FazaFania (bagian 21)

31 5 0
                                    

Faza akan mencicipi seblak buatan Eriska yang tadi memang sengaja ingin membuatkan menu makan malam ala kadarnya. Di meja makan, bukan hanya Faza yang sedang menyantap makanan tersebut melainkan ada ayah dan bundanya juga.

Wajah Eriska terlihat gugup takut masakan buatannya tidak disukai Faza dan kedua orang tuanya. Ia meremas tangannya sendiri tidak berani menatap ketiga orang yang sedang mencicipi masakannya.

"Wajah lo kenapa pucat gitu," tanya Faza yang rupanya mengamati garak-gerik Eris sedari tadi.

"Gue takut kalau masakannya nggak enak," ucap Eris yang masih menunduk.

"Sayang. Ini 'kan bukan ajang kompetensi masak, jadi nggak usah gugup gitu." Mira memberikan ketenangan untuknya.

Faza berpikir sejenak, ia tiba-tiba saja mempunyai ide yang sangat bagus.

"Yah, Bun. Gimana kalau kita berakting jadi juri ala-ala master chef. Jadi ceritanya kita sedang menilai masakan Eris. Gimana," usul Faza kepada kedua orang tuanya dengan menaik turunkan alisnya.

"Kalau Eris mengiyakan ya nggak pa-pa, sekali-kali untuk hiburan." Radit menyetujui yang diangguki oleh Mira istrinya.

"Gimana menurut lo Ris?" Faza beralih menatap Eris untuk meminta persetujuan.

"Heemm. Yaudah nggak pa-pa lagian gue juga suka sama tuh acara." Eris akhirnya menyetujui.

Faza mencicipi masakan Eris terlebih dulu lalu disambung dengan ayahnya  dan yang terakhir adalah bundanya. Setelah semuanya mencicipi mereka berakting layaknya juri profesional dengan menilai masakan tersebut.

"Rasanya cukup enak, tapi krupuknya agak sedikit over cook. Soal plating sih sangat kurang rapih. sayang sekali kamu melakukan tindakan sedikit ceroboh." Faza berkomentar sedikit pedas seperti rasa seblak yang dibuat Eris itu.

Gini giliran Mira berkomentar masakan Eris yang baru ia cicipi.

"Menurut saya rasanya sedikit asam, mungkin kamu terlalu banyak memakai tomat. Tapi soal rasa is oke, untuk menampilan cukup menarik dan bumbunya sudah pas." komentar Mira.

"Menurut saya. rasanya sudah oke, kematanganya lumayan over cook tapi masih bisa diterima cuman rasa kecapnya terlalu berdominan." Radit berkomentar.

"Oh ya tapi masakan kamu ini namanya apa ya. Kok nggak ada yang menayakan," tambah Radit.

"Hmm, namanya seblak judes, sejudes komentar Faza," jawab Eris mantab.

Mendengar namanya dijadikan sebagai nama masakan buatan Eris, Faza langsung menatap Eris kesal. Bunda dan ayahnya hanya tertawa, sudah biasa kedua anaknya itu berdebat hanya masalah sepele.

"Saya nyatakan kamu tidak lolos audisi," ujar Faza dengan wajah datarnya.

"Saya nyatakan kamu lolos," ujar Mira.

"Saya juga menyatakan kamu lolos," ucap Radit.

"Jadi yang menyatakan tidak lolos hanya satu maka kamu dinyatakan lolos audisi memasak diacara bukan chef bukan ahli masak," ujar Mira berakting layaknya juri yang puas dengan masakan peserta audisi.

"Saya mengundurkan diri dari ajang ini. Sekian terima kasih," sahut Faza dengan memanyunkan bibirnya berpura-pura ngambek.

Begitulah akhir dari drama ala master chef yang Faza buat, namun ia sendiri yang kesal.
Seusainya sesi drama yang dilanjutkan dengan menyantap seblak itu hingga habis, Eris bertanya pendapat Faza yang sebenarnya soal rasa masakannya itu.

"Kak, gimana rasa seblak yang gue buat enak kan? Pasti enak lah orang gue yang buat," tanya Eris dengan berbangga hati.

"Nggak. nggak enak rasanya biasa aja," ujar Faza berbohong. Faza memang terlalu gengsi kalau harus jujur kepada Eris.

FazaFania (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang