FazaFania (Bagian 7)

56 6 0
                                    

Nia sedang duduk dibangkunya. Ia sudah datang pagi-pagi karena piket. Tiba-tiba saja Faza datang menghampirinya.

"Jangan lupa entar malem," katanya lantang.

"Entar malem mau ngapain."

"Lo itu pura-pura lupa apa lupa beneran sih," katanya ketus.

"Gue beneran lupa Za. Emang apaan,"
kata Fania penuh tanda tanya.

"Dasar lo pikun," ledek Faza.

Fania manyun lalu memalingkan wajahnya dari Faza.

"Pokoknya lo dandan aja yang cantik entar gue jemput jam 7. Iya udah gue ke kelas dulu," ujarnya dan langsung berjalan meninggalkan kelas Nia dengan wajah dinginnya.

Fania hanya diam ditempatnya dia hanya menatap punggung Faza yang mulai menghilang.

Beberapa langkah Faza pergi dari pintu kelas Nia, Neta melihatnya dari arah berlawanan. Neta tak segan-segan menanyakan hal yang sudah terbesit dipikiranyan.

"Lo ngapain keluar dari kelas gue," tanyanya tanpa basa-basi.

"Hah! apa? lo tanya sama gue." Faza menunjuk dirinya sendiri sembari clingukan di tempat sekitarnya.

"Iya lah. Emang ada orang lain selain lo di sini," ujar Neta sedikit nge-gas.

"Kepo lo." Faza langsung berjalan menuju kelasnya dengan jawaban dinginnya seperti biasa.

"Rese tuh orang. Gue tanya baik-baik malah jawabnya gitu. Dasar cowok aneh," gerutu Neta sembari berbelok kearah kelasnya.

Sampai di kelas, Neta melihat Fania yang sedang melamun. Ia pun langsung menggebrak meja hal itu membuat Fania kaget seketika.

"Woi! ngalamun aja lo," katanya sembari menggebrak meja.

"Neta! lo ya bikin kaget gue aja. Bukannya salam malah gebrak meja nggak jelas," ujar Nia dengan kesal.

Neta hanya nyengir. Fania kalau sudah kesel lebih nyeremin dari quiz dadakan yang diberikan bu Risa.

"Lo ngapain sih, pagi-pagi udah ngelamun. Sendirian pula di kelas. Entar kerasukan hantu penghuni kelas ini baru tau rasa loh," ucap Neta menakut-nakuti.

"Apaan sih lo Net. Nggak usah nakut-nakutin gue gitu deh."

"iya deh nggak. Oh iya Fan, gue barusan papasan sama Faza. Dia dari sini yah." Neta mulai menanyakan tentang Faza.

"Iya," jawabnya singkat.

"Mau ngapain dia ke sini," ujarnya semakin penasaran.

"Mau tau aja urusan orang," katanya dengan nada dingin.

"Lo nggak asik Fan, ikut-ikutan Faza aja." Neta cemberut mendengar jawaban Fania barusan.

Fania hanya menghela nafasnya lalu membuang perlahan. Dia tidak menjawab perkataan Neta.

Tak lama dari itu Amanda datang dan langsung duduk dibangku samping Fania. Dia yang menyadari sepatu Fania baru, langsung mempertanyakannya.

"Widih sepatu baru tuh," katanya sembari menggoda.

"Punya siapa Nda?" tanya Neta yang tidak ngeh dengan sepatu yang dipakai Nia. Neta mengecek sepatunya sendiri dan sepatu milik Amanda.

Bukan, bukan milik mereka berdua.

"Tuh sih Nia. Hadiah karena lomba kemarin mungkin," goda Amanda kembali, dengan menunjuk ke arah sepatu yang dikenakan Fania.

"Eh iya, Nia pake sepatu baru," ujar Neta yang langusung mengecek sepatu milik Fania.

FazaFania (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang