Semenjak Eriska nginap dirumah Faza, Faza tidak pernah menjemput atau berangkat naik sepeda bareng Fania. Setiap hari ia harus bersama Eriska rasanya bosan dan menyebalkan, karena Eriska suka ngoceh kayak burung beo. Tapi Faza setidaknya bisa bahagia sebab jika bersama Eriska anak-anak cewek tidak pada ganjen dan centil dengannya lagi. Why? Sebab banyak anak Ganesha yang tidak tahu kalau Eriska adalah sepupunya, kecuali sabahat Faza.
Faza memang tidak suka jika semua orang tahu kalau Eriska adalah sepupunya. Bukan karena apa, sebab semua cewek-cewek yang kecentilan itu bakalan menanyakan soal dirinya kepada Eriska nantinya.
Hampir satu minggu sudah Faza selalu bersama Eriska pulang pergi ke sekolah. Kasian yah Fania pasti cemburu. Hahaha ya nggak lah Fania nggak bakal cemburu orang Fania 'kan udah pernah ketemu Eriska pas dia ultah.
Yang Fania tau, Faza itu sebenarnya anak yang baik sayang aja sikapnya cuek. Jujur saja sih Fania udah mulai suka sama Faza hanya saja ia masih memikirkan secret admirer-nya. Iya Fania masih mencari tahu siapa sebenarnya pengagum rahasia itu.
"Ris, gue duluan," ujar Faza yang mendahului Eriska dibelakang sana.
"Oke." Eriska mengacungkan jempolnya.
Eriska berjalan melewati koridor sekolahan untuk ke kelasnya. Namun semua mata tertuju padanya mereka tidak ada yang suka. Mood Eris yang semula bahagia gini menjadi cemas, cewek yang selalu ceria dan petakilan ketika bersama Faza bisa menciut nyalinya ketika bertemu kakak kelasnya yang bar-bar siapa lagi kalau bukan Marsya and the genk.
"Heh! lo kelas 10 'kan," ujar Marsya dengan tatapan sinis.
"I ... iya Kak, aku anak kelas 10 IPA 1," ujar Eriska sedikit takut seraya menunduk.
"Lo siapanya Faza hah?! kenapa lo deket-deket sama Fazanya gue," ketus Marsha.
Eriska hanya diam ia sangat takut dengan tatapan sengit Marsya and the genk. Ingin rasanya Eris menjelaskan kalau ia dan Faza tidak ada hubungan apa-apa selain sebatas sepupu. Namun ia tahu kalau semua itu terbongkar, semua orang akan memanfaatkan dirinya untuk bisa dekat dengan Faza. Ia juga tidak suka kalau sepupunya itu dekat dengan cewek yang tidak baik.
"Sya, kita kasih pelajaran aja nih bocah baru, jadi adek kelas tapi udah berani dekitin Faza," celetuk westi.
"Kasih pelajaran apa Wes. Matematika, indo, atau sejarah," ujar Naomi yang lemot.
Didalam persahabatan Marsya dan genk-nya itu, sebenarnya Naomi lah orang yang sangat polos dan lemot. Sebenarnya ia anak yang baik hanya saja ia terlalu takut pada Marsya yang sangat populer di sekolahan Ganesha ini.
"Udah lo diam aja deh kalau nggak ngerti! " ucap Westi kesal dengan temannya itu.
"Lo masih nggak mau jawab yah. Oke gue bakal ngasih lo pelajaran biar lo bisa jawab!" Marsya mengangkat tangannya dan bersiap menampar Eriska.
Belum juga Marsya melayangkan tangannya, Fania dan dua temannya datang untuk menolong Eriska yang sedang dibully Marsya and the genk. Amanda yang tomboy langsung menampis tangan Marsya dan memplintirnya hingga ia kesakitan.
"Dengar ya lo! Sekali lagi gue lihat lo ngebully orang, gue bakal patahin nih tangan," ucap Amanda yang masih saja memegang tangan Marsya.
"Lepasin tangan gue. Sakit tau," pintanya.
"Udah Nda, lepasin aja tuh nenek lampir," timpal Neta.
Marsya cabut dari situ bersama kedua temannya sebelum mereka cabut ia mengancam kepada Eriska dan Fania.
"Awas lo Fan dan juga lo. Gue belum selesai," ancam Marsya dan langsung bergegas pergi.
"Lo nggak pa-pa kan Ris," ujar Fania.
![](https://img.wattpad.com/cover/167276828-288-k503722.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FazaFania (SELESAI)
Novela Juvenil"Gue itu suka lo dari dulu Fan, tapi gue gak pernah berani ngungkapin itu semua. Gue tau gue terlalu naif,gue juga bukan cowok yang jantan. Tapi asal lo tau semua gue lakukan agar lo tetep bahagia. Gue bakal mengutarakan ini semua setelah lo sadar a...