Sejak Nia diajak Faza kepesta ulan tahun Eriska, Nia menjadi lebih akrab dengan Faza. Walau pun Faza kadang bertingkah menyebalkan, namun Nia sudah terbiasa. Lantas bagaimana kedekatan Nia dengan kak Arga? apa Nia sudah melupakannya? ah jelas saja Nia masih ingat hanya saja Arga saat ini sedikit sibuk. Apalagi Nia masih ingat betul terakhir kali Nia dan Arga kontakan, sangat mengecewakan hatinya.
Dreeght...
Ponsel Nia bergetar. Tertera nama sang pengirim pesan itu sangat jelas.
From :Kakak baik
[I am very sorry Nia. I now you angry with me.]
Nia hanya menge-read pesan itu. Ah kenapa ia baru memberi kabar setelah satu pekan tak ada kabar sama sekali.
Iya benar siapa lagi kalau bukan Arga. Ia sangat menyesal dengan kejadian itu.
[Nia kenapa nggak bales chat dari ku? apa sebegitu marahnya kamu pada ku?"
balasnya kembali.]Kali ini Nia membalas dengan balasan singkat dan hal itu membuat Arga semakin yakin kalau Nia masih kecewa dengannya.
[Nggak.]
[Oke. Aku nggak mau ganggu kamu dulu Nia. Tapi aku harap kamu temui aku besok di lapangan basket pas jam istirahat pertama.]
Nia lagi-lagi hanya menge-read pesan itu.
"Fan, lo kenapa sih dari tadi makan aja nggak tenang gitu," tegur Amanda yang melihat ekspresi Nia.
"Nggak papa kok Nda. Gue lagi males makan aja gue balik ke kelas dulu ya." Nia beranjak dari kursinya lalu pergi dari kantin dan meninggalkan kedua sahabatnya.
Galau? mungkin itu yang sedang Nia rasakan sekarang. Sudah lama Nia sendiri. Namun apakah boleh ia baper lalu kecewa dan galau, karena sudah mulai nyaman? Nia nvgak salah punya perasaan itu, hanya saja suasana yang tidak bisa mendukungnya.
Wajar tidak sih kalau punya rasa baper karena sudah dikasih perhatian khusus oleh orang lain? jelas saja wajar bahkan diatas rata-rata normal. Kalau nggak baper karena hal itu, mungkin dia bukan orang normal yang punya rasa cinta.
Dibaperin nggak dikasih kepastian itu sakit apalagi sudah senyaman dan sejauh ini.
Apa ini yang dinamakan cinta sepihak?
Arga apa lo nggak nyadar kalau gue suka sama lo, batin Nia.Nia berjalan melewati lapangan basket untuk pergi ke kelasnya. Ia lebih baik duduk di kelas sambil membaca novel kesukaannya.
***
Kelas XI IPA 1Lain dengan kelas 11 IPA 2, yaitu kelasnya Nia. Yang sedikit sepi karena semua siswanya ke kantin. Di kelas 11 IPA 1, meskipun sepi namun nampak jelas duo biang rusuh sedang beraksi dengan ulah usilnya.
"Ren udah belum," tanya Alfa yang mengawasi situasi sekitar.
"Bentar lagi ini lem nya belum rata."
"Awas hati-hati itu lem super entar kalau tangan lo kena bisa nempel tuh," ujar Alfa memperingatkan.
"Iya gue tau kali. Ini udah beres kok."
Tak beberapa lama duo kampret melakukan aksinya Faza datang dan langsung menanyai mereka karena tingkahnya yang patut dicurigai.
"Lo berdua habis ngapain," tanyanya dengan nada dingin.
"Nggak abis ngapa-ngapain," ujar mereka kompak seraya menyembunyikan lem di belakang punggungnya.
"Terus tuh apaan yang lo berdua sembunyikan," tanyanya balik dengan pandangan mata ke arah Rendi.
"Ah lo udah kayak polisi aja Za, pertanyaannya kayak introgasi," jawab Rendi dengan santainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FazaFania (SELESAI)
Teen Fiction"Gue itu suka lo dari dulu Fan, tapi gue gak pernah berani ngungkapin itu semua. Gue tau gue terlalu naif,gue juga bukan cowok yang jantan. Tapi asal lo tau semua gue lakukan agar lo tetep bahagia. Gue bakal mengutarakan ini semua setelah lo sadar a...