hari ini adalah hari jumat, dimana adalah hari yang sangat dinanti-nanti oleh seluruh murid karena akan melaksanakan pelajaran hanya 1 mata pelajaran.
pagi ini tifa jalan menuju kelasnya dengan senyumnya yang terulas di wajahnya...
"tifa" suara dingin yang didengar oleh tifa, tifa langsung menoleh dan mendapati seorang cowok mengenakan jaket berwarna hitam, yap orvin..
"apaan?" tanya tifa sok sok an tidak peduli, tapi sebenarnya tifa ingin sekali bersahabat dengan dia.
cowok itu lalu menatap tifa dengan tatapan yang sangat sulit tifa artikan. "kalo niat ngomong, langsung ngomong dong" tambah tifa dengan judesnya, tapi tifa lama kelamaan bingung dengan tatapan orvin.
"gue mau lo jadi sahabat gue." ucap orvin sambil menyilangkan tangan didepan dada dengan tatapan dingin. seketika badan tifa terdiam kaget.
tifa tak menyangka bahwa orvin berani mengatakan seperti itu. "mau gak lo? gausa kebanyakan ngelamun deh lo." jawab orvin sinis.
lo ngajak ato maksa sih, jutek banget kayak mak lampir huh <batin tifa
"woii mau gak lo?" orvin sudah sangat kesal karena tifa hanya melamun yang entah memikirkan apa.
"kenapa lo ngajak gue sahabatan" tifa bertanya sambil mengerutkan dahinya kepo hehehe.
"karna lo can.." belom selese orvin bicara, tiba tiba viedya datang dengan senyumnya yang riang.
"tifaaaaaaa!" teriak viedya yang tidak tau suasana, viedya berjalan menuju mereka berdua. "tiff, kok lo liatin gue gitu aja sih?" tanya viedya heran..
yaiyalah bambang, gue lagi proses pendekatan sama orvin hmm... <batin tifa
"eh..ehh..gaapa dya, gue lagi ngomongin tentang ekstra nih" jawab tifa berbohong. karena tifa tidak mau membongkar sebelum semuanya jelas.
"emang nya lo ekstra apa tif? kalo gue sih basket, pasti lo basket sama paduan suara kan?" tanya viedya panjang lebar, dan yap jawaban viedya sangatlah tepat.
"iya gue ekstra basket, jadi gue ekstra bareng lo" dengan wajah malasnya tifa berbicara kepada viedya. viedya pun tertawa terbahak bahak.
"gue juga ekstra basket nih" jawab orvin tiba tiba..
"lohh katanya tadi bahas ekstra, harusnya uda saling tau dong.." jawab viedya menyindir sahabatnya tifa, otomatis tifa tertegun.
"gue beritahu lo, bukan tifa, tifa uda pasti tau." jawab orvin menyelamatkan tifa dengan PD nya. lalu orvin menatap tifa sambil memberikan senyuman yang selama ini tifa belum mengetahuinya.
tifa sangat sangat tidak percaya bahwa seorang orvin bisa tersenyum tulus kepadanya.
"ciee lo lagi pdkt ya? ciuhhh, dasar labil hahahaha" viedya menjulurkan lidahnya sambil menertawakan tifa yang terdiam. "biasa aja kali tatapannya, tajam amat kayak pisau" viedya menambahkan sambil menepuk bahu tifa, tifa hanya menggeleng gelengkan kepalanya saja.
"gue mau ada rapat ipm, nanti ketemu gue waktu ekstra, baii" jawab tifa sambil melambaikan tangannya kepada mereka berdua. belum genap 2 langkah, orvin menghentikannya.
"tif.." panggil orvin dengan nada dinginnya kembali. "gue pinjem bola basket lo ya" orvin melanjutkan kata katanya sambil cengar cengir.
gue kira apaan vin-_- <batin tifa
"iya pinjem aja, ada dibawah meja gue, viedya tau kok" sepertinya tifa lupa bahwa orvin adalah temen kelasnya.
"gue juga tau tif" ucap orvin sambil tersenyum kepada tifa, entah kenapa, orvin sangat nyaman dengan tifa, bagi orvin, tifa adalah gadis yang langkah, multitalenta dan sangat periang, suara tifa sangatlah nyaring seperti TOA berjalan hehe...
KAMU SEDANG MEMBACA
me or her? [END]
Randomatifa gita hermansyah, gadis yang selalu saja tersakiti. gadis yang mempunyai hati sangat lembut, dan sudah pasti sangat baik. "oke, sekarang aku tanya, kamu milih aku atau dia???" "oke tif, aku akan milih." siapakah yang akan dipilih oleh pria ter...