"udah ngelamunnya?" tanya nanda yang kini sudah berdiri diambang pintu kelas aca.
keadaan kelas masih lumayan ramai, membuat mereka semua menoleh kearah nanda.
tempat duduk aca memang disamping pintu, jadi nanda tidak perlu untuk masuk.
aca yang sedang melamun pun juga ikut menoleh ke arah sumber suara.
"kak nan?" tanya aca terkejut.
"gue tungguin lama banget ternyata ngelamun gajelas lo." ucap nanda.
aca hanya bisa tersenyum malu, ia lupa bahwa nanda sudah menunggunya sedari tadi.
"wih kak nanda."
"njir, ngapain sama psikopat?"
"tau dah, mau aja tuh kak nanda."
"ganteng-ganteng dapetnya bego."
berbagai macam cibiran bisa terdengar oleh telinga aca dan juga telinga nanda.
aca mengakui bahwa dirinya tak sekuat tifa, ternyata ini yang dulu tifa rasakan. tifa memang sangat hebat, dia bukan wantia lemah.
kali ini ia harus kuat menahan amarahnya. sebenarnya aca sifatnya sedikit mempunyai persamaan dengan viedya.
tetapi ia tak bisa memendam amarahnya, matanya memanas.
"udah gausa direken." ucap nanda langsung menarik tangan aca keluar kelas.
aca hanya pasrah mengikuti kemana nanda pergi, ia tak punya pilihan lain.
"kak, kenapa kak nanda mau sama gue?" tanya aca berusaha memberhentikan langkahnya.
akhirnya nanda memberhentikan langkahnya. ia menoleh kearah aca dengan tertawa meledek.
"kok ketawa sih kak!" protes aca menyipitkan kedua matanya.
"emang kenapa? gabole?" kini nanda berbalik tanya.
"yaa bukan gitu, tapi kan.." ucapan aca menggantung. "tauk ah." sambung aca dengan kesal.
aca mengerutkan dahinya saat nanda mendekatkan kepalanya ke aca.
"ehh apanih." tolak aca yang langsung memundurkan langkahnya.
tanpa menjawab, tangan nanda langsung memegang kepala aca dan mengacak-acak dengan gemas.
"ternyata lo lucu juga ya hahaha." ucap nanda tertawa kencang.
mendengar ucapan nanda, refleks mulut aca mengerucut begitu saja.
aca tak suka dengan berbagai macam gombalan. sudah kapok ia seperti itu dengan nevan.
setelah nanda menjatuhkan tangannya kembali, aca langsung melanjutkan langkahnya tanpa memperdulikan nanda.
dasar gombal! <batin aca.
terdengar kembali langkah kaki dibelakang aca, yang sudah pasti itu adalah nanda.
aca sedikit takut dengan kebaikan nanda, disaat semua orang menghujat aca, dan bahkan para kaum adam pun juga menghujat, dan bahkan karel dengan wildan pun juga sudah malas dengan aca.
tetapi kenapa nanda berbeda?? bahkan kini nanda tak malu berjalan dibelakang aca.
"motorku disini ca." ucap nanda membuataca memberhentikan langkahnya.
aca memutar balikkan badannya dengan sangat malu, dengan keras aca menggigit bibir bawahnya.
ia berjalan dengan canggung seraya meremas roknya dengan sangat kencang.
KAMU SEDANG MEMBACA
me or her? [END]
Randomatifa gita hermansyah, gadis yang selalu saja tersakiti. gadis yang mempunyai hati sangat lembut, dan sudah pasti sangat baik. "oke, sekarang aku tanya, kamu milih aku atau dia???" "oke tif, aku akan milih." siapakah yang akan dipilih oleh pria ter...