{28} jadian

70 8 0
                                    

saat tifa sedang santai menonton film, tiba tiba hp tifa berbunyi menandakan ada telepon masuk. seketika kepala tifa menoleh 90 derajat dan melihat siapa yang menelponnya. 

sudah tertera jelas bahwa nama nevan yang muncul. dengan segera tangan tifa mengambil hpnya dan mengangkatnya.

nevan : assalamualaikum...

tifa : waalaikumsalam.. kenapa van?? tumben.

nevan : tif, lo siap-siap ya, gue jemput.

tifa : ehh?? mau kemana van??

nevan : jalan-jalan, yauda ya, gue dijalan, assalamualaikum..

tifa : ehhh, iya waalaikumsalam.

tifa mengerutkan keningnya heran. yah tifa gamau berpikir aneh-aneh sih jadi ya tifa langsung mengganti pakaiannya dengan sangat rapi, mau pakai baju gimanapun modelnya, tetep aja cantik kayak author, ehh..

saat tifa memasukkan barang barang yang diperlukan didalam tas, terdengar teriakan dari vivi untuk tifa.

"TIFAAA, PACAR KAMU UDAH DATENG NIHH" teriak vivi asal.

"PACAR??? NGACO" balas tifa sewot.

"YAUDAH CEPETANNN." pintah vivi.

karena buru-buru, hp tifa pun sampai lupa tak dimasukkan kedalam tasnya, ia menyelempangkan tas kecilnya kepada pundak kirinya. 

tifa melangkahkan kakinya dengan semangat. perasaannya sudah tak karuan bila bersama nevan, ia juga harus menyiapkan jawaban yang diberikan oleh nevan. hfftttt. deg deg an. 

saat mencapai anak tangga paling terakhir, sudah terlihat nevan yang sedang berbincang-bincang dengan vivi.

"eh eneng. yaudah hati hati ya dijalan." ujar vivi saat melihat tifa yang tengah menghampiri vivi dan nevan.

"iya ma" balas tifa sambil meraih tangan vivi begitu juga dengan nevan.

"titip tifa ya nak" ucap vivi kepada nevan.

"ohhh siap tantee." balas nevan semangat 45.

tifa dan nevan pun berjalan menuju motor. seperti ini saja suasana hati tifa sudah tak karuan, apalagi kalau berbicara serius. 

dengan cepat tifa menggeleng-gelengken kepalanya membuat nevan heran.

"lahh kenapa??" tanya nevan.

"ehh engga, yauda ayo berangkat" balas tifa tak mau menggubris.

nevan menjalankan motornya dengan perlahan. melihat punggung nevan saja tifa sudah mengembangkan senyuman, apalagi lihat wajah nevan bila tersenyum juga kepada tifa. hmmm. tifa dikelilingi oleh pria pria yang sangat amat ganteng. 

akhirnya tifa bisa menikmati angin siang menuju sore kembali. sampai saat ini, tifa juga belum tahu kemana mereka pergi. yaaa, mau kemana aja yang penting sama nevan mah tifa gapapa hahahaha. 

selama perjalanan, tifa hanya tertawa kecil karena ribut dengan pikiriannya yang sangat random.

"tif, lo gamau turun?" tanya nevan menahan tawa.

"eh eh, iya." tifa membuyarkan lamunannya dengan malu. "loh?? ngapain ke gramed lagi??" tifa terkejut saat melihat dirinya sedang berada di parkiran gramed.

"gaada, mau cari buku aja, gue lihat si ada novel terbaru." jelas nevan dengan santai.

"iya, tapi gue belum ngumpulin uang van." balas tifa sedih.

me or her? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang