tifa melihat isi dari bingkisan itu. sebuah kertas bertuliskan pertandingan. tifa menaikkan satu alisnya.
pertandingan? <batin tifa
lalu tifa membuka hp dan melihat pesan dari seseoraang.
unknow : siapkan semuanya.
semakin tifa tidak mengerti apa maksud dari semua ini. tak pikir panjang, tifa menutup hpnya dan meletakkan kertas tersebut di dalam box itu kembali.
tifa menarik selimut dan mematikan semua lampunya. beberapa menit kemudian, tifa sudah memasuki alam mimpi.
----------------------------------------------------
pagi itu tifa berangkat sekolah bersama karel. tifa masih memikirkan tentang kertas kemaren malam.
tifa pun berniat ingin menanyakan kepada namun niat tifa terurung karena melihat dena yang berjalan menuju tifa dan karel.
"haii karell, aku bawain kamu bekal nih." ucap dena sambil menyodorkan kotak makan.
"hah? sejak kapan lo pake aku kamu?" tanya karel heran.
"salah?" ucap dena dengan melirik tajam tifa.
ya salah lah bambank <batin tifa.
"mau apa lo dateng kesini?" tanya karel heran.
"aku diputusin sama verian." jelas dena.
"hahaha, gue juga bilang apa den, lo sih kepala batu banget." ledek karel.
karel kali ini merasakan sedikit lega, tapi karel tidak tahu kenapa bisa perasaannya selabil ini.
"rel, aku ke kelas dulu ya." ucap tifa tiba tiba dan beranjak langsung menuju kelas.
"eh tiff, kenapa?" tanya dena seolah olah merasa tak bersalah.
"gpp, gue mau ngerjain tugas dulu." balas tifa sambil mengembangkan senyumnya.
"tumben, biasanya kamu juga uda ngerjain." balas karel menaikkan satu alisnya. "yauda, aku anterin" lanjut karel lalu menarik tangan tifa.
dena yang melihat hanya berdecak kecil. dena tak suka bila karel lebih memilih tifa.
lihat aja lo tif <balas dena.
-----------------------------------------------------------
jam sudah menunjukkan waktu istirahat. tifa, viedya, dan aca menuju kantin. biasalahhh, setiap mereka bertiga lewat, selalu saja kaum adam memanggil manggil. tifa duduk dibagian pojok kanan diikuti oleh aca.
"kalian mau pesen apa?" tanya viedya.
"gue samain kaya lo aja." ucap tifa. "gue juga" lanjut aca.
tiba tiba tifa ingin membuang air kecil. tifa beranjak dari kursi lalu berlari kecil kearah toilet. tapi ternyata toilet baru sedang penuh. mau tak mau tifa pun harus ke toilet lama.
konon katanya, toilet lama itu angker, mangkanya tida ada satupun murid yang berani kesana. letaknya di belakang sekolah, tapi tifa berusaha memberanikan dirinya.
saat tifa ingin masuk kedalam toilet, tiba tiba datanglah dena bersama 2 orang temannya.
plakkkkkk!!!!!
tamparan keras jatuh di pipi kanan tifa. tifa meringis kesakitan sambil memegangi pipi kanannya.
"BANGSAT LO!!!!" teriak dena sambil menunjuk nunjuk wajah tifa.
"tifa gatau apa maksud kakak." balas tifa badannya bergetar.
"lo masih gatau salah lo apa? hahaha." tanya dena sambil tertawa jahat. "gaes, masukan dia ke dalam toilet, terus kunci!" perintah dena dengan melihat tajam tifa.
KAMU SEDANG MEMBACA
me or her? [END]
Randomatifa gita hermansyah, gadis yang selalu saja tersakiti. gadis yang mempunyai hati sangat lembut, dan sudah pasti sangat baik. "oke, sekarang aku tanya, kamu milih aku atau dia???" "oke tif, aku akan milih." siapakah yang akan dipilih oleh pria ter...