{6} tahap awal

157 16 0
                                    

tak segan segan karel merampas hp yang ada di tangan tifa. membuat tifa membulatkan mata begitu saja.

"eh eh lo mau ngapain?" tifa bertanya, belom sempet karel menjawab, karel berbicara dengan orang yang ada di seberang sana.

karel : assalamualaikum..

karel : tifa nya saya antar pulang aja, ini udah dijalan kok

karel : iya sama sama, assalamualaikum..

dengan paksa tifa merebut kembali hp itu sambil mendengus kesal.

"LO TELPON SIAPA TADI?" tanya tifa yang sepertinya sifat singa viedya pun masuk kedalam diri tifa hihihi..

"lo gaperlu tau, cepet naik, keburu maghrib" ucap karel menatap lurus kedepan.

"ENGGA, GUE GAMAU NAIK KALO LO GAK KASIH TAU GUE." tifa pun menaikkan nadanya dengan kesal sambil menyilangkan kedua tangannya didepan dada.

"lo gatakut diculik apa?, ini uda malem atifa" tanya karel heran.

"gue uda gede, gue maunya dijemput mama ato kakak gue, nanti mama gue nyariin gue." balas tifa dengan ketus.

"kepala batu banget si lo" karel tak kalah terpancing emosinya.

"YA LO YANG LANCANG BUKA BUKA HP GUE!" sentak tifa membuat karel tersenyum dari balik helmnya

bidadari darimana ini, lucu banget kalo lagi marah :3 <batin karel.

"emang selama ini gapernah ada yang buka hp lo?" tanya karel memancing tifa. dasar laki laki nyari mati.

"ENGGA! CUMA LO YANG GATAU MALU!" tifa mimicingkan matanya kepada karel.

tapi lo ganteng asli banget deh <batin tifa

etdahhhh dasar tifa labil kronis nih <author

"bagus dong, cuma gue yang pernah buka hp lo." balas karel dengan tersenyum bangga.

"LO ANAK SIAPA SIH, TERUS KENAPA LO BOONG KALO UDAH DIJALAN?!" tifa benar benar mengintograsi karel.

"lo mau pulang gak si?" karel menoleh ke tifa dengan kesal. membuat tifa mengerucutkan bibir aja. "gausa cemberut, cantik lo nanti hilang." ucap karel sambil tersenyum miring.

"hah?? apa?? ulang ulang" kata tifa tak mendengar apa yang diucapkan karel.

"gpp" balas karel dingin.

sebenernya gue denger kok rel, tapi gue gamau lo tau kalo gue salting hihihi <batin tifa

tifa langsung menaiki motornya sambil tersenyum kecil.

"gue tau kalo lo salting" karel melihat tifa senyum senyum sendiri dari kaca spion

"APAAN SIH, FOKUS NYETIR KEK!" balas tifa acuh tak acuh.

15 menit kemudian...

"lo gamau turun?" tanya karel membuat lamunan tifa buyar.

"yeuuu sabar dong" tifa segera turun dari motornya, lalu melepaskan helm yang ia kenakan.

"oke, gue cabut" jawab karel sambil menyalakan motornya, tifa hanya mengangguk saja.

me or her? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang