{62} extra part!

116 6 0
                                    

disinilah dimana kata bahagia yang sesungguhnya dimulai. kata yang selama ini tifa tunggu.

menikah dengan mantan pacar memang sudah biasa. tapi apakah kalian pernah berpikir bagaimana rasanya menikah dengan seseorang yang selama ini sudah meninggalkan kalian tanpa memberitau dimana mereka berada.

rasanya ini lebih mengejutkan. bahkan tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

"dihhh jomblo lagi deh lu, kasian."

"lo bacot sumpah, ngaca dong!"

"sorry, gue udah punya."

"siapa hah?! mimpi lo!"

"yagini kalo syirik, gaterima kalo gue yang paling cantik punya pacar."

"MIMPI KALI LO CANTIK!"

"gue siram pake air panas mulut kalian berdua ya!" protes aca sudah panas. "kasian pengantin baru bego." umpatnya.

"gue jodohin beneran mampus lu berdua." sambung aca dengan tatapan sinis.

karel dan tifa hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat perilaku kedua sahabatnya tersebut.

tifa memang pernah mempunyai masalalu yang bisa dibilang cukup kejam baginya. tetapi, tifa juga harus bisa berdamai dengan masa lalunya.

tuhan pasti akan memberikan pelangi setelah turunnya air hujan. dan tifa percaya itu.

selama ini ia sudah mengeluarkan berapa juta air mata untuk berbagai macam masalah.

entahlah, itu sudah masa lalu yang hanya untuk pelajaran kedepannya. sekarang, ia ingin fokus dengan karel abraham arav.

tifa sudah berjanji akan menemani karel dari awal kembali, dan selalu ada disampingnya saat karel membutuhkan.

"tif, gue bener-bener masih gabisa berkata apa-apa lagi. ini bener-bener antara bahagia dan sedih tif." kini akhirnya karel membuka suara setelah sekian lama.

"lo pernah gak sih bayangin kita jadi suami istri?" tanya tifa masih terkekeh heran.

"apalagi gue tif, kocak sumpah lu." balas karel yang langsung memeluk tifa dengan sangat erat.

sedangkan yang lain hanya bisa melihat ke uwu an mereka termasuk juga dengan viedya,orvin,aca,nanda, dan yang lainnya.

btw, setelah sekian lama, mereka sudah terpisah dengan wildan, yang wildan entah kemana dia pergi.

viedya dan orvin terkadang masih saling tatap dengan penuh kedendaman.

sedangkan aca dan juga nanda pun akan menikah dibulan depan. jadi tinggal viedya nih.

viedya memang sekarang sering kepikiran dengan wildan, karena memang setelah wildan lulus, mereka sudah tidak pernah bertemu kembali.

"nahkannnnn, kalian berdua cocok kok." ucap aca menaik-naikkan kedua alisnya.

"gara-gara lo nyumpahin gue sih." protes orvin kepada viedya.

"dihhhh, salah lo sendiri." 

"singa lo tuh kapan mati sih?"

"HEH GADA AKHLAK LO YA!!"

"dih bodoamat gue." ucap orvin seraya memutar bola matanya dengan malas.

"demi apa, gue pingin nikahin kalian berdua sumpah." ucap aca dan nanda serempak.

semua yang berada di ruangan tersebut pun tertawa terbahak-bahak. iya memang yang diundang hanyalah keluarga.

me or her? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang