5.

350 26 0
                                    

rasa lelah menjulur di seluruh tubuhnya, penat kantuk tak luput ia rasakan dengan seragam yang masih melekat di tubuhnya, kasur lah yang membuatnya nyaman saat ini dan tak ingin beranjak pergi

tatapan matanya jatuh pada jendela kamarnya, dengan lamunan seakan memperkuat imajinasinya entah akal pikirannya kemana

"Capek banget hari ini sekolah, segala ada acara ban kepes," sambil mengambil hp nya

"Ngomong - ngomong soal cowok tadi kok Nafa bisa tau sih, eh namanya tadi siapa ya, ah coba whatsapp Nafa dari pada gue penasaran, menurut gue dia yang udah nolongin deh secara tadi gue liat dia juga bawa motor itu" batin dalam hati

Pesan

NAFA🌻


"Fa, kok tadi lo tau cowok itu sih ?"


"Ya tau lah dia kan dulunya kakak kelas gue waktu SD sama SMP, terus rumah kita juga satu komplek, emang kenapa ?"


"lo tau enggak dia yang tadi pagi nolongin gue, waktu berangkat sekolah"


"Beneran Rizal?"


"Iya Fa, ya ampun Rizal ganteng juga ya Fa"


"lo suka ya Ren, kalau suka gue kenalin deh mau apa gak?"


"Mau banget deh Fa, tapi gue malu ah masak cewek dulu yang ngajak kenalan"


"Ya ampun gak papa Ren, Rizal orangnya tuh enak banget"


"Iya - iya yaudah deh besok"


"Jangan samapai gila lo Ren gara - gara Rizal, ahhahah"


"Enggak lah Fa"

Ketika menyudahi pesan dengan Nafa
Reni pergi ke kamar mandi, sehabis mandi sholat lalu menaruhkan badannya ketempat tidur lagi, sambil membayangkan Rizal betapa baiknya laki laki itu

Dia sangat sangat bahagia gimana juga dialah orang kedu yang membuat Reni seperti ini senyum senyum sendiri, setelah dia

Reni melupakan kenangan manis itu bersamnya, tapi itu dulu bersama dia yang entah kemana, masa kecilnya

Reni terlelap dalam tidur nya, hingga bangun pukul 05.00 wib sehabis bangun langsung ke kamar mandi,

Turun ke ruang tamu untuk sarapan pagi. tidak terasa tidurnya begitu nyenyak dan tentunya begitu lama

"Ren ban motor kamu gimana yang kemarin?" Rita menatap

"Udah bener Mah, emang kenapa?" sambil minum air susu

"Kalau belum kan kamu bisa di anter Mang Ujang" mengambil air putih di depannya

"Aku mau berangkat dulu mah" mengecup tangan mamah Rita "Hati - hati nak"

Orang tuanya sangat sibuk dengan pekerjaan masing masing membuat Reni sedikit canggung kalau di perlakukan manis oleh orang tuanya

Bukannya ini keinginan Seorang anak diperlakukan seperti itu, bukan
Reni tidak begitu menyayangi Ibu tirinya

Tapi bagai mana lagi Reni harus menerima semuanya karena Mamahnya yang telah memilih Rita untuk menjadi istri dan Ibu bagi Reni

Mereka berdua bersahabat, samapai waktu itu kepergiannya menyisakan kepedihan yang mendalam

"kamu baik baik ya Nak banggain Mamah sama Papah"

Ingatan itu masih saja terngiang ngiang tapi dia selalu kuat dan untuk hari ini ia mencoba untuk menyayangi ibu tirinya

○●○●○●○●○●○●○○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○

Reni pergi ke sekolah hanya menaiki motor,bahkan dia tidak suka kalau di antar oleh supirnya, katanya lebih enak berangkat sendiri

Sebenarnya dia tidak ingin memperlihatkan harta orang tua nya yang mempunyai segalanya, tapi Reni berfikir tidak sepantasnya dia sombong dengan harta orang tuanya

Toh itu semua bukan miliknya, tapi milik papahnya

Makannya dia terlihat sederhana, tidak memakai fasilitas yang di berikan kepadanya

Untuk hari ini Reni tidak akan terlambat lagi. jam menunjukkan pukul 06.30 wib, Reni sudah berada di dalam kelas dengan nafa.

"Fa beneran Rizal tu temen lo?" menatap nafa

"Iya Ren, lo emang suka sama dia?" sambil memegang hp

"Kayaknya sih gak suka Fa" menatap nafa dengan sedih

"Terus yang kemarin hmm?" balik menatap nafa

"Tapi udah ada rasa cinta, ahhahah" tertawa

"Idihhh, gila ya lo Ren" sinis

Kringgggggg

Bel berbunyi menunjukkan jam pelajaran di mulai, sedangkan Reni asik melamun membayangkan Rizal, yang membuatnya senyum senyum sendiri, tanpa berfikir panjang dia beralasan sakit untuk pergi ke UKS. padahal pergi untuk mencari Rizal.

Berjalan menuju meja guru "Pa-pak, saya mau izin ke UKS karena perut saya sakit!," wajah seperti orang sakit

"Yaudah sana sampai kamu sembuh baru balik" Mengizinkan "Baik pak terimakasih" akting

Batin "Ah kekantin dulu ah siapa tau Rizal disana "

Setelah samapai di kanti "Ih beneran itu Rizal ya ampun"

kita emang jodoh, feling gue kuat banget

Sehabis pesan satu porsi soto Reni tiba tiba duduk di dekat Rizal, tanpa rasa malu, asal ucapan terimakasih tersampaikan "lo kemarin yang nolongin gue ya?" tanya Reni kepada Rizal sepontan

"Kapan hmm, kayaknya gue gak kenal lo?" bingung, heran

"Yang kemarin telat berangkat sekolah masak lupa?" meyakinkan

"Oh lo, iya iya gue ingat" tersenyum

oh jadi nih cewek

"Makasih ya udah numpangin gue sampai sekolah" senyum malu malu sambil meminum jus yang ia pesan

"Yaelahhh, santai aja kali" menatap Reni, dengan tampang sok kenal

"kenapa lo di sini kok gak ikut pelajaran?" heran

"Males banget tadi gue izin ke toilet eh mampir dulu lah. sedang kan lo ngapain di sini?" mengambil minum di depannya

"Tadi sih gue alasan mau ke UKS, tapi gak jadi karena udah sembuh pas sampai sini" senyum sendiri

"Gila banget, bolos pelajaran ya?"

"tau aja sih"

udah ganteng, baik, penolong huhh idaman banget nih cowok

AKU YANG TERLALU MENCINTAIMU [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang