Hampir 10 menit setelah pulang sekolah Rizal mengajak Reni pergi ketempat yang Rizal janjikan
Setelah sampai alangkah bahagianya Reni ketika melihat rumput hijau yang memanjang dan di samping itu banyak di tumbuhi bunga mawar berbagai macam
Karena setau Reni di Jakarta mana ada lahan seperti ini, ini benar-benar luar biasa
Seketika sakit yang Reni rasakan hilang karena saking bahagianya
"Ren lo suka gak gue ajak kesini?" berbalik arah memandangi Reni
"suka banget Zal, makasih ya udah ajak gue kesini" senyum sangat bahagia
"walaupun cuman hamparan rumput dan mawar di sini cukup membuat gue tenang Ren, gue sering sekali kesini hanya untuk duduk dan menenangkan diri" menarik tangan Reni lalu menggenggamnya
"gue juga suka Zal sejuk banget" tersenyum
Setelah beberapa menit mereka berdiam diri melamunkan perasaan masing-masing dan merasakan sejuknya udara di sana
Akhirnya mereka bercerita tentang masa kecil Reni tapi dia tidak jujur karena hanya beberapa dan sedang kan Rizal juga bercerita tentang masa kecilnya hingga bersekolah
"Lo tau enggak Ren?" menatap Reni
"ya gak lah Zal kan lo belum cerita" seakan-akan menampakkan raut wajah mengejek
"makannya dengerin dulu gue mau cerita"
"iya iya emang apa sih??" raut wajah nya sangat sangat ingin tau
sebenarnya Rizal mau cerita apa sih
Waktu menunjukkan pukul 15.00 wib saat Reni melihat ke jam tangganya, tak terasa Reni sedari tadi mendengarkan cerita Rizal yang begitu menarik
"iya Ren gue dulu tuh orangnya jail usil bedalah sama sekarang" sambil menertawai diri sendiri
"gak nyangka gue Zal kalau lo sebenarnya jadi orang jail, eh kalau sama gue, lo sama aja ngatain bocah kocak lagi" heran
"iyaiya maaf gak lagi deh, sejak kejadian itu Ren, gue diam dibilang pendiam ya emang" mata bersendu
Melanjutkan "Dulu gue pernah jail banget sama teman gue waktu gue SD, setiap hari dia gue ejekin dan sampai akhirnya Ren dia pergi jauh" menyela pembicaraanya raut wajahnya terlihat sedih
"emang dia siapa Zal, dia meninggal?" tebakan Reni sambil tetap menatap Rizal
"gue belum sempat minta maaf Ren atas kejailan gue, dia meninggal, selama gue ejekin dia selalu diam selalu tersenyum, di balik itu semua dia sakit menahan sakitnya, jahat banget ya gue udah sakit eh malah gue bully" menatap langit-langit melanjutkan "lo tau gak Ren sejak saat itu gue benar-benar berubah"
"udah Zal lo kan juga gak tau kalau dia sakit, yang terpenting sekarang lo selalu doain aja buat dia, biar dia tenang di sana"
Gua juga sakit Zal, tapi gue harus kuat, biyar kita selalu berteman dan soal cinta ku kepadamu, semoga lo tau Zal sebelum gue pergi
"eh Ren kok lo jadi ikut ikut sedih?"lalu berdiri
"Udah ayo pulang Ren udah sore nih" menatap Reni yang hanya duduk
"Ren nih buat lo, yah emang cuman mawar merah aja sih biar lo gak sedih"
Deg Rizal ngasih gua mawar benar gak sih
"Makasih Zal gue suka" berdiri
"Yaudah ayo pulang" menarik tangan Reni
Setelah berjalan beberapa menit akhirnya sampai di rumah Reni
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU YANG TERLALU MENCINTAIMU [end]
Romancereal hasil imajinasi saya Cantik kaya tapi tidak sombong, terpikat dengan cowok yang salah, menjadikannya harus melupakkan dalam dalam, tapi bagaimana jika penyakitnya malah menyakiti dirinya sendiri. Reni perempuan sederhana nan lucu membuat salah...