11.

228 21 0
                                    

Pagi yang cerah, ia terlihat senyum-senyum sendiri di dalam mobil ketika di antar oleh supirnya, seperti orang yang tak kenal tempat

nanti dia akan berjumpa dengan Rizal ia benar-benar bahagia pasalnya kemarin Rizal, hari ini sepulang sekolah akan mengajaknya ke suatu tempat itu membuat Reni sangat bahagia.

Dia membayangkan saat-saat Rizal berbicara ingin mengajaknya ke suatu tempat.

"eh Ren gue mau ngajak lo ke suatu tempat, lo mau gak?" sambil turun dari motornya

"emangnya kapan Zal?" menyembunyikan kebahagiannya

"besok waktu pulang sekolah" menatap Reni dengan penuh harapan

"gue mau Zal" tersenyum malu

○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●

Mang Ujang yang mengantarkan Reni ke sekolah heran

"kenapa ya sama non kok senyum-senyum sendiri" batinnya

"Non ini mau turun di depan sekolahan apa di sini aja?, katanya tadi suruh turun sini Non" menatap Reni

"iya Mang sini aja, nanti aku jalan" mengambil tasnya yang berada disampingnya lalu membuka pintu mobil langsung keluar

"oh ya Mang, nanti gak usah jemput aku ya, soalnya aku sama teman aku" meninggalkan Mang Ujang

"Tapi Non"

Jarak antara jalan yang Reni turun dari mobil nya ke sekolahan cukup dekat, dia tidak ingin seperti kemarin saat di antar Ayahnya banyak Guru dan temannya yang melihatinya

Setelah berjalan beberapa langkah akhirnya sampai di depan gerbang lalu masuk menuju gedung tempat kelasnya berada dan menaiki anak tangga menuju kelasnya di lantai tiga

Sesampainya di kelas langsung duduk di samping Nafa

"kenapa sih tumben banget dateng langsung senyum-senyum sendiri, kesambet setan apa lo?"
menatap Reni heran

"setan kunti, haha" tertawa kecil

"semakin hari lo semakin gila aja Ren, takut gue ngeliatnya" terus menata Reni dengan heran

Pasalnya temannya tidak pernah sebahagia ini, jika dia berangkat sekolah biasa saja tidak seperti hari ini

"yaudah lah bodoamat " tersenyum

Kringggggggg

Tiba-tiba bel masuk berbunyi , menandakan akan di mulainya jam mata pelajaran pertama

Setelah Guru Matematika ya itu Bu Endah datang semua murid diam karena dalam mata pelajaran matematika harus tertip jangan lupa harus mengerjakan tugas kalau tidak yahh resikonya kena hukum lagi dehhh

"aduh kena hukuman lagi, gue jadi orang kok pelupa mulu sih udah tau matematika nilai gue enol eh segala punya otak lupaan lagi" menggerutu dalam hati

Itu kesalahan Reni karena lagi dan lagi dia tidak mengerjakan tugasnya karena kalau di rumah Reni biasaya membaca novel bermain gitar hingga tidak pernah ingat dia dengan tugas-tugasnya

"sekarang kamu ikut saya" bentak

"baik Bu" rasa takut karena tidak seperti biasanya

Berjalan di belakang, mengikuti Bu Endah hingga sampai di depan ruang guru, pikirnya mungkin dia akan di kasih tugas dan mengerjakan di perpus

"sudah berapa kali Ibu ingatkan masih saja tidak mengerjakan, memang benar orang tua kamu adalah Pemilik yayasan di sekolah ini, tapi kamu tetap saja murid, tidak sepatutnya kamu tidak mematuhi aturan sebagai murid di sini"

Benar sekali Reno adalah pemilik yayasan di sekolah, tapi dia tidak bermaksud untuk tidak mematuhi aturan yang ada di sekolahnya, semua guru juga sudah tau tapi mereka hanya memberikan hukaman saja.

Hanya saja Reni tidak ingin bersekolah di sini, dia ingin bersekolah di SMA 1 Jakarta bukan bersekolah milik Reno, karena paksaan Reno, Reni menuruti saja.

"Tunjukin kalau kamu benar-benar murid Ren" menatap Reni

"iya Bu, maaf kalau saya sebagai murid tidak mencerminkan sebagai murid"

"yasudah tidak apa-apa tapi tolong jangan di ulangi lagi kamu itu murid "

"iya Bu"

"sekarang hukuman kamu berdiri di depan tiang bendera hormat sampai istirahat, ini terkahir kalinya saya memberi peringatan kepada kamu"

Bisa saja dia mengeluarkan Bu Endah, tapi itu tidak mungkin yang salah juga Reni dia disini murid

Setelah itu Reni langsung menjalankan tugas yang di berikan kepadanya, karena dia sadar dia bersalah tidak seharusnya dia seenaknya sendiri

Reni terus terusan berfikir tentang kesalahannya, dia akan memperbaikinya

Reni memiliki dua sisi, di sisi lain dia tidak pernah menyombongkan kalau dia adalah anak dari pemilik yayasan dan tidak pernah memamerkan harta milik orang tuanya, benar itu adalah milik orang tuannya bukan miliknya

Reni juga memiliki sisi sesorang pemalas, sebenarnya tidak pemalas haya saja dia asik dengan novel dan gitarnya dia juga pendiam tidak suka bergaul

ketika dia memeiliki teman apakah mereka akan memanfaat kan nya

Teman satu satunya cuman Nafa

AKU YANG TERLALU MENCINTAIMU [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang