3.

475 30 2
                                    

Nafa yang baru masuk kelas dengan jam yang sudah mepet, ia tak melihat sahabatnya biasanya kalau dia telat pasti Reni sudah duduk di bangkunya dan membaca novel, gitu gitu Reni juga suka baca namanya juga perempuan

"Eh Putri lihat Reni gak?" menatap Putri yang sedang duduk

Putri yang sedang menulis sesuatu "gak tau Fa mungkin gak berangkat udah jam segini juga"

"Mungkin juga sih udah jam segini dia belum berangkat" batin dalam hati

○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●

satu umpatan yang tepat sial

itulah yang ia ucapkan sambil mendorong motornya, hari ini adalah hari terburuk bagi ia, sudah bangun kesiangan segala ada acara motor mogok, jarak yang cukup jauh telah membuatnya lelah, akhirnya bengkel yang ia sebut sebut ada di hadapnnya hasil doa dan amarahnya, terik matahari semakin menyengat kulit itu tandanya siang akan datang

ia memarkirkan motornya di depan bengkel sambil meratapi nasib sialnya

"Yah telat gimana nih udah siang lagi, gimana nanti kalau gue di hukum? malu juga kalau gue di hukum lagi" uring - uringan di depan bengkel menatap ban motor yang sedang di tambal oleh tukangnya

○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●

ia rasa itu tatapan yang pernah bertemu, ketika melihat seorang gadis di sebrang bengkel, dengan mata yang teliti seragam dengan bet bertuliskan SMA KEBANGSAAN tidak salah lagi itu pasti dia

walau ia berangkat sekolah sudah sangat telat tapi kasihan juga kalau harus di hukum lagi, ia sempat sekilas melihatnya waktu di hukum di lapangan

ia iba dan mengahampirinya, sudah terparkir motornya di depan. Turun dari motor dan masih memakai helm tanpa ada niatan untuk memperlihatkan wajahnya lalu menghampiri sosok wanita yang sedang menatap tukang bengekel

"Eh lo kenapa gak berangkat sekolah?" tanyanya sepontan

"gak lihat apa gue lagi di mana, buta nih cowok, ups pake helm jelasss" batinnya

laki laki itu tau dia murid SMA KEBANGSAAN sudah jelas karena seragamnya, dan ia pernah melihatnya sekali ketika di hukum

tanpa jawaban yang pasti ia hanya menujuk bannya yang sedang di tambal
Reni langsung berbalik melihat laki laki tersebut "tuh lihat!" menunjuk bannya yang bocor.

"Ayo ikut gue berangkat sebelum terlambat! kasihan banget kalau harus di hukum lagi" tawanya sinis

"gue gak kenal lo, jadi jangan sok perduli deh" jawabnya ketus

"udah ayoo" menariknya

Reni menaiki motor laki laki tersebut, ketimbang terlambat gak masalah kan numpang orang gak di kenal, gengsi hilangin dulu,

setelah itu mereka berangkat bersama, selama perjalanan Reni dan dia hanya diam saja, bagai mana tidak diam mereka saja belum kenal.

Hingga mereka sampai depan gerbang sekolah yang sudah tertutup. Setelah itu mereka di izinkan masuk oleh guru BK dan yah tentunya mereka berdua bakal kena hukuman, ternyata yang terlambat bukan hanya mereka saja, tapi masih ada beberapa murid yang juga terlambat

"Kalian berdua apa tidak tau ini jam berapa hmm?" menatap Reni dan laki laki tersebut

Reni lalu menatap mata Pak soleh " I-iya Pak saya tau ini sudah telat tapi tadi ban motor saya kempes Pak"

"Hmm alasan" lalu bertanya

Lanjut bertanya "Kenapa kamu juga telat terus kok kamu bisa sama dia?" masih tetap memakai helmnya

"gila kali ya, helm dari tadi masih di pakai"

"Saya tadi hanya menumpanginya Pak, maaf saya juga salah karena terlambat" memohon kepada Pak Soleh

"Yasudah sekarang masuk kelas cepat, kalau di ulangi lagi akan saya hukum kalian berdua."

Reni dan laki laki tersebut berjabat tangan dengan Pak Soleh "Baik Pak, terimkasih Pak" lalu berjalan menuju kelas meninggalkan Pak Soleh.

Dan mereka berpisah karena gedung kelas XI di sebelah kiri sedang kan Gedung kelas X di sebelah kanan

inging sekali mengucapkan terimakasih tapi ia telah pergi dengan raut wajah yang tertutup helm, tapi diam diam Reni menghafalkan motornya

AKU YANG TERLALU MENCINTAIMU [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang