18.

223 21 0
                                    

"kamu kenapa di sini?" tanya Eric

Reni terkejud kenapa ada dia di sini kenapa bertemu dengan dia lagi

"biasa cek, lo kok enggak pulang pulang" tanya Reni

"Nih buat kamu"tiba tiba Eric memberikan setangkai bunga mawar dan tidak menjawab pertanyaan dari Reni

Dapat dari mana dia ?

"Hmm makasih, emang di sini ada yang jual bunga ya ?" heran sambil menatap Eric

"ada" jawabnya singkat

"kenapa bunganya harus di kasih ke gue" menyelidiki dengan menatap Eric

Eric mencari tau tentang Reni, kapan dia cek, dan kapan dia akan kembali lagi ke rumah sakit, jadi dia sempatkan untuk membeli mawar untuk Reni

Seandainya Ren kamu ingat aku pasti kamu bakal selalu di sampingku, sejak kejadian itu aku selalu mencarimu dan ketika kita sudah di takdirkan untuk bertemu, sebentar lagi aku akan meninggalkanmu untuk selamanya

"kok malah bengong" menatap Eric

"karena kamu suka kan?" tersenyum

"gue pergi dulu ya, besok kita bertemu lagi" pergi mengayuh kursi rodanya

Eric duduk termenung tanpa menjawab kepergian Reni

○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●

Hanya terbaring lemah di atas ranjang kamarnya, ia bosan dan akhirnya ia sempatkan untuk membaca novel sambil mendengarkan musik kesukaannya

Tok tok tok

Ada seseorang yang membuka pintu kamarnya, ternyata adalah Bi Inah

"ada apa Bi?" tanya Reni dengan nada lesu

"ada mb Nafa sama teman-temannya non"

"suruh kesini aja Bi" tersenyum

Lalu Bi Inah keluar dan menghampiri Nafa dan temannya-temannya

"langsung ke kamarnya non Reni aja mb Nafa" menyuruh mereka

"iya Bi makasih ya"

Kedua orang tua Reni sedang ada urusan jadi rumah terlihat sepi, memang sehari-seharinya sepi

Mereka berlima langsung menaiki anak tangga menuju kamar Reni sedangkan Bayu dan Ivan hanya heran, benar-benar tidak percaya dengan rumah Reni besar sangat luas ketika masuk kamar Reni mereka berdua hanya bengong

"eh Van nih benar ya kamar Reni, besar banget kayak lapangan" tanya Bayu sambil melihat-lihat

"hus, orang kamar sebagus ini di bilang lapangan" jawab Ivan

"udah kalian jangan kaget, gue juga pertama kali ke sini juga kaget"jawab Rizal dengan tenang

Ivan dan Bayu saling bertatapan

Sejak kapan Rizal pernah kesini kenapa kita berdua sebagai sahabatnya malah enggak tau

"Ren" Nafa memanggil Reni lalu menghampiri dan memeluknya

"terimakasih sudah berkunjung" memeluk Nafa

"makasih juga buat kalian" menatap ketiga laki laki

Mereka bertiga hanya tersenyum lalu menghampiri Reni

Rizal mendekat di samping Reni "lo sakit apa sih,? segala gak berangkat" tanya Rizal

"cuman pusing doang, emang kenapa khawatir ya sama gue?"

"iya gue khawatir sama lo" jawab Rizal sepontan

"cie cie" sahut ketiga temannya

Rizal Membawakan beberapa bunga mawar lagi, dan yang ia lihat bunga yang kemarin ia beri masih ada di kamar Reni, sewaktu akan ke sini Rizal pergi ketempat biasa untuk mengambil mawar

○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●

"eh gue pergi dulu ya ntar gue susul" tancap gas meninggalkan mereka berempat

Beberapa menit akhirnya Rizal sampai di tempat di mana ia mengajak Reni, lalu ia memetik beberapa tangkai bunga mawar berwarna merah

sambil membersihkan duri dan mengambil kertas lalu ia bungkus

Rizal bergegas menuju rumah Reni, jika dia tidak cepat bagaimana kalau dia di tinggal dengan sahabat sahabatnya

"lama amat sih Zal gue udah gak sabar nih mau lihat Reni" sepontan Bayu

"eh Lo nusuk sahabat sendiri ya Bay" menatap dengan raut wajah yang serius

"ngayal lo pacar lo mau di buang di mana," pelan, lanjut " gak lah gua bercanda, bunga mawar dapat dari mana lo?" tanya Bayu mengalihkan pembicaraan

"kepo amat sih" jawab Rizal singkat

○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●

Rizal menyodorkan bunga mawar yang ia petik lalu di berikan kepada Reni

"nih gue kasih lebih banyak lagi, gak usah takut durinya udah gue buang ke lautan" memberikan bunga mawar kepada Reni sambil tersenyum

"makasih Zal gue suka banget" tersenyum

"kita ganggu orang pacaran ya" sahut Bayu

"Kita? lo aja kali? sahut Ivan, lanjut
"ngiri aja kalau gak punya pasangan sih" jawab Ivan

"yaudah lah gua nganan" sambil melihat-melihat dan ia tertuju pada sebuah gitar

Mereka semua tertawa, kecuali Reni tersenyum Rizal membuatnya tersenyum dengan memberikan bunga mawar yang ia nantikan darinya

"Ren nih gitar lo" sambil menganggkat gitar

"iya Bay" jawab Reni sambil tersenyum

"udah lah jangan senyum-senyum sama Bayu sama gue aja Ren" Reni langsung memalingkan kepalanya kepada Rizal sambil tersenyum

Gua juga bisa dekat dengan Reni bukan cuman lo doang









Marhaban ya ramadhan ya🙏
Sepesial buat kalian nih😁 Jangan lupa vote
Oke thanks

AKU YANG TERLALU MENCINTAIMU [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang