Hembusan angin pagi tengah ia hirup, tampak raut wajah yang begitu senang, ia tengah berjalan di koridor sekolah bersama laki laki di sampingnya
"senyum senyum terus?" tanya seseorang di samping kirinya
"seneng aja gue bisa ingat semua" senyumnya mengembang
"inget mantan?, apa pacar?, ha?,"
"apaan sih gak ada, seinget gue, gue gak punya pacar" jawabnya melenggang masuk ke dalam kelasnya
Lalu pria tersebut berlalu pergi menuju kelasnya
ia tengah duduk manis di bangkunya, ketika melihat sahabatnya ternyata beralih duduk di depan tanpa ingin menghampirinya, ia benar kecewa kenapa berubah
setelah berkutik beberapa jam mata pelajaran matematika akhirnya bel istirahat berbunyi, ia segera merapikian bukunya dan berjalan menuju meja sahabatnya tersebut
"Fa" panggilnya lirih
"Reni, lo udah inget gue, huwa gue kangennn" ia berhamburan memeluk sahabatnya tersebut
"gue juga kange sama lo" senyumnya mengembang
_____________________________________
"ayang beb gue mana ya?"
mereka bertiga tengah duduk manis de kantin, siapa lagi kalau bukan Rizal, Bayu dan Ivan
"beneran Reni lupa sama gue?" celoteh Bayu yang di dengar kedua sahabatnya
"udah lah, kalau jodoh bakal inget" sahut Rizal
"tapi masalahnya"
"masalah apa?" tanya Ivan
"gue cinta gitu loh, lo tau kan cinta Van?" tatapan melas berlaih ke Ivan
"udah lah, merinding gue lo tatap kayak gitu" mengadakkan bahunya
"Renii cintakuhh"
"alay lo"
sura perempuan terdengan di telinga mereka bertiga, lalu berbalik menatap siapa gerangan yang mengatai Bayu alay
"siapa tadi yang bilang gua al.." pembicarannya terhenti ketika melihat Reni tersenyum ke arahnya
tiba tiba Bayu berbalik lagi, ia benar benar terkejut ketika melihat senyuman yang pernah ia rindukan
"eh Reni beneran senyum ke gua?"
"ke setan Bay" jawab Ivan
"setannya siapa?" tanya Bayu lagi
"lo,." jawab Rizal
"eh kalian bertiga kenapa malah diem diem sih?" tanya Nafa mengambil duduknya di depan Ivan, lalu Reni di sampingnya dan berhadapan dengan Bayu, Bayu tersenyum menatap Reni lalu di balas senyuman oleh Reni
tiba tiba datang seorang laki laki duduk di samping Reni lalu merangkulnya, mereka semua tercengang, palagai Bayu seperti di hujami jarum hatinya
"gak ngajak ngajak mau ke kantin" tanya seseorang laki laki tersebut sambil tersenyum
"males ngajak lo"
"jangan gitu lah sayang" ia sambil mengusap kepala Reni
seseorang di hadapannya tengah di landa api yang terbakar
"udah udah kalian mau pesan apa biar gue bayarin" tawar Reni sambil tersenyum ke arah mereka semua
"eh Ren lo udah inget kita lagi?" tanya Rizal heran, tapi juga kasihan karena di sampingnya sahabatnya ini tengah terbakar api cemburu
"udah dong, udah buruan pesan" mereka semua tersenyum
akhirnya Rizal memesankan bakso untuk mereka berenam, setelah kembali dan memberikan bakso kepada semua teman temannya ia menyantap bakso tersebut
"sini aku suapin" Genta mengambil sendok di mangkok Reni
"baksonya enak Ta"
mereka hanya terdiam mentapa tingkah romantis mereka berdua
"sebenarnya lo ke sini mau tunjukkin kalau lo udah punya pacar Ren?" batin Bayu sambil mengepalkan tangannya
Tiba tiba Genta mengusap lembut kepala Reni, lalau di balas pelukan oleh Reni, Bayu benar benar muak dengan melihat mereka berdua seperti ini, pacar bukan tapi rasa cemburnya menggebu gebu
"gue ke kelas dulu" tanpa menunggu jawaban dari teman temannya ia meninggalkan mereka semua
"Bayu kenapa?"
____________________
Setelah memarkirkan motornya di garasi, ia berjalan menuju kamarnya, lalu membuang asal tasnya ia berjalan ke sisi dinding, yang di penuhi foto Reni
"kenapa lo gak sadar sih gue tu cemburu Ren?"
"gue suka, cinta sama lo"
"sekarang gue udah gak ada harapan lagi"
"lo udah punya cowok yang bisa bahagiain lo"
air matanya benar benar luntur begitu saja
"gue telat" lirihnya sambil duduk di depan tebok yang terpajang foto foto Reni
_________________________
Sudah hampir dua minggu Bayu tak pernah berkumpul dengan kedua sahabatnya ia malas harus bertemu dengan Reni dan Kekasihnya, ia tengah termenung di kelasnya tiba tiba telfon genggamnya berbunyi, ia beralih mentap layar hpnya ternyata Reni mengiriminya pesan
Gulalimns🍭
kenapa gak ikut ngumpul?
Bayu hanya melihat pesan tersebut tanpa ingin membalasnya, lalu ia mencoba mengetikkan sesuatu
gak, ntar gue ganggu
kesini ya gue tunggu😕
Bayu menatap pesan dari Reni lalu melemparkan hpnya di atas kasur
______________________
Di malam yang sepi ini, di sebuah Caffe yang tampak sepi, ia tengah termenung menunggu kedatangan seseorang, sudah hampir satu jam lebih tak kunjung datang"kemana sih?" gerutunya
"Ren" panggilnya lirih, ia mendekat dan duduk di hadapan wanita yang ia sukai, terlihat begitu cantik
"yang lain dimana?, kok caffenya sepi banget?" tanya Bayu, sambil mentapa sekelilingnya, sepertinya hanya mereka berdua
tanpa menjawab apapun dari Bayu, Reni mengambil tasnya dan mengeluarkan sebuah kotak lalu di sodorkan ke Bayu
"apa nih?"
"buka aja"
setelah ia buka, ternyata itu adalah kalung yang ia berikan kepada Reni
"lo masih nyimpen?" tanya Bayu heran
"masih"
"gue juga" ia mengelurkannya di balik bajunya, Reni tersenyum hangat
"boleh pakein gak?"
Bayu hanya mengangguk dan berjalan ke arah Reni, ia memasangkan kalung tersebut terlihat cantik
"cantik" lirihnya yang masih terdengar oleh Reni
"oh ya Bay, hmm gue mau minta maaf"
"udah lah gak papa, gue seneng sekarang lo udah ada yang jagain, lo gak usah ngerasa bersalah, gue yang salah karena udah suka sama lo" ia tertunduk, Reni mengambil tangan Bayu dan menggrngamnya
"gue mau ngomong sesuatu Bay, dengerin gue dulu"
Bayu hanya terdiam menatap lekat manik mata Reni
sad ending apa heppy yah🙁
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU YANG TERLALU MENCINTAIMU [end]
Romancereal hasil imajinasi saya Cantik kaya tapi tidak sombong, terpikat dengan cowok yang salah, menjadikannya harus melupakkan dalam dalam, tapi bagaimana jika penyakitnya malah menyakiti dirinya sendiri. Reni perempuan sederhana nan lucu membuat salah...