7.

273 25 0
                                    

Tidak seperti biasanya Reni selalu rajin berangkat sekali pun itu telat dia tetap berangkat, rasa sakit menjalar di bagian kepala, kuat kuat ia menahan rasa sakit tapi rasanya tak mungkin. akhirnya ia urungkan untuk beranjak dari tenpat tidurnya

○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●

"ihh kemana sih Reni di chat gak di balas!" batinnya

Kringgggg

Terdengar suara bunyi bel masuk, Nafa langsung duduk menyesuaikan dengan bangkunya karena Reni tidak berangkat.

setelah pelajaran selesai dan dengan di susul istirahat Nafa langsung mengambil telepon gengamnya lalu melihat isi whatsapp apakah Reni sudah membalasnya, khawatir itu yang ia rasakan ketika sahabatnya tak kunjung ada kabar

Pesan

RENI🍒

"maaf Fa gue gak chat lo kalau gue gak berangkat, gua tadi bangun kesiangan"

○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●

Reni tidak memberi tahu kalau dia sedang sakit, pasti kalau tahu Nafa akan khawatir

Ini hanya pusing jadi tidak perlu memberi tahu Nafa, pasti pusing nya juga akan cepat sembuh

sahabatnya pasti akan khawatir

○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●

"eh ternyata Reni udah bales pesan gue" batin Nafa sambil duduk di bangkunya

Pesan

RENI🍒


"yahhh, kok bisa sih bangun kesiangan, biyasanya lo telat aja masih berangkat, sakit aja lo masih berangkat Ren"


"Iya nih, soalnya udah siang banget, tadi malam gak bisa tidur, terus gak ada yang bangunin gue"


"tumben amat gak bisa tidur mikirin apa sih?? cerita dong"


"mikirin Rizal sampek gak bisa tidur"


"Rizal mulu yang lo fikirin Ren"


○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●

ia tak sempat membalas pesan terakhir dari Nafa karena kepalanya sangat sakit, tak tahan dengan rasan sakit hingga membuatnya tak sadarkan diri dan pingsan di dalam kamarnya tidak ada yang tau

○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●

"kenapa Non jam segini belum keluar dari kamarnya, bukannya kalau tidak berangkat sekolah sudah bangun"

Akhirnya ia bergegas mengecek ke kamar tuannya, ketika membuka pintu terlihat tuannya sudah tergeletak di dalam kamarnya dengan mata terpejam

Lalu pembantunya menelfon tuannya, ia panik kalau terjadi apa apa dengan tuannya

setelah sambungan berakhir, ia membawanya turun dengan sopirnya untuk di masukkan di dalam mobil

Dan bergegas membawanya ke rumah sakit

setelah sampai RS, ia di bawa masuk di UGD, Reno dan Rita menunggu di luar

beberapa menit berlalu, akhirnya ruangan tersebut terbuka menampakkan dokter dan beberapa suster yang tengah mendorong hospitalbad, di susul dengan kedua orang tuanya

ruangan telah di gantikan dengan ruang inap sedari tadi tak henti hentinya Rita menangis

"sayang bangun, Mamah khawatir sama kamu" menangis di samping Reni sedangkan Reno menengkan

"sudah Mah anak kita pasti tidak apa apa"
berdiri dari tempat duduknya

"tidak apa apa gimana Pah, Papah denger sendiri kan kata Dokter gimana, Mamah benar-benar tidak menyangka kalau anak kita bisa sakit seperti ini Pah" menangis

Walau Reni tidak anak kandung dari Rita dia sangat mencintai dan menyayangi Reni seperti anaknya sendiri

○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●

"apakah Bapak dan Ibu orang tua dari ananda Reni?"

"benar dok, apakah anak saya hanya kecapean Dok atau sakit apa?" Reno bertanya

"anak Ibu dan Bapak mengidap penyakit kanker otak"

"apa yang Dokter bilang anak saya sehat sehat saja tidak pernah sakit jangan berbicara seperti itu ya" menangis semakin menjadi jadi

Reno menyaut "apakah anak saya bisa di sembuhkan Dok?"

"insyaallah bisa Pak jika anak Bapak bisa bertahan dan mengikuti kemo terapai, kami sarankan untuk oprasi tapi memori di otaknya akan hilang"

"baik Dok saya akan lakukan apa saja demik anak saya"

Selama ini Reni tidak pernah membicarakan tentang kepalanya yang sering sakit, mungkin itu hanya sakit biasa, nanti juga sembuh

○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●

Reno dan Rita menunggu Reni bangun dari siumannya, Rita sudah sangat sangat sedih dan tidak menyangka anak satu satunya yang ia miliki menderita penyakit yang sangat serius bahkan bisa membunuh nya

"Mahh" pelan sambil membuka matanya

"iya nak, Mamah di sini kamu udah agak enakan badannya apa masih pusing?" sambil meneteskan air mata

"Mah Reni tuh gak papa kenapa nangis?, kan cuman pusing biasa, aku tuh cuman kecapean" heran dengan Rita

AKU YANG TERLALU MENCINTAIMU [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang