Motor yang ia kendarai tengah berjalan dengan rata rata kecepatan maksimal, Arah motor tersebut menuju sebuah jalan melewati gang gang sempit tak heran karena ia akan menuju ke suatu tempat, setelah sampai di depan gedung pencakar langit yang terbengkalai, ia berjumpa dengan beberapa teman temanya, mendatanginya satu satu dan mengajak seorang gadis untuk sekali mengenalkan kepada mereka
"adik lo?, cantik juga" tanya seseorang dengan senyumnya
"yoi, Bayu kemana gak lihat gue batang hidungnya" tanya nya serya melihat ke seluruh teman temannya
"di atas, naik aja"
lalu di angguki oleh Rendy seraya menggandeng adiknya, Reni masih penasaran siapa yang di bilang Bayu temannya atau orang lain, terus sejak kapan abangnya memiliki teman di Jakarta, bahkan terlihat sangat akrap
"bang, kok bisa kenal mereka abang pernah ke Jakarta?" tanya seraya tetap memegang tangan Rendy dan berjalan menaiki anak yangga satu persatu
"gak, gue punya temen dulu di Bandung sekarang banyak pindah ke sini, jadi udah ada yang kenal"
Lalu di balas oo oleh Reni, ia melanjutkan berjalnnya memang sungguh melelahkan tapi semakin kita menginjak kaki menuju gedung tertinggi kita benar benar bisa melihat ibu kota Jakarta dengan indah, setelah beberapa menit akhirnya puncak yang di tunggu tunggu sampai juga, Reni menginjakkan kakinya dengan was was karena angin cukup kencang ia juga takut akan ketinggian
"Woi setan" teriak Rendy kepada laki laki yang tengah duduk
"apa anj___" ketika ia akan berbalik badan, ia kaget akan seorang perempuan yang ada di samping temannya
seakan matanya terkunci dengan tatapan mereka sendiri, Reni yang tengah membenarkan rambutnya karena angin, sedangkan Bayu tengah lekat menatap wajah Reni
"ngapain lo lihat lihat adek gue?" tanya Rendy seraya mendekat
Reni hanya diam, ternyata Bayu teman Abangnya dan ia ikut di geng seperti ini, apakah ia sudah berubah
"gak, eh dia adek lo?" tanya Bayu seraya tersenyum ke arah Reni
"yoi, cantik kan?" menepuk bahu Bayu, seraya mereka duduk, Reni dan Rendy duduk berdampingan sedangkan Bayu duduk di bangku yang berhadapan dengan Reni
"cantik banget, etdah kalau senyum bikin klepek klepek" Jawab Bayu dengan raut wajah yang senang
"alay" lirih Reni
"sejak kapan lo jago gombal?, mana mau lo deket deket sama cewek?, udah normal otaknya setelah pindah ke Jakarta" Tanya Rendy nerocos, sepertinya mereka berdua saling kenal, karena temannya Bayu ini yang ia tau secara blak blak an tak pernah menggombali perempuan
"udah dong, kenal adek lo jadi normal kembali"
"apaan sih Bay, jangan lebay pliss, gue malu" omel Reni sambil memanyunkan mulutnya, lalu di ketawai oleh Bayu
"kalian saling kenal?" tanya Rendy sambil menatap Reni, lalu berganti menatap Bayu
"satu sekolahan" jawab mereka serentak
"Ren jangan suka sama Bayu dia tuh playboy, gue gak mau adek gue jadi sakit hati" jawabnya nerocos
"lo lupa sama janji kita ha?" tanya Bayu sambil tersenyim miring, Reni hanya diam melongo
"ya gue sih oke oke aja, asal adek gue mau apa gak sama lo yang ke unta" jawab Rendy sambil terkekeh
Reni yang tak terima namanya di sebut sebut langsung menyaut "kok gue sih, mana mau gue sama kutu kupret" tangan ia sedekapkan lalu tambah manyun lagi layak donal bebek
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU YANG TERLALU MENCINTAIMU [end]
Romancereal hasil imajinasi saya Cantik kaya tapi tidak sombong, terpikat dengan cowok yang salah, menjadikannya harus melupakkan dalam dalam, tapi bagaimana jika penyakitnya malah menyakiti dirinya sendiri. Reni perempuan sederhana nan lucu membuat salah...