ketika selesai mengajak Reni makan Rizal langsung mengantarkannya pulang,
Setelah sampai di depan rumah Reni, Rizal terkejut Rumah yang hanya berbalukan tembok buluk yang akan rapuh, dia berfikir Reni adalah orang berada nyatanya yang di katakan temannya tadi pagi salah
Tentang Reni yang turun dari dalam mobil, mungkin dia menaiki grab
"Zal makasih ya udah nganterin gue pulang" tersenyum
"Iya Ren sama-sama, gue mah santuy, kalau butuh di jemput gue juga bersedia jemput lo" tersenyum kembali
Lanjutnya " yaudah gue pulang dulu ya" memutar motornya tanpa menunggu jawaban dari Reni langsung pergi begitu saja
"hati hati di jalan" batin
Setelah Rizal pergi meninggalkan Reni, Reni bergegas berjalan menuju rumah nya yang sebenarnya itu bukan rumah nya.
Rumahnya masih di dalam komplek, kalau itu hanya rumah yang tentu saja Reni tidak tahu itu rumah siapa, wajar karena dia jarang kelura komplek untuk berjalan jalan
"selamat siang neng, tumben gak bawa motor?"Pak Hadi satpam komplek
"enggak Pak lagi malas banget pengen nya di antar jemput sama Pangeran" tertawa kecil
"Bisa bisanya Neng"
"Yaudah pak saya mau pulang dulu kerumah"
Lalu pergi meninggalkan Pak Hadi satpam komplek
Setelah berjalan menuju rumahnya. Reni langsung masuk bergegas pergi ke kamarnya, ia hanya malas karena tak mendapati orang tuanya di rumah, ia hanya lelah lalu berbaring di tempat tidurnya hingga terlelap
"sayang bangun, ayo turun makan malam dulu, kamu mandi dulu ya habis itu turun" sura Rita yang tengah membangunkan anaknya
Tumben sekali Rita pulang lebih awal biasanya mereka berdua tetap sibuk, bagaimana lagi Reni sedang tidak mungkin untuk di tinggalkan jadi Rita pulang lebih awal, Rita pulang lebih awal juga untuk mempersiapkan makan malam di susul Reno yang juga akan pulang lebih awal
"iya Mah bentar" memeluk gulingnya lagi
krukkkkkkRasanya tak mungkin untuk meneruskan tidurnya jika cacing di perutnya sedang demo, ia lalu bergegas membersihkan badannya di kamar mandi setelah selesai ia turun menuju meja makan
Ketika sudah sampai di meja makan, Reni lalu menyantap makanan kesukaannya, tanpa menghiraukan orang tuanya,
tatapan kedua orang tuanya yang menatap anak nya sangat-sangat sedih, bagaimanapun ia tak ingin kehilangan anak tercintanya
"Mamah sama Papah kenapa sih ngeliatin aku kayak gitu?, emang ada yang salah?"
"sayang bagai mana kondisimu hari ini?, apa kah masih sakit?"
"Aku tuh enggak kenapa napa Mah, jangan khawatir, aku tuh kuat nih aku kuat kan" sambil mengangkat piringnya
kedua orang tuanya tersenyum ketika anaknya bisa menahan rasa sakit nya dan ia sembunyikan dari kedua orang tuanya bahkan teman temannya, ia benar benar kuat seperti ibunya, tangguh itulah diri yang tertanam dari ibunya
"Untuk hari ini setiap satu bulan kamu harus kemo terapi ya"
"emang gak bisa apa Pah kalau aku gak usah kemo, obat aja udah cukup"
"kamu harus sembuh sayang, kamu emang gak kasiahan sama Mamah sama Papah?, kamu satu satunya peninggalan mamah kamu yang harus papah jaga"
"iya Pah maafin Reni"
Satu satunya peninggalan mamah?
"Pah mah aku minta sesuatu boleh?"
"apa sayang?"
"aku mau ketemu abang, gimana pun juga abang juga anak Papah, kita anak Papah"
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU YANG TERLALU MENCINTAIMU [end]
Romancereal hasil imajinasi saya Cantik kaya tapi tidak sombong, terpikat dengan cowok yang salah, menjadikannya harus melupakkan dalam dalam, tapi bagaimana jika penyakitnya malah menyakiti dirinya sendiri. Reni perempuan sederhana nan lucu membuat salah...