"Ren aku boleh minta sesuatu sama kamu gak?"
"apaan?"
Erik masih menatap lekat kedua mata Reni, tanpa ingin mengatakan apa yang ia ingin kan, Reni masih saja menatapnya sampai Reni menyenggol bahu Erik
"mau ngomong apa sih?"
"aku mau sekolah sama kamu, buat terakhir kalinya"
"yaudah kalau itu mau kamu, terus kapan mau berangkat sekolahnya?"
"besok"
Reni hanya melongo ketika Erik besok akan berangkat sekolah secepat itu kapan dia mulai dafatar sekolah, entah lah kurang tahu
___________________________________
lamunannya terhenti ketika Nafa menyenggolnya
"apaan sih Fa?" tanya nya sambil melotot ke arah Nafa
"lo tuh yang apaan, bosen gue gak berantem sama lo!!!"
"sini gue tonjok!!" sambil menarik rambut Nafa dan siap akan menerkamnya
dengan asiknya mereka berantem ala cewek alay. setelah beberapa menit bergulat akhirnya mereka selesai juga dengan terlentang di atas kasur mereka menatap atap atap langit kamar Reni. Lamunan mereka terhenti tiba tiba suara dering hp entah milik siapa berbunyi
kringgggg dreeeeee ting ting ting ting
"hp lo tuh Ren, buruan angkat deh!!!"
"lo gak lihat gue lagi bawa apa?!" sambil melihatkan hpnya yang tak ada notif telepon
"terus hp siapa?"
"hp lo gblk"
Nafa lalu mengambil hpnya serta menatap tajam Reni, lalu ia melihat siapa yang menelfonnya ternyata kekasihnya
Love😡 calling
"lagi di mana?" suara dari sebrang sana
"di rumah Reni, emang kenapa?"
"aku ikut main ya?"
belum ada jawaban dari Nafa lalu beralih melirik Reni
"apaan?"
"Ivan mau kesini, boleh gak?"
"serah" jawabnya singkat
ketika sudah bertanya dengan Reni, Nafa beralih ke hpnya
"cepat ke sini sayangku"
"aku otw" suara dari sebrang
Dengan membawa beberapa makanan ia memencet bel di suatu rumah yang terbilang mewah, tak ada sahutan dari dalam, tiba tiba pintu yang terbukak
ceklekkk
menampakkan kekasihnya yang ia tunggu tunggu
"ayo naik" pinta Nafa ke Ivan
mereka menaiki anak tangga menuju ke kamar Reni, setelah sampai di depan pintu Nafa langsung membukanya dan melihatkan Reni yang sedang memegang gitar, Ivan yang melihat lihat bunga mawar masih tertanam rapi di depan jendela Reni
"hai Ren" sapa canggung Ivan
"hi" sapanya
Nafa langsung saja duduk di samping Ivan mengambil beberapa kantong keresek mengeluarkan beberapa cemilan
"kamu kenapa sih kesini?" tanya Nafa
"ya gak papa, oh ya Ren" tiba tiba Ivan menatap Reni
"apaan?" sambil menatap Ivan
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU YANG TERLALU MENCINTAIMU [end]
Romancereal hasil imajinasi saya Cantik kaya tapi tidak sombong, terpikat dengan cowok yang salah, menjadikannya harus melupakkan dalam dalam, tapi bagaimana jika penyakitnya malah menyakiti dirinya sendiri. Reni perempuan sederhana nan lucu membuat salah...