hari ini adalah pengambilan rapot untuk menentukan kenaikan kelas, Reni sudah bilang kepada mamahnya bahwa hari ini pengambilan rapot kenaiikan, tapi abangnya selalu mengompori bahwa Reni tak akan naik kelas karena nilainya yang jelek
"gini gini aku kan pinter" gerutunya sambil menghentak hentakkan kakinya di depan rumah
"ayo berangkat" tarik Rendy, ia akan mengantar adiknya berangkat sekolah
Reni hanya terdiam, ia masih kesal dengan abangnya, setelah beberapa menit sampai di depan gerbang sekolahnha ia turun dengan raut wajah yang masam
"maafin abang, ntar abang beliin es krim deh" senyumnya sambil menarik tangan adiknya
"maafin abang ya" meyakinkan lagi"iyaiya udah Reni maafin, tapi nanti kalau aku dapat nilai bagus abang harus kasih kado aku lagu yang baguss" senyumnya mengembang
"gitu ya, abang gak bisa nyanyi minta yang aneh aneh"
"harus tepati titik gak pakek koma, yaudah Reni cantik mau masuk dulu" tawanya, sambil melenggang masuk kepekarangan sekolah
Setelah itu Rendy menancap gasnya untuk pulang, ada ada saja adiknya memintanya untuk bernyanyi mana mungkin
_____________________
"hai Ren" sapanya sambil mendekat
"hai kak, mau kekelas?" tanya Reni kepada Sarah
"iya, bareng yuk" ajaknya sambil berjalan
"Ren nanti mau gak ikut gue?"
"kemana kak?" tanyanya polos
"hmm aku mau ke toko buku"
"oke deh"
setelah sampai di depan kelas Reni ia masuk dan mendapti teman temannya sudah duduk di dalam kelas, terkecuali sahabatnya yang menatapnya sengit
"kenapa lo Fa?" tanyanya sambil duduk
"ngapain lo bareng sama nenek lampir?" jawabnya ketus
"ya gak papa sih" jawabnya di selingi dengan bel masuk kelas
mata pelajaran pertama telah berjalan dengan lancar, sampai jam istirahat tiba, banyak murid murid yang sudah berhamburan keluar kelas, Reni masih berdiam diri di dalam kelas sedangkan Nafa telah meninggalnya mungkin sahabatnya marah karena ia berteman dengan Sarah
"apa salahnya sih Fa, kalau dia beneran baik sama gue?" tanyanya
"salah besar Ren, apa lo gak mikir kalau dia bisa aja cuman pura pura"
"udah deh Fa jangan nuduh kayak gitu" lalu Nafa berjalan keluar meninggalkan Reni ia benar benar muak dengan sahabatnya ia lebih memilih nenek lampir ketimbang temannya sendiri
"aku sebel banget sama Reni" sentaknya sambil duduk di samping Ivan
"emang ada apa sih beb?" tanya Ivan
"ada apa emang?" tanya Bayu
"ada masalah apa lo sama Reni?" tanya Rizal
"masak dia milih nenek lampir ketimbang aku" gerutunya sambil memanyunkan bibirnya
"nenek lampir???" jawab mereka serempak yang di dengar seluruh penjuru kantin
setelah tatap tatapan mereka bertiga malah tertawa terbahak bahak entah apa yang mereka pikirkan, bahkan Bayu terlihat biasa saja dengan Rizal sudah lebih akur
__________________
"Ren" suara khasnya, membuat sang empu menyadari namanya di panggil langsung menoleh
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU YANG TERLALU MENCINTAIMU [end]
Romancereal hasil imajinasi saya Cantik kaya tapi tidak sombong, terpikat dengan cowok yang salah, menjadikannya harus melupakkan dalam dalam, tapi bagaimana jika penyakitnya malah menyakiti dirinya sendiri. Reni perempuan sederhana nan lucu membuat salah...