"Rizalll" serentak Reni terkejud lalu menghapus air matanya agar tidak di ketahui oleh Rizal
"nangis ?, cengeng banget" lalu duduk di samping Reni
Masih terdiam tanpa menjawab pertanyaan dari Rizal
"ngapain lo di sini, gue tanya bisa jawab gak, malah diem aja" sedikit cuek
"gue cuman pengen aja" menunduk
"kalau ngomong tu liat mata gue, gak di hargain banget guale, emang gue setan apa?" masih menatap Reni
"i-iya maaf"menampakkan matanya yang sedikit merah
"lo nangis ya, siapa yang buat lo nangis Ren?" menaruh tanggannya di pipi Reni
Kenapa gua gak jadi sedih gini, perasaan gue benar-benar bahagia
"lo marah sama gue?"
Rizal melepaskan tangannya "enggak , kenapa gue harus marah?" raut wajahnya berubah
"gue juga enggak tau Zal" tersenyum
"ihhh bocah kocak lo kalau lagi senyum manis juga" Rizal menatapnya
"katanya gak mau manggil itu lagi," lanjut "biasa aja" jawab Reni,
lanjut Rizal "maapin gue oh sekarang songong amat ya" jawab Rizal, lanjut Reni "gak kok"
Rizal terdiam tanpa menjawabnya masih memandangi wajah Reni manis, cantik, baik terbesit dalam pikiran Rizal
Gue suka sama lu Ren sejak pertama kita bertemu gue gak tau dengan perasaan ini tapi yang buat gue enggak yakin
Kalau gue bisa beneran suka sama lo, gue gak mungkin mencintai dua wanita, tapi kenapa lo buat gue suka banget sama lo RenRizal tersadar dari lamunanya karena Reni "eh Zal ada yang salah ya dari gue?"
"gue mau metikin bungan mawar buat lo Ren, lo mau berapa?" tersenyum
sebenarnya Reni ingin bercerita tentang siapa dia dan penyakitnya gimana pun juga Reni gak bisa berbohong dengan orang yang ia sayangi tapi mungkin ini belum waktunya, semoga saja ia cepat mengungkap kan nya
"nih buat lo, kayak yang kemarin kan, lo suka apa gak?" sambil memberikan mawar yang dia pegang
"suka, harum, cantik lagi bungaya" mengambil lalu menghirup wangi mawar
"kayak lo" Rizal menjawab
Dengan raut wajah yang tersenyum bahkan pipinya menampakkan warna sedikit merah, suka banget kayaknya nih Reni
Setelah Rizal memberi mawar dia langsung saja pergi begitu saja tanpa berpamitan, meninggalkan Reni sendirian
Reni tidak begitu berfikir tentang Rizal yang meninggalkannya tiba tiba, hanya saja saat ini Reni sedang senyum senyum sendiri di dalam mobil dan menatap mawar yang Rizal berikan
Sesingkat itu mereka bertemu bahkan Reni sangat bahagia
Setelah beberapa menit mobil yang Reni naiki sampai di rumah, membuka pintu mobil lalu masuk kedalam rumah
Reni ingat kalau nanti dia akan cek ke rumah sakit bagaimanapun juga dia harus mengikuti orang tuanya agar dia bisa sembuh dari penyakit kanker
Mengambil handuk lalu mandi sambil melamunkan Rizal, bahagia tentu hanya karena Rizal, Reni benar-benar tersenyum untuk sementara waktu
Ketika dia sudah mandi teringat akan bunga yang Rizal beri tidak mungkin kan dia buang begitu saja
Reni lalu bergegas turun ke bawah mencari sesutu di dapur
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU YANG TERLALU MENCINTAIMU [end]
Romancereal hasil imajinasi saya Cantik kaya tapi tidak sombong, terpikat dengan cowok yang salah, menjadikannya harus melupakkan dalam dalam, tapi bagaimana jika penyakitnya malah menyakiti dirinya sendiri. Reni perempuan sederhana nan lucu membuat salah...