SF-37

1K 97 19
                                    

🌵🌵🌵

Gavin melahap dua surabi duren itu  sesekali ia meminum cola lalu kembali memakan surabi gratis nya.

"Lu kan bego,kok bisa dapet nilai matematika 90?"Tanya Shanon yang masih tak percaya dan menatap kertas ulangan Gavin dimana ada tulisan 90 dengan tinta merah.

"Jujur deh,lu ini sebenernya salah semua kan tapi lu nambahin 9 didepannya?"Tanya Shanon yang masih tak percaya.

"Enak aja,gua emang pinter"Jawab Gavin yang sudah menghabiskan surabi nya.

"Hilih,lagi beruntung aja lu"jawab Shanon

"Bodo yang penting gua ditraktir surabi"Ujar Gavin lalu meminum kembali colanya.

"Gav mau tau ga"Ucap Shanon dengan mata berbinar.

"Apa?"Tanya Gavin sambil menatap serius wajah Shanon yang menggemaskan itu.

"Gua sama Aura udah baikan"

Gavin mengangkat kedua alisnya dan mengukir senyum di wajah nya "Akhirnya dua sejoli balik lagi"

"Dia yang minta maaf sambil nangis-nangis,ahh terharu gua"Ujar Shanon membuat Gavin mencubit pipi Shanon gemas.

"Ih gemesss"Ujar Gavin gregetan.

"Sakit ah Gav"Saat Shanon menepis tangan Gavin anak itu malah menggenggam tangan gadis itu dan menatap nya lembut.

"Selamat"Ujar Gavin

"b-buat?"Tanya Shanon dimana jantung nya sudah memompa dengan kencang.

"Buat laluin semua masalah lu,gua seneng bisa liat lu ketawa tanpa beban kaya gini"Ujar Gavin membuat pipi Shanon memerah tiba-tiba.

"Ini juga berkat lu,yang terus semangatin gua"Ujar gadis itu seraya menggenggan tangan kana Gavin,alhasil kedua tangan mereka saling menggenggam.

Gavin terdiam dengan wajah senyum seraya menatap semua lekuk wajah Shanon yang amat sangat cantik.

"Gav,malu jangan diliatin kaya gitu"Ujar Shanon salting.

"Gua mau ngomong yang sama lagi ditempat yang sama juga"Ujar Gavin lembut membuat Shanon menatap manik mata teduh milih laki-laki itu.

"Apa?"Tanya nya

"Jadi pacar gua ya"Pinta Gavin

"Gini deh,kalo lu mau jadi pacar gua minun cola punya gua,kalo ga minum air putih lu kalo lu nolak"Ujar Gavin sambil mensejajarkan minuman cola milik nya dan air putih milik Shanon.

Shanon terdiam menatap dua gelas tersebut.

"Apapun keputusan nya gua tetep terima,dan sekarang hari penentuan lu.Kalo lu nolak gua gabakal nembak lu lagi dan membatasi hati gua untuk jadi temen lu"Ucap Gavin.

Shanon terdiam,sedangkan Gavin disana setia menunggu pergerakan gadis tersebut.

Shanon menggerakan tangannya membuat Gavin diam-diam dag dig dug jderrr...

Shanon mengambil air minum milik nya membuat seketika Gavin patah semangat.

Namun saat akan meminum nya Shanon terhenti lalu kembali menyimpan gelas nya itu.

"Gav,apa lu ga jijik sama gua?"Tanya Shanon.

"Jijik untuk?"

"Gua banyak masalah,dan pernah dilecehin apa ga jijik? Lu pantes dapet cewe yang lebih dari gua"

"She,cewe yang lebih baik dari lu memang banyak.Tapi apa yang gua mau semua ada di diri lu dan itu udah lebih dari cukup"

"Soal pelecehan apa lu ga ilfeel sama gua?"

"Itu masa lalu dan ga gua permasalahin,dan juga itu karena lu dijebak bukan karena mau lu sendiri"Ujar Gavin membuat Shanon terdiam.

Shanon kembali menatap dua gelas tersebut dengan pikirannya yang berkecamuk.

Ia mencari-cari jawaban yang tepat di lubuk hati nya agar ia tak salah mengambil keputusan.

Dan akhirnya tangan Shanon bergerak kembali lalu dengan secepat kilat ia meminum cola Gavin dengan sekali tenggak.

"I do!"Ujar Shanon semangat membuat Gavin tersenyum gembira dan bernafas lega.

Gavin ingin memeluk Shanon namun keadaan sedang ramai maka dari itu ia hanya menggenggam lengan Shanon.

"Sekarang resmi yang lu jadi cewe gua?"Tanya Gavin dan Shanon mengangguk semangat.

"Makasih banyak,gua jamin lu bakal aman sama gua dan bakal buka lembaran baru bareng gua" Ucap kembali Gavin.

"Bahasa lo"Ujar Shanon terkekeh diikuti oleh Gavin.

"Gamau gua lu mau nya aku kamu" Ucap Gavin manja.

"Ngga,ayo balik udah mau malem"Ajak Shanon seraya bangkit diikuti oleh Gavin.

"Iya sayang"Jawab Gavin.

"Ew"

***

Shanon turun dari motor besar Gavin lalu memberikan helm retro kepada Gavin yang sekarang telah resmi menjadi pacar nya.

"Besok hari apa?"Tanya Gavin.

"minggu"

"Main ya"

"Kemana?"

"Kemana aja,besok aku jemput jam 10an"Ujar Gavin dimana Shanon mendengar nya terasa geli

"Iya iya"

"Asik,liat sana deh ada layangan"Suruh Gavin dan Shanon mengikuti nya.

Cup

Gavin mencium sekilas pipi Shanon membuat gadis itu menepuk pundak Gavin.

"Ishhhhh"

Gavin terkekeh "Udah sana masuk,nanti malem aku telpon ya.Bye pacar"

"Ishh nyebelin.Iya hati hati ya"

"Bilang sayang dulu"

"Gamau"

"Yauda aku ga pulang"

"Bodo"

"Ayolah,sayang"

"Iya Gavin sayang"

"Asik ehehe.Bye aku pulang" Pamit Gavin lalu setelah itu menjalankan motornya meninggalkan rumah Shanon.

Shanon disana menutup gerbang nya dan diam-diam menahan senyum lalu setelah itu ia berteriak girang dan berjingkrak-jingkrak senang.

🐉🐉🐉

SunflowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang