🌬🌬🌬
Shanon menarik ingusnya dan mengusap air mata nya yang sedari tadi jatuh,dengan mata yang sembab serta tubuh yang lemas ia mendorong pagar rumah besarnya.
Ia melangkah dengan lesu ditambah matanya menatap mobil putih yang terparkir digarasi membuat ia semakin ingin kabur saja dari realita hidupnya.
Shanon terdiam di pintu rumah nya seakan-akan haram membuka knop pintu nya itu.Tiba-tiba saja air matanya luruh kembali dan dengan cepat ia kembali menghapusnya.
Dengan perlahan Shanon membuka pintu tersebut.
Hawa dingin langsung menyambut kedatangannya,ia pun masuk kedalam ruangan penuh masalah itu.
"Selamat sore"Ujar wanita menor yang sedang membaca majalah siapalagi jika bukan Viona.
Salsa yang sedang mengutek kukunya itu langsung menatap Shanon jijik.
"Cuciin baju gue ya"Suruh Salsa ketus.
Shanon hanya melangkah dan tujuanya langsung kearah dapur,ia menyimpan tas nya dimeja pantry,lalu membuka jaket merah maroon nya.
Ia langsung mengambil detergen dan bergulat dengan mesin cuci,setelah itu sibuk memotong sayuran untuk menyiapkan makanan.
Setelah beres memasak,Shanon mengangkat baju bersih dari mesin cuci kearah ember besar,ia pun membawa ember tersebur menuju lantai atas untuk dijemur.
Ia merasa pandangannya kunang-kunang dan kepalanya terasa sangat berat,dan sedari tadi perutnya nyeri.Ah iya hari ini Shanon belum makan apapun saat istirahat tadi disekolah pun ia hanya diam dikelas tidak mood kemana-mana.
Shanon membuka pintu rooftoop nya,ia langsung menjemur pakain Salsa dan Viona itu.
Setelah beres menjemur Shanon melangkah ketepi rooftop dan melihat jalanan raya yang dipadati oleh kendaraan.
Tangis nya kembali luruh.
"Pah,Pah"Panggil Shanon sambil menatap langit biru.
"She kangen Pah,She pengen nyusul papa"Gumam nya sambil tersendat-sendat.
"She putus asa,She gatau harus gimana.She serasa sendiri pah ga ada yang mau ngulurin tangan buat She"Gumamnya kembali sambil menangis semakin kencang.
"Shanon!!!"Pekik Viona dari lantai bawah membuat gadis itu tersadar lalu menghapus air mata nya.
Shanon kembali melangkah namun entah mengapa kunang-kunang dimatanya ini semakin banyak.
Ia berusaha melangkah dan menuruni tangga,hingga ia sedikit lunglay dan saat akan berpegangan kearah guci besar...
Pranggg
Guci tersebut jatuh menimbulkan suara yang keras dan dengan panik Shanon membersihkan serpihan beling tersebut.
"Suara apa itu!!"Pekik Viona yang sepertinya melangkah mendekati Shanon.
"Astaga!! Apa-apaan anda ini menjatuhkan guci kesayangan saya,dasar anak jalang!!,"Bentak Viona kesal
"maaf maaf,She ga seng---"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunflower
Fiksi RemajaYou are my sun ☀ and you are my flower 🌻 ••~•• . . . . ⚠ TYPO BERTEBARAN ⚠ TANDA BACA MSIH BERANTAKAN {SUDAH TAMAT}