🌻🌻🌻
"Udahlah She,lupain aja dendam banget sih lu kayanya"
"ya lu bayangin Ra,udah gua bantuin malah kabur gitu aja"
"Ya lu mau aja bantu orang macem dia"
"Tau ah! Mana diary gua ada dia"
"Kayanya semenjak ada Gavin disekolah kita,hidup lu sial mulu ya,She"Ujar Aura terkekeh sambil menyetir mobil miliknya itu.
"Emanggg!! Emang betul Aura!!,kenapa sih gua harus ditemuin sama orang laknat macem dia"Ujar Shanon kesal membuat Aura disebelahnya tertawa terbahak-bahak.
"Dah lah,abis ini lu maskeran biar ga tegang muka lu emosi mulu dari tadi"Jawab Aura sambil memberhentikan mobilnya didepan rumah milik Shanon.
Shanon membuka pintu mobil Aura lalu menoleh kearah temannya itu "Lu gak mampir dulu?"
Aura menggeleng "Kaga,gua mau jemput adik gua"
"Yaudah,thank's ya,hati-hati,Ra"
"Iyoiiiii"Jawab Aura setelah itu kembali menjalankan mobilnya meninggalkan rumah Shanon.
Gadis berambut sepinggang itu membalikan badannya lalu membuka pintu gerbang besarnya itu,dan wajahnya yang sedari tadi kesal ditambah semakin jengkel saat melihat adanya mobil putih milik mama nya yang terparkir indah digarasi.
Kraukkkkkk!!!
Perut Shanon berbunyi sontak gadis itu langsung memegang perutnya yang meminta asupan gizi.
"Sabar ya perut,belum bisa makan kalo ada ibu Viona yang terhormat"Gumam Shanon sambil mengusap-usap perutnya dibalik baju seragam putihnya.
Gadis itu kembali melanjutkan langkahnya dengan lesu,setelah membuka sepatu dan menyimpannya di rak,dengan sangat amat malas Shanon mendorong pintu putih nya itu.
Dan benar saja orang yang sedari tadi tak ia harapkan disini telah menyambutnya dengan dingin.
"Assalamualaikum"Salam Shanon lalu melangkah dengan sopan didepan Viona yang sedang duduk disopa sambil membaca buku majalah.
"Shanon"Panggil Viona membuat gadis itu memberhentikan langkahnya dan kembali menatap ibu nya itu.
"iya?"
"langsung cuci piring dan buat makanan ya,jam 4 saya mau berangkat ke kantor tolong buatkan bekal juga"Suruh Viona dengan mata masih tertuju pada majalahnya.
"Iya,mah"Jawab Shanon dan tanpa basa basi gadis itu melangkah menuju dapur lalu melepaskan tas gendongnya dan ia simpan diatas meja makan.
Dengan cepat Shanon membuka kancing seragamnya agar tak merasa gerah lalu gadis itu mencuci piring sambil menyiapkan masakan dengan gerakan sangat cepat,sudah biasa Shanon diburu-buru seperti ini.
Suara langkahan yang menuju lemari membuat Shanon menoleh,dan nampaklah raut wajah tengil adik nya itu.
"Hai Kak--,eh babu"Ledek Salsa dengan wajah sinisnya sambil melangkah menuju kulkas besar disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunflower
Teen FictionYou are my sun ☀ and you are my flower 🌻 ••~•• . . . . ⚠ TYPO BERTEBARAN ⚠ TANDA BACA MSIH BERANTAKAN {SUDAH TAMAT}