BAB 27GAUN

963 52 0
                                    

Lagipula, aku tidak pernah menunjukkan ketakutanku terhadap pakaian. Aku akui, aku selalu memakai pakaian yang menutup diriku. Bisa dikatakan kalah modis dari Berlian. Tapi, seharusnya.. Maria tidak berkata seperti itu. Dia cukup mengatakan. "Tante sependapat denganmu.". Aku harus memperjelas masalah ini.

"Tante.. aku-"

Ucapanku terpotong. Berlian menarikku ke tempat lain. Ke tempat pakaian yang lain. Menunjukkan aku beberapa gaun lagi. Aku memperhatikan gaun yang diberikan Berlian. Cantik dan tidak terlalu terbuka.

"Aku suka"

"Benarkah?" aku mengangguk.

"Aku akan memilihnya." Ucapnya senang.

"Itukan pendapatku. Bagaimana dengan pendapat Mommymu dan juga Christian." di kata terakhir aku memelankan suaraku.

"Jika kamu suka, maka Mommyku juga pasti suka. Kalo Christian aku tidak yakin." Ucapnya sedih.

"Aku juga suka gaun itu." ucap Christian yang muncul dari belakangku. Aku kira, Christian lebih memilih duduk di ruang tunggu dan tidak mau melihat kami memilih gaun. Mungkin demi Berlian.

"Benarkah. Kamu dengar Pita. Dia suka." Ucap Berlian senang dan menuju ruang ganti untuk mencobanya.

"Pilihan yang tepat. Bagaimana denganmu?" tanya Christian.

"Itu bukan pilihanku. Tapi, pilihan Berlian. Kalo aku masih bingung. Semua gaun di sini sangat bagus dan cantik." Balasku menatap semua gaun yang terpajang di butik ini.

"Kenapa harus bingung. Tante punya sesuatu kepadamu." Ucapnya muncul dari belakang kami berdua dan membawa sebuah gaun panjang dengan atasan yang mengekspos sedikit bahu dengan warna kuning. Gaun itu mirip dengan gaun tokoh kartun bernama Belle di serial animasi "Beauty and The Beats".

"Gaun yang cantik. Aku suka. Tapi, dari mana tante mendapatkan gaun ini?" tanyaku penasaran. Soalnya, aku tidak melihat gaun indah ini di pajang.

"Tante yang pesan khusus untukmu."

"Untukku.." ulangku tidak percaya. Bagaimana bisa, Maria memesan gaun indah ini untukku. Sementara aku, tidak pernah memintanya kepada Maria atau Bara. Terlebih, apa mungkin gaun indah ini dapat selesai dalam beberapa hari. Apa mungkin juga, gaun ini pas di tubuhku.

"Gaun ini sangat pas di tubuhku" seru Berlian keluar dari ruang ganti. Kami bertiga langsung menoleh ke arah Berlian dan kagum melihat kecantikan Berlian dengan gaun yang dia kenakan sekarang. Cantik dan anggun. Berlian cocok dengan gaun itu. Kulirik, Christian tidak berkedip sama sekali menatap Berlian saat ini. Sementara, Berlian sudah tersipu malu di tatap Christian. Aku pun lantas mencubit lengan Christian sebelum Maria melihat tingkah mereka berdua. Christian menoleh kepadaku dan aku memberi kode. Christian kembali bersikap biasa.

"Gaun yang cantik dan pas sekali denganmu, Berlian." Pujiku.

"Kamu yang memilihnya, Pita." tanya Maria. Aku geleng kepala dan menunjuk ke arah Berlian yang sudah bersikap biasa dihadapan Maria.

"Mommy kira, kamu tidak akan mau memakai gaun seperti itu. Walau, ada sedikit bagian yang terekspos. Tidak terlalu terekspos sih.... Tapi, Mommy suka dan Mommy juga yakin, Bara, Brayen dan Daddymu pasti juga suka." Jelasnya memperhatikan setiap inci dari gaun yang dipakai Berlian.

"Tentu saja, suka. Aku tidak ingin terkurung di kamar lagi. Hanya karna gaun lagi.. sudah cukup tahun lalu. Aku ingin dapat menikmati pesta Mommy dan Daddy." Jelas Berlian membuat aku penasaran. Dibalik kisahnya.

#1 PITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang