BAB 29PERTUNANGAN

1.4K 54 0
                                    

Jam tujuh pagi, aku sudah dibangunkan oleh pelayan yang diperintahkan Maria. Katanya, aku harus siap-siap untuk acara pesta ulang tahun Adam dan Maria yang akan dimulai pukul 10:00 a.m. Aku pun menurut dan mengikuti semua perintah Maria. Berendam selama setengah jam di dalam bathtub dengan air hangat dan aroma sabun yang sangat wangi mawar. Membuat kulitku harum tanpa di semprotkan farmun lagi. Setelah itu, aku sudah di sambut beberapa orang yang tidak aku kenal. Salah satu pelayan menjelaskan kepadaku. Orang yang tidak aku kenal adalah orang yang ditugaskan Maria untuk merias aku.

Lantas, aku pun dirias oleh mereka. Tidak butuh waktu lama aku di rias oleh mereka. Lalu, aku membuka mataku. Melihat diriku di depan cermin. Aku takjub melihat bayanganku di depan cermin. Apa ini aku, Pita Baksoro. Sungguh... aku pangling melihat diriku saat ini. Ini pertama kalinya, aku dirias. Aku cantik, mirip putri dongeng dalam cerita.

"Terima kasih" ucapku kepada mereka yang telah meriasku seperti seorang putri. Mereka pun tersenyum senang kepadaku. Lalu, salah satu pelayan membawakan aku gaun yang dibeli Maria kepadaku. Aku pun langsung memakainya dengan dibantu oleh mereka. Aku pun kembali menatap diriku di depan cermin panjang. Melihat diriku begitu anggun dan cantik memakai gaun pemberian Maria. Sangat pas di tubuhku. Aku bahagia sekali memakai gaun ini. Hidupku seperti seorang putri.

Mereka yang berada di dalam kamarku. Ikut memuji diriku dan bangga dengan hasil karya mereka merias wajahku.

Tapi.... apa penampilanku ini tidak akan menjadi masalah nantinya. Mereka meriasku seolah aku adalah ratu sehari dalam pesta ini. Seharusnya, mereka meriasku biasa saja.

"Apa ada yang salah, nona?" tanya salah satu perias wajahku.

"Tidak ada. Aku hanya merasa, apa ini mimpi atau nyata. Ini pertama kalinya, aku tampil seperti seorang putri." Jawabku. Lantas, mereka tersenyum mendengarku.

Lalu, pintu kamarku terbuka. Menampilkan Berlian dengan gaun yang dia beli kemarin. Dia sama dengan aku, anggun dan cantik. Tapi, aku lebih wow darinya. Bukannya, aku sombong dan memuji diriku sendiri. Tapi, itulah kenyataannya. Aku dirias seperti aku adalah ratu sehari dalam pesta ini. Padahal, yang harus ratu sehari dalam pesta ini adalah Maria dan Berlian. Bukan aku.

"Kamu sangat cantik, Pita. Kamu seperti seorang putri dengan gaun ini." puji Berlian tulus.

"Makasih. Kamu juga sama cantiknya."

"Apa kalian sudah selesai merias dia." tanya Berlian pada mereka.

"Tinggal satu lagi, nona." Ucap salah satu dari mereka yang membawakan sepatu untukku. Aku pun memakainya. Lalu, pergi bersama Berlian. Sebelumnya, aku tak lupa mengucapkan terima kasih kepada mereka semua yang telah membantu aku tampil cantik di pesta Adam dan Maria.

***

Sesampainya di taman mansion. Tempat acara pesta ulang tahun di adakan. Sudah banyak tamu undangan berdatangan. Tamu-tamu yang datang bukanlah orang sembarangan. Mereka semua itu, orang-orang penting. Orang penting dari rekan bisnis Adam, Bara dan Brayen. Tak lupa juga, Adam dan Maria mengundang beberapa artis yang mendunia. Seperti, Adele, Ed Sheeran, Justin Bieber, Rihanna dan masih banyak lagi yang tak dapat aku sebutkan. Terpenting, aku dapat menikmati pertunjukkan dari mereka. Aku tidak sabar menunggu penampilan dari Justin Bieber, idolaku.

Justin Bieber I love you...

"Apa acaranya akan dimulai sebentar lagi, Berlian." tanyaku melihat semua meja yang disediakan sudah hampir penuh.

"Belum Pita. Acaranya akan dimulai sejam lagi."

Aku tercengang mendengarnya. Sejam lagi, tapi tamu undangannya hampir semuanya sudah hadir. Wow, mereka semua yang datang adalah orang yang menghargai waktu.

#1 PITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang