chapter #5

3.5K 338 125
                                    

Jiyeon masuk kedalam kelasnya, ia memilih barisan bangku palig atas para mahasiswa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jiyeon masuk kedalam kelasnya, ia memilih barisan bangku palig atas para mahasiswa. Jiyeon melihat pria yang tadi ia lihat ditaman,,pria itu duduk disampingnya dan dosen pun datang dan pelajaran pun dimulai.

Selama pelajaran berlangsung, Jungkook tidak fokus,,entah kenapa fokusnya berada pada gadis disampingnya. Ia juga binggung kenapa dengan tubuhnya, ada sesuatu yang ada di diri gadis itu yang membuat dirinya tertarik seperti magnet.

Jungkook harus tersiksa selama pelajaran sampai waktu kelas pun habis. Jungkook langsung pergi, sebelum terjadi yang tidak-tidak.

Jiyeon binggung dengan pria disampingnya yang terlihat pucat dan terburu-buru. Lagian ia tidak peduli dengan pria itu, mengenal pria itu saja tidak. Lalu ia membereskan mejanya dan segera pulang.









"Caritahu tentang seorang wanita yang bernama Park Jiyeon jurusan managment. Aku tunggu dalam 10 menit." ujar Jungkook pada seseorang disebrang teleponnya lalu ia langsung mematikan sambungannya, pandangannya masih memandang ke arah luar kediamannya, diotaknya hanya ada satu orang ...Jiyeon.

sebuah email masuk.

Jungkook langsung membukanya dan membacanya dengan seksama.
Senyuman terukur dibibir seksinya lalu ia mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang.

"Aku ingin kau melakukan sesuatu."














Jiyeon kini tengah termenung didalam kamarnya sambil melihat foto berisi foto dirinya dan juga kedua orang tuanya

"Appa kenapa kau pergi meninggalkan kami,,apa appa tidak tau jika anak perempuanmu ini sangat merindukanmu."lirih Jiyeon,,air matanya mengalir tanpa disadari.

Jiyeon merasa sedih ketika mengenang kenangan bersama ayahnya,,terutama pada boneka yang terakhir ayahnya belikan 13 tahun lalu.

"Appa aku merindukanmu,,eomna juga merindukanmu. Jika diberi kesempatan Tuhan, bisakah waktu diputar kembali ke masa lalu dan aku akan menikmati waktu bersama appa. Tapi sayangnya tidak bisa,,waktu tidak bisa kembali dan tidak bisa diputar,,jika waktu bisa diputar,tidak ada pembelajaraan yang diambil dari masa lalu untuk masa depan."



...........

KAMPUS

Sekitar lapangan kampus begitu ramai,,banyak orang bergerombol mendekati sesuatu.

Jiyeon melangkah mendekati kerumuan itu, dan sampai disitu dia terkejut saat melihat seorang pria yang tengah dipukuli habis-habisam oleh satu gank kampus.

Jiyeon yang merasa iba langsung berlari menuju ruang dosen.

"Lee saem ada murid yang tengah dipukuli dilapangan bawah, Saem." ujar jiyeon sambil terengah-engah.

"Mwo?? Apa benar, Jiyeon?? Jangan bercanda." balas Lee Saem.

"Ne, saya tidak berbohong Saem. Tolong dia kasian dia."

Jiyeon dan Lee Saem langsung menuju lapangan bawah bersama security, dan benar, segerombolan itu masih ada.

"Ada apa ini??" Lee Saem terlihat marah saat melihat sekumpulan orang tengah memukuli salah satu mahasiswa.

Mahasiswa yang dipukuli terkapar dengan wajah menghadap ke lantai.






Kriinggg.....




Bel masuk pun berbunyi, Jiyeon langsung meninggalkan kerumunan itu.

Seorang mahasiswa yang menjadi korban bulan-bulanan pun melihat siapa yang sudah menolongnya,,tapi hanya melihat tubuh belakangnya, sungguh, berterimakasih pada mahasiswa yang sudah menolongnya.

"Bantu angkat Jungkook,,dan bawah dia kerumah sakit."ujar Lee Saem.

"Tapi kami ada kelas, Saem." balas seorang mahasiswa.

"Tidak perlu cemas. Pali!! Kalian tidak lihat bagaimana keadaan Jungkook" sSaem saem marah.

"A.....arraso Saem." balas mahasiswa itu lalu pergi sambil memapah Jungkook.

"Dan untuk kalian!! Ikut saya!! Tidak akan pernah saya maafkan kalian!!"
























"Eomma."panggil Jiyeon saat baru sampai dirumahnya, ia langsung pergi ke kamar ibunya, dan melihat ibunya tengah tidur diatas ranjang.

"Eomma apakah kau sakit?? Aku ambilkan obat untuk eomma."ujar Jiyeon cemas.

"Tidak perlu,,sayang. eomma tahu kau baru pulang dari kampus,istirahatlah. Jangan pikiranku,,eomma baik-baik saja." balas Hanyeon dengan suara lemas.....

"Shireo!!, tunggu disini aku akan mengambil obat untuk eomma."

Tak berapa lama kemudian Jiyeon datang membawah air putih dan juga obat untuk ibunya

"Eomma ini."ujar Jiyeon memberikan obat pada ibunya dan juga air putih

"Sayang, eomma ingin mengatakan sesuatu padamu, duduklah disini.. jika suatu saat eomma sudah tiada, kau jangan pernah berhenti untuk kuliah sampai kau lulus,,eomma ada sedikit tabungan untuk kebutuhanmu sama biaya kuliahmu."jelas Hanyeon lemah.

"Eomma kau bicara apa,,jangan bercanda,ini tidak lucu."

"Eomma tidak bercanda,,dengarkan eomma, kau adalah harta eomma satu-satunya dan appa miliki."

"eomma."

"Istirahatlah,,ini sudah malam."








Jiyeon menutup pintu kamar sang ibu,,setelah pintu tertutup Hanyeon pun menangis pilu

"Maafkan eomma,,sayang. eomma tidak memberitahumu tentang appa-mu dan penyakit yang aku derita,cukup kami yang menderita,,tapi tidak untukmu,,sayang. Appa dan eomma sangat menyayangimu,kau malaikat kecil untuk eomma dan appa." ujar Hanyeon pun menutup matanya dengan tenang.







Jangan lupa vote dan komen guyss

100 comen next 😊 😊 😊

👀 Fake Nerd boy _Jeondino_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang