Fake nerd 67

782 124 109
                                    

Hanbin meninggalkan Jiyeon dalam kecemasannya.





Kejadian itu tak luput dari sepasang mata yang begitu tajam. Meskipun percakapan mereka terdengar sangar samar dari lantai atas tapi adegan mereka seperti perdebatan kecil dan adegan pelukan 2 insan tak luput dari mata tajam dan dingin milik Jungkook.

Rasa marah dan benci begitu terasa Jungkook rasakan. Rasa yang dulu ia rasakan,,dirasakannya lagi. Rasa dikhianati oleh wanita yang dekat denganny dan statusnya yang sekarang melebihi mantan kekasihnya dulu,,Jiyi. Jiyeon adalah istrinya dan sekarang mengandung anaknya tapi apa yang ia lihat sungguh membuat dirinya marah dan benci dalam sekali waktu.

Jungkook masuk kedalam ruang kerjanya dengan membanting pintu begitu kencang.



Bugh!


Jungkook menghantam meja kerjanya dengan kencang.


Tok... Tok.... Tok

pintu terketuk terdengar, Jiyeon masuk dengan tatapan ketakutan.

"Jungkook aku bisa menjelaskan. Pria itu adalah oppa angkatku. Kau salah paham. Kami sudah lama tak bertemu dan belakangan ini baru bertemu. Aku tidak ada niatan untuk berselingkuh dibelakangmu."jelas Jiyeon dengan suara gemetar. Ia sangat takut melihat suaminya yang terlihat menyeramkan saat marah.


Jungkook masih menatap tajak ke arah Jiyeon. Penjelasan istrinya sulit untuk diterima sekalipun itu kenyataanya.penjelasan yang terdengar tiba-tiba membuatnya sangat sulit dipercaya.

Jungkook tak memperdulikan Jiyeon langsung beranjak meninggalkan ruangan kerjanya.







Brak!!




Jungkooo membanting pintu kerjanya,,Jiyeon terperajat mendengar suara bantingan pintu.


Air matanya mengalir di pipi Jiyeon. Ketakutannya tergantikan oleh air mata.



"Daddy kalian hanya salah paham. Maafkan daddy kalian ya sayang." ujar Jiyeon mengelus perut buncitnya.



Kaki-nya gemetaran tak kuat untuk melangkah.



Pintu ruang kerja Jungkook terbuka, muncul kepala pelayan dan juga Lisa.



"Ayo nyonya kami bantu berjalan,,yang sabar ya nyonya." ujar kepala pelayan.


Kepala pelayah tahu jika tuannya hanya salah paham. Dan yang dilihat jika nyonya-nya dan Hanbin terlihat seperti benar-benar kakak beradik.
Tapi meskipun kepala pelayah masih sedikit ragu dengan pria yang bernama Chanyeol. Pria yang pernah datang 10 tahun lalu mengaku sebagai kakak dari kekasih tuannya.


Kepala pelayan dan Lisa menuntun Jiyeon ke kamar nyonya-nya yang suka ia gunakan itu pun atas permintaan Jiyeon tentunya.



"Ada yang anda perlukan lagi nyonya?" tanya Kepala pelayan.




Lisa dan kepala pelayan menatap iba nyonya mereka yang merasakan dampak kesalapahaman tuannya.


"Bawakan aku susu saja,,nanti waktunya makan siang aku tidak turun. Boleh antar makanan ke kamarku saja." pinta Jiyeon dengan lemas.


"Baik nyonya. istirahatlah jangan banyak pikiran lagi, itu tidak baik untuk kandungan anda. Saya percaya anda tidak mungkin bermain dibelakang tuan dan tuan hanya salah paham." ujar Kepala pelayan dengan lembut.



Lisa mengangguk setuju," Aku akan menemani nyonya disini jika anda butuh teman."


"Tidak perlu Lisa,,lebih baik kau istirahat atau membantu pelayan lain.aku ingin sendiri dan istirahat."


"Baiklah nyonya,,kami pergi dulu."




Jiyeon mengangguk.


Sunyi. Hanya terdengar helaan nafas yang terdengar.



Di kamar yang terlihat remang-remang yang sengaja Jiyeon suruh pelayan untuk menutup hordeng kamarnya,,itu hanya ada Jiyeon yang sendiri sambil meringkuk seperti bayi diatas tempat tidurnya.

Air matanya kembali menetes,,entah kenapa semenjak hamil hormon kehamilannya sangat sensitive. Mudah marah, menangis dan perasaan.

Tangisan yang ia rasakan sangat sesak dihatinya. Jiyeon menangis cukup lama sampai suara tangisnya mulai reda.









100 comen Next.......











spoiler konflik...

"senang, sudah bersenang-senang dengan pria lain?"

"apa maksudmu Jungkook?"tanya Jiyeon gugup sekaligus binggung.

"Tak perlu berpura-pura bodoh Jiyeon!!"

"Aku baru menyadari ternyata Jiyi lebih baik daripada kau! aku tak menyangka. Wajahmu begitu polos nyatanya kau tetap pelacur seperti identitas aslimu." Jungkook terkekeh dengan tatapan mencemooh pada Jiyeon.

"apa jangan-jangan kandungan yang kau kandung itu bukan anakku tapi anak diantara kedua pria itu?"

"Mom-nya hina seperti sampah dan anaknya pun nantinya akan menjadi pelacur sama seperti mom-nya. Jangan lupa aku yang memungutmu dari clubku dan ternyata aku membawa seorang wanita rendah daripada pelacur yang sialnya aku memberikan semua fasilitas mewah dan bodohnya aku percaya dan mengaku anak yang kau kandung adalah anakku. Ternyata anak haram itu adalah anak dari berbagai pria!"


"Seharusnya dulu aku buat kau mati dan sengsara dan tak membiarkan dirimu hidup dan menginjak-injak harga diriku."


"Bukankah itu niat-mu dari awal? Membunuhku? Dan menyusun rencana agar aku terjebak denganmu. Setelah kau puas dengan diriku kau akan langsung membunuhku bukan? aku tahu semuanya Tuan Jeon Jungkook!!"

"Aaaaahhh." teriak Jiyeon kesakitan.

"Inikah yang kau inginkan? Bangun pelacur sialan!!" Jungkook menarik rambut Jiyeon kencang.


Bugh!



Jungkook menendang perut dan paha Jiyeon dengan keras.


"Aaaaa!!! Sakit!!" teriak Jiyeon kesakitan

"Kau kesakitan? Aku harap kau mati dengan anak harammu itu!!"


"Selamat kau telah membuatku seperti ini. semoga kau bahagia telah melakukan ini padaku dan kedua anakmu." ujar Jiyeon lemah,,tubuhnya langsung tumbang tak sadarkan diri dengan ribuan kesakitan yang sudah i tak mampu tahan lagi.

👀 Fake Nerd boy _Jeondino_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang