" Aku tak menyangka jika ternyata kalau yang menikah dihotel ini adalah kau itu sungguh tak dapat kupercaya." ujar pria itu tersenyum smirk.
" Sedang apa kau disini? Kenapa kau disini? Dan siapa kau sebenarnya?" balas Jiyeon mencoba mengalihkan pembicaraan dengan pria disampingnya yang terlihat sangat berbeda auranya.
" Kau bisa menanyakannya dengan pelan-pelan, sayang." pria itu terkekeh sedangkan Jiyeon menatap pria itu dengan aneh.
" Jawab saj pertanyaanku, siapa kau sebenarnya??" tanya Jiyeon geram.
Pria itu terkekeh," Aku? Nanti kau akan tahu."
" Persetan dengan nantu, Aku ingin tahu sekarang! Siapa kau sebenarnya? Ada hubungan apa kau dengan kami? Kemarin kau ke ke kamar rawatku sekarang kau dihotel ini " Jiyeon sudah terlanjur kesal dengan pria disampingnya
" Shuut. Jangan bicara buruk, itu tak baik untuk kandunganmu."
" Kalian? Aku tak punya urusan dengan kata ' Kalian ' aku hanya berurusan dengan keluarga suami-mu Dan aku berada dihotel ini karena ada urusan kenikmatan yang sedang aku nantikan, apa kau ingin bergabung?" lanjut pria itu yang tengah menahan kemarahannya.
Jiyeon tak menanggapi pria disampingnya.
Pria itu tersenyum sambil berjalan mendekat, Jiyeon yang merasa takut pun berjalan mundur. Tak sadar jika punggungnya menyentuh dindinng lift. Wajah Jiyeon seketika memucat, pikiran negatif pun mulai melayang dipikirannya.
Wajah pria itu dan Jiyeon semakin berdekatan, tapi wajah pria itu menyamping ke arah telinga Jiyeon.
Jiyeon mencoba mengingat, apa ia pernah bertemu dengan pria di hadapannya sebelum pertemuan dirumah sakit?
Siapa sebenarnya pria ini??. guman Jiyeon dalam hatinya.
" Kau tak perlu tahu siapa aku, dan ada urusan apa dengan keluarga Jeon. Aku hanya memberi dirimu sedikit cahaya hidupmu yang terasa gelap. Hidup bersama dengan seorang pria yang tidak tahu asal usulny, Dan hidup dengan masa lalu suami-mu yang dia pendam sekian lama, masa lalu yang kelam pun tak tahu bukan? masa lalunya bersama dengan seorang wanita yang bernama Jiyi. Dan kau tahu? Masa lalu-mu pun ada hubungannya dengan suami-mu itu." bisik pria itu
Tak lama pintu lift terbuka, pria itu keluar dengan langkah santai sebelum meninggalkan Jiyeon. Pria itu melirik ke arah Jiyeon yang tengah berdiri mematung disandaran lift dengan wajah pucat, tapi pria itu tersenyum licik saat ia mulai berhasil meracuni pikiran wanita yang akan menjadi toko utama dari cerita ini. Pria itu pergu dengan wajah kemenangan yang akan ia raih sebentar lagi.
Tapi tidak dengan Jiyeom yang wajahnya kian memucat dan detak jantungnya memacu dengan Kencang. Jiyeon merasa penuh waspada saat berdekatan dengan pria asing.
Saat pintu lift tertutup nafas yang Jiyeon tahan pun berhembus lega dan berdiri didepan pintu lift karena sebentar lagi lantai tujuannya hampir sampai.
Siapa Jiyi? Dan siapa dirinya? Ada hubungan apa dengan Jungkook?. Tanya Jiyeon dalam hati.
Ting....
Pintu lift terbuka, Jiyeon langsung berjalan menuju kamar hotel yang sudah dipesan oleh Jungkook.
" Aku butuh berendam, rasanya kepalaku ingin pecah." Guman Jiyeon lalu melepakan semua pakaiannya.
" sepertinya aku butuh udara segar " Ujarnya.
Pakaian santau dengan celana kulot yang tak menghimpit perutnya dan jaket maroon kesayangannya. Jiyeon mulai bergegas keluar dari kamar hotel, tapi saat mengingat keberadaan ponselnya menunjukan jam 7 malam.
Sepanjang koridor hanya ada kesunyian dan suara kakinya sangat sepi,,begitu pun lift hanya ada dirinya.
" Ternyata acaranya belum selesai." ujar Jiyeon
Langkah kaki Jiyeon terhenti saat melihat Jhony bodyguard khusus untuknya berjalan menuju ruang acara.
" Aku hanya ingin menghirup udara seger sebentar,sebelum acara selesai pun aku sudah kembali ke kamar." Ujar jiyeon yakin, langkahnya mulai cepat saat keberadaan Jhony atau para bodyguard lainya tak terlihat disepanjang ballroom
" Jhony, Lihat wanita didepan hotel itu. Wanita itu seperti nyonya Jiyeon."Ujar salah satu bodyguard yang melihat pertama kalinya
" Iya mirip,, Tapi tidak mungkin nyonya. Sekarangkan acara pernikahannya tak mungkin nyonya pergi." Balas salah satu teman bodyguard
Didalam pesta Jungkook tengah sibuk mengobrol dengan parah tamu yang datang pun terhenti karena Taehyung ijin bicara
" Dimarkas ada penyusup." Ujar Taehyung.
" Mwo? bagaimana bisa??"
" Aku pun tidak tahu,,orang itu telah memerankan perannya bagaikan seorang pengawal biasa tapi untungnya baru 1 minggu dia bertugas belum berbuat apa-apa." jelas Taehyung dengan tenang tetapi Jungkook yang mulai emosi.
" Ayo kita ke markas." Ujar Jungkook dingin
" Sebelum itu, perintahkan Jhony untuk stay by didepan kamar yang aku pesankan dihotel ini. Aku tidak ingin terjadi apa apa dengan Jiyeon dan kandungannya." Lanjut Jungkook.
Taehyung yang tau suasan hati Jungkook yang tiba-tiba memburuk pun hanya menganggun dan mulai mengikuti langkah Jungkook.
Sedangkan didalam taxi Jiyeon tengaj duduk dengan gelisah.
" Apa ada masalah nona? saya perhatikan dari tadi anda terlihat gelisah. Dan anda tak mengatakan kemana tujuan anda." Tanya Supir Taxi
" Hm....saya hanya ingin menenangkan diri,,tapi saya tidak tahu harus kemana."
" Ah jadi seperti itu, saya punya rekomendasi yang pas nona. Mumpung suasana cuaca yang sedang mendukung saya pikir tempat yang cocok untuk menenangkan diri."
" Jinjjayo? Apakah tempatnya tidak jauh dari sini ahjussi ??"
" Aniyo, hanya 2-3 kilometer."
" Arraso ,,antarkan saya kesan ahjussi. Kamsahamida."
" Ne nona."
Tak lama tempat tujuan Jiyeon pun sampai, disini banyak rumah yang tergolong kawasan lingkungan sedikit desa tapi hiasan lampu sepanjang jalan telihat begitu indah.
" Sudah sampai nona." Ujar Supir taxi
" Kamsahamida Ahjussi, saya harap kita bisa bertemu lagi dan saat itu saya harap bisa bertemu dengan anak anda." Balas Jiyeon sambil memberikan ongkos
" Sama-sama nona,,saya juga berharap seperti itu."
Jiyeon keluar dari mobil dan mulai berjalan menyusuri jalananan dan menuntunnya tanpa arah hingga bertemu dengan sebuah rumah sederhana.
" Ye.......yeon?"
