Fake nerd 79

766 116 41
                                    

Seorang pria dengan pakaian formalnya tengah duduk diruang kerjanya dengan tangan mengelus pelan dagu-nya yang sudah mulai ditumbuhi rambut halus.

Wajah yang dipenuhi rambut disekitar rahangnya membuatnya terkesan lebih dewasa dan tak membuat ketampanannya hilang.

Hanbin duduk tenang dengan pandangan mengarah ke arah yang tak tentu. Hanya ada tatapan kosong. Ada banyak pikiran yang melandanya. Tapi Hanbin bukan tipekal orang yang bisa mengendalikan diri sendiri jika tidak terlihat kalau ia sedang ada banyak pikiran atau tidak.

Hanbin menerawang perkataan tangan kanannya tentang Taehyung,,tangan kanan Jungkook. Tangan kanannya mengatakan jika Taehyung mulai mencari tahu keberadaan Jiyeon. Namun sampai sekarang pun pria yang menjadi tangan kanan seorang mafia itu tak menemukan keberadaan Jiyeon ,karena akses yang Hanbin membuay Taehyung merasa kesulitan untuk mencari info.

Hanbin mengetahui segala tentang profesi gelap Jungkook,,bisnis,,hubungan keluarga,,dan termasuk keadaan Jungkook hingga saat ini..selama ini dia diam saja tentang pekerjaan Jungkook yang disembunyikan dengan sangat rapi.

Hanbin tetap diam meskipun dalam dirinya begitu mengkhawatirkan Jiyeon saat tahu kalau Jiyeon berada didalam kandang macam yang begitu berhaya tapi seiringnya waktu,,kekhawatiran itu sirna namun kekhawatiran itu muncul lagi semakin besar sebelum kejadian menimpa adiknya dan kedua ponakannya. Ia merasa ada yang tidak beres dengan semua kecelakaan ini,,pasti ada campur tangan orang lain. Dan dia sedang menyelidiki ini semua tanpa kakak dan kedua orang tuanya tahu.

Ponsel di atas meja kerja Hanbin bergetar.

From : Chan Hyung

Datang kerumah sakit sekarang, Jiyeon sudah sadar.

Hanbin terpaku ditempat, setelah sekian cara dan lamanya ia menunggu wanita yang berstatus adik angkatnya itu akhirnya sadar dari koma panjangnya. Setelah keadaan twins yang mulai membaik setelah dokter mengatakan keadaan dua bayi imut itu sudah kembali normal tapi dirinya khawatirkan adalah kondisi adiknya yang tak kunjung membaik dan sadar.

Dan sekarang mukhjizat dari tuhan Jiyeon sadar.

Tanpa pikir panjang Hanbin segera beranjak meninggalkan kantornya menuju rumah sakit dimana adik dan keluarganya berada sekarang.

-------------------------------------------------------------------------------




Jiyeon membuka matanya secara perlahan. Pandangannya memburam,,hanya ada cahaya sangat terang membuat Jiyeon mengerjapkan beberapa kali matanya untuk bisa menerima cahaya putih yang masuk ke renitanya.

Pandangan pun berangsur jelas,,yanf ia lihat pertama kalinya adalah atap putih yang terlihat jauh dari posisinya.

Jiyeon memandang sekitar dirinya. Ada sepasang paruh baya yang saling berpelukan dan ada seorang pria gagah yang tampan berdiri tak jauh darinya sedang bicara dengan seorang pria berjas putih.

"Dengan nyonya Jiyeon bangun dari koma panjangnya adalah suaru keajaiban dari tuhan. Dan setelah saya periksa kondisi nyonya Jiyeon sudah mulai membaik. Semua organ vitalnya pun membaik. Untuk sementara biarkan nyonya tetap istirahat dan memulihkan seluruh tubuhnya sebelum kita melakukan therapy berjalan pada kakinya tapi itu setelah dinyatakan kalau kondisi nyonya Jiyeon sudah benar-benar membaik." jelas sang dokter pada kedua paruh baya. Tapi Chanyeol tetap mendengar penjelasan sang dokter yang menangani adiknya.

Dokter pun pergi dengan 2 suster.

"Chan oppa." panggil Jiyeon dengan suara lirihnya.

Iriene yang melihat anaknya bangun dari tidurnya begitu bahagia,,menangis haru dipelukan sang suami. Tak sia-sia dirinya berjuang selalu menemani dan berdoa untuk anak bungsunya itu bangun dari tidur panjangnya.

Begitu pun dengan Suho yang begitu bahagia dengan menyalurkan rasa bahagianya melalui pelukan kepada sang istri. Rasa bahagia yang tak bisa ia gambarkan.

Chanyeol berjalan mendekat ke arah sang adik yang masih terlihat lemah. Chanyeol mengelus lembut sang adik bungsunya," Akhirnya kau bangun juga."ujar Chanyeol bahagia.

Jiyeon menatap Chanyeol dengan binggung.

"Oppa, aku dimana??"tanya Jiyeon mengalihkan ucapan kakaknya.

"Dirumah sakit."

"Rumah sakit?"

Chanyeol mengangguk sambil mengelus rambut Jiyeon dengan lembut.

Jiyeon secara tidak sadar tangannya mengarah pada perutnya dan tersadar ketika perutnya rata.

"Kemana anakku, oppa??"tanya Jiyeon mulai panik.

"Mereka baik-baik saja. Mereka ada diruangam bayi..kedua ponakanku sehat semua meskipun awal kondisi mereka sempat drop,tapi sekarang mereka sudah baik-baik saja. Hm, Yeon. Aku ingin mengenalkan seseorang." Chanyeol menghadap pada kedua orang tuanya.

Dengan kode mengangguk Iriene dan Suho berjalan mendekat ke arah Jiyeon.

"Kau ingat mereka Yeon??"

Jiyeon mengedarkan pandanganyake arah seorang paruh baya.

"Mom....dad?"

Air mata Jiyeon tak bisa dibendung lagi karena bahagia bisa melihat kembali kedua orang tuanya yang sudah berpisah begitu lama.

Iriene yang berada dipelukan sang suami langsung melepaskan diri saat anaknya memanggil mom dan dad. Rasa bahagia begitu Iriene rasakan. Sudah sangat lama ia ingin bertemu dan berkumpul dengan kedua anak perempuannya yang sangat manja,,tapi karena takdir membuatnya harus kehilangan anak ketiganya.

"Iya sayang,,ini mom." Iriene langsung memeluk Jiyeon dengan perasaan haru.

Jiyeon membalas pelukan sang ibu tak kalah erat.

"Mom."panggil Jiyeon lirih.

"Iya sayang, mom disini"

Iriene menitikan air matanya,,rasa bahagia haru begitu ia rasakan.

Pelukan mereka terlepas.

Pandangan Jiyeon beralih pada pria paruh baya yang menatapnya dengan tatapan lembut.

"Dad?"

Jiyeon langsung merentangkan kedua tangannya lebar-lebar pada sang ayah.

Suho yang melihat wajah anaknya dengan senyum merekah kepadanya pun langsung menghampiri sang anak bungsu dan membawanya ke dalam pelukannya.

"Aku merindukanmu, dad." ujar Jiyeon manja.

Dari ke-4 anaknya,,hanya Rian atau Jiyeon, si bungsu yang sangat manja pada Suho. Berbeda dengan ketiga kakaknya, sekalipun Lian.

"Dad juga merindukanmu."balas Suho dengan senyuman lembutnya.

"Sudahlah istirahat. Kau baru sadar setelah tubuhmu meras baikan,,kau akan memberikan asi pertama untuk anakmu." jelas Iriene.

Jiyeon mengangguk dan membaringkan tubuhnya,,tak lama ia langsung terlelap.

Chanyeol yang melihat senyuman adiknya kembali pun ikut tersenyum.

Aku akan membuat senyuman itu tak akan pernah hilang dari wajahmu,,Yeon. janji Chanyeol dalam hatinya.



















Maaf cuma segini..maaf kalau gak asyik part ini. Aku bakalan usahain buat cerita yang lebih buat kalian nyaman bacanya 😊😊

Makasih yang udah baca ceritaku.

👀 Fake Nerd boy _Jeondino_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang