Menjadi bagian dari keluarga yang divorsed membuatku tumbuh menjadi anak yang agak hati-hati dalam menjalin cinta. Cuek. Tidak peduli. Selalu balas singkat. Kesan itu selalu muncul menurut laki-laki yang mendekatiku.
Selain karena aku hanya menganggap teman, aku juga tidak ingin bergantung dengan laki-laki ketika aku sudah merasa nyaman nantinya. Lagipula, aku tidak mau terlalu fokus dengan cinta. Aku ingin fokus dengan sekolah terlebih dahulu. Katakan aku anak yang terlalu lurus dan lempeng, memang seperti itu kelihatannya. Namun itu tidak berlaku ketika aku sedang bersama dengan sahabat-sahabatku, kesan lurus dan lempeng jauh dari sifat asli, ya namanya manusia ya hehe.
Sampai akhirnya, kedatangan Gara dan sikapnya yang konsisten mendekatiku mampu mencuri perhatian. Dan bisa membuat sesuatu yang sempat mati dihatiku menjadi hidup kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tell Me, Why? (ON GOING)
Teen Fiction"Dari sekian banyak manusia di bumi ini kenapa harus selalu aku yang kehilangan? Kenapa harus aku yang ditinggalin? Kenapa harus aku yang di buang? Kenapa nggak yang lain?" tanya Sheena menangis di pelukan sesosok laki bernama Gara. "Karena kamu ist...