Setelah pulang dari supermarket, aku mengeluarkan dua batang cokelat dan ice cream dari kantong plastik. Berhubung hari ini adalah jum'at malam yang artinya besok weekend dan libur, aku memutuskan menghabiskan malam ini untuk nonton film ditemani dengan dua batang cokelat dan ice cream yang tadi sudah ku beli.
Aku menyalakan laptop dan mengambil bantal dan mengambil posisi tengkurap. Saat akan memencet tombol play untuk memulai film, ponselku berdering ada panggilan masuk.
Kayla Syalalala calling..
Aku mengerutkan dahi, tumben ada apa sampai perempuan metal ini menelponku? Dia nggak nangis-nangisin kucingnya lagi kan? Pasalnya jarang sekali Kayla nelpon, bisa dihitung jari. Terakhir ya itu pas si Michelle kucing kesayangannya meninggal.
"Ya hallo." ucapku memulai perbincangan.
"Kemana aja sih lo? Daritadi gue chat nggak dijawab." suaranya terdengar kesal di seberang sana.
"Gue abis dari supermarket dekat rumah. Kenapa sih?" tanyaku.
"Lo nggak ada niat kabur kan?" tanyanya aneh.
Siapa yang mau kabur sih? Dan kabur dari mana?
"Kabur dari mana?" tanyaku bingung.
"Wah benar-benar manusia lupa ingatan." katanya kesal.
"Cepetan deh ngomong yang jelas, gue mau nonton nih." jawabku jengah sambil memperhatikan ice cream milikku, bisa cair kalau meladeni Kayla terus-terusan.
Ngomong sama Kayla tuh sering banget bikin emosi. Aku bisa kena darah tinggi di usia muda kalau ngeladenin dia terus-terusan.
"Kabur dari Gara. Lo nggak lupa kan besok?" tanyanya dengan nada menyebalkan.
Ah! Astaga! Aku menepuk jidat pelan, bagaimana aku bisa nggak ngeh kalau besok hari sabtu yang menandakan akan belajar bareng sama Gara. Untung Kayla mengingatkan dan menelpon jadi besok aku ada rencana kabur.
"Oh itu, iya gue nggak lupa. Iya besok lo kesini aja jemput, belajarnya jam dua belas kan?" kataku pelan.
Aku memang sengaja jawab seperti itu supaya Kayla nggak curiga. Besok aku akan melanjutkan misiku untuk kabur dari Kayla.
"Tumben lo langsung nurut kayak gini. Curiga gue." katanya dengan nada menyelidik.
"Gue nggak mau, lo ngoceh-ngoceh kayak beo. Gue nurut, lo curigain. Serba salah nyet jadi gue." kataku kesal berusaha meyakinkan Kayla.
Padahal iya, besok aku pasti akan kabur dari Kayla. Ntar aku chat Gara aja kalau aku nggak bisa dan bilang maaf.
"Udah deh nggak usah banyak ngomong. Besok lo kesini aja jam sebelas. Udah ya gue tutup, gue mau nonton dulu." kataku dan memencet tombol merah untuk mengakhiri panggilan suara.
Besok aku akan kabur, apalagi Kayla suka ngaret. Tepat jam sepuluh besok pagi, aku harus langsung langkah seribu keluar rumah sebelum Kayla datang memaksaku.
Aku bukan alergi apalagi sok jual mahal sama Gara. Aku cuma merasa nggak baik kalau jadi semakin dekat. Permasalahan kabur besok, aku pikirkan kembali nanti. Sekarang mari isi malam ini dengan hal yang lebih menyenangkan yaitu nonton film sambil minum ice cream dan makan cokelat dan melupakan sejenak tentang Kayla dan Gara.
***
Pagi ini aku sudah rapi dengan baju berwarna hitam dan celana jeans serta sling bag berwarna putih. Ini sudah jam setengah sepuluh. Aku segera bergegas keluar rumah setelah menyalimi Mama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tell Me, Why? (ON GOING)
Teen Fiction"Dari sekian banyak manusia di bumi ini kenapa harus selalu aku yang kehilangan? Kenapa harus aku yang ditinggalin? Kenapa harus aku yang di buang? Kenapa nggak yang lain?" tanya Sheena menangis di pelukan sesosok laki bernama Gara. "Karena kamu ist...