24. Doa untuk Bita

4 0 0
                                    

Setelah janjiku untuk membelikan es krim strawberry untuk Bita, kami membeli es krim di supermarket daerah Menteng kemudian bonceng tiga ke taman Suropati. Gara benar-benar nyari mati, fix ini mah kalau ada polisi, kita ditilang.

Sepanjang perjalanan ramai dan meriah karena celotehan khas Bita. Gadis kecil tersebut duduk di motor di tengah Gara dan aku. Ia benar-benar menghidupkan suasana dengan celotehannya. Bita cerita tentang warna dan disney favorite-nya, ia juga bercerita banyak tentang hewan favorite-nya, Jerapah. Aku jadi dapat informasi tambahan bahwa jantung Jerapah memiliki berat 11 kg dan memiliki lidah berwarna hitam yang berfungsi sebagai pelindung dari sinar matahari karena seringnya Jerapah menjulurkan lidah. Aku pikir Bita ngasal, aku langsung membuka ponselku di tas dan browsing. Ternyata itu fakta. Gila, bahkan pengetahuanku kalah oleh anak berusia lima tahun ini.

Dan di sinilah kami sekarang, duduk di kursi panjang taman seperti keluarga cemara di bawah pohon. Banyak orang berlalu lalang dan sibuk dengan kegiatan masing-masing.

"Tante, aku punya teman namanya Gema, dia suka isengin aku. Suka bilang rambut aku kayak sapu Mamanya di rumah. Emang iya Tante?" kata Bita tiba-tiba sambil mengerucutkan bibirnya yang ada sedikit es krim.

Aku menyentuh rambut Bita perlahan yang saat ini masih dicepol, "Nggak kok, rambut Bita bagus. Tebal dan halus kayak iklan shampoo Rejoice."

Aku nggak bohong kalau rambut gadis kecil ini bagus. Hanya saja di bagian depan agak lepek mungkin efek tadi les balet. Tapi di bagian belakang halus dan tebal.

Bita langsung menatapku, "Shampoo Rejoice? Apa itu Tante?" tanyanya sambil memegang cup es krimnya.

"Rejoice itu merk shampoo, di iklannya yang pake shampoo itu rambutnya tebal dan halus, kayak rambut Bita. Bita mau liat iklannya?" tanyaku.

Ia menganggukkan kepala dengan lucu yang otomatis langsung membuatku langsung membuka ponsel untuk membuka aplikasi Youtube lalu setelah diketik "iklan shampoo rejoice" muncul beberapa iklan, aku klik salah satu video berdurasi 30 detik. Tak lama muncul iklan perempuan sedang mengibaskan rambutnya lalu perempuan berambut panjang tersebut mengeluarkan kutipan "rambut seringan kapas dan selembut sutra hingga ke ujung."

Setelah video iklan berdurasi singkat itu selesai, Bita berdecak kagum, "Emang beneran Tante rambut Bita kayak gitu?" tanyanya lucu.

Aku menganggukkan kepala, "Beneran. Tapi kalau mau kayak gitu harus terus dirawat."

Gara tertawa, "Rambut Bita sekarang udah bagus, kalau mau kayak gitu harus sering sisiran dan jangan malas shampoo an." katanya usil yang membuat Bita mengerucutkan bibirnya.

"Emang Bita jarang sisiran dan malas shampoo an?" tanyaku padanya.

Ia menatapku, "Nggak sisiran kalau bangun tidur aja Tante soalnya malas, mata Bita berat. Kalau shampoo an mah Bita shampoo an kok setiap hari." ujarnya sewot melirik ke arah Gara namun terlihat gemas.

"Nggak boleh bohong! Orang pas ke Bandung, Bita nggak keramas rambut kan? Katanya kan udah seharian di kolam renang masa keramas lagi, Bita nangis pas mandi nggak mau keramas." kata Gara sambil meledek, sementara direspon ketawa malu oleh Bita.

Lucunya om dan keponakan ini.

"Hehe, iya Tante. Sekali itu doang kok." katanya sambil tertawa.

Gara langsung menjawab, "Mana ada sekali doang? Berkali-kali, hampir setiap berenang Bita kayak gitu." protes Gara.

"Coba Bita tanya emang kalau nggak keramas bakal kenapa?" tanya Bita yang langsung membuat Gara melirikku.

"Tuh kan Om nggak bisa jawab!" kata Bita.

Tell Me, Why? (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang