Episode 1

4.8K 222 8
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"jadi gimana nih ? lu gamau nerima mark buat jadi pacar lu ?" si pirang bertanya padaku.

"enggak, suru cari cewe lain aja" jawabku datar.

"gimana lu ga jadi jomblo mulu coba, lu aja rajin nolak cowo begini, lisa lisa .. " Rose menggelengkan kepalanya sambil menatapku heran.

"besok-besok kalo ada yang mau kenalan sama lo lagi mending gue usir aja deh kalo gitu" lanjut anak perempuan itu lagi sambil bangkit dari duduknya.

aku menoleh dan menatap Rose.
"ya gak gitu juga Rose, gua cuma gasuka aja sama tipe cowo kaya Mark, bukan gua banget" aku memutar bola mataku malas.

Rose menatapku sebal lalu menghela napasnya.
"kurang apa lagi sih ? dia baik banget, ganteng, orang kaya, ga pelit, pinter lagi"

"tapi gua gamau," ketusku.
"yaudah gini aja, lo diem aja, gausa takut Mark kecewa sama lo gara-gara gagal nyomblangin gua sama dia, nanti gua sendiri yang bakal minta maaf sama dia karena nolak dia, jadi lo gausa bawel lagi bahas bahas Mark mulu ya" cerocosku pada kawan sebangkuku itu.

si lawan bicaraku hanya mengangguk sambil masih menatapku heran.
"yauda, gua balik dulu udah mau sore aja nih cuma bahas Mark doang"

"iya iya Rose"

anak itu merapikan buku-buku nya yang berserakan di meja belajarku lalu memasukan buku miliknya itu kedalam tas.
"sampe ketemu besok di sekola ya orang gila" ujarnya diikuti dengan kekehan ringan.

aku terkekeh juga mendengar kalimat usilnya.
"iya iya, makasih banget tugas gua jadi cepet kelar kalo ngerjain bareng lo" aku tersenyum.

"yaelah kaya sama orang lain aja lo, gua balik ya Lis"

aku mengangguk dan Rose berjalan menjauhi rumahku. Aku pun bergegas kedapur untuk mengambil beberapa camilan, lalu pergi kekamarku untuk mengurung diri sampai besok pagi.

°°°

langkah kakiku bergerak cepat secepat kilat, aku berlari menuju pintu kelas ku dari gerbang sekola. belum sempat kakiku menginjakan lantai lobby sekola, langkahku sudah terhenti melihat wanita dewasa yang menatapku sinis.

"Lalisa Manoban, lagi-lagi kamu terlambat masuk sekola, sudah ibu bilang berkali-kali buat jangan ulangin lagi, ibu sampe bingung mau kasi kamu hukuman apa lagi" wanita itu yang tidak lain adalah guruku mulai nyerocos dihadapanku.

aku hanya menatapnya malu.
"nyapu lobby Mrs." celetukku pelan.

Mrs. Dara hanya menatapku sambil menghela napasnya.
"baiklah kalo begitu, bersihkan lobby sampai meja front office termasuk kaca jendela, setelah jam 9 kamu keruangan ibu" ujarnya sambil berlalu meninggalkanku sendirian di depan lobby.

Keep you mine {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang