Episode 5

1.1K 94 10
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

angin berderu mengibas sedikit poni gadis itu, aku masih menatapnya tanpa berkata apa-apa, gadis ini cantik juga, wajahnya dingin kedua tangannya berlipat di dada dan ia duduk sambil memangku kaki kirinya pada kaki kanannya.

aku mulai berdiri.
"ya kalo muka lu masi jelek begitu aja ya ga bakal gua gantiin es krim lu"
aku menaikan satu alisku dihadapannya.

"ya terus ? gua harus make up an dulu gitu ?" anak itu juga berdiri.

"ya enggaklah, maksud gua senyum, punya muka ditekuk aja kek sedotan mau dipake" aku masi menatapnya menunggu ia merespon keinginanku.

gadis itu tersenyum kecil setidaknya wajah juteknya mulai menghilang, aku hanya terkekeh dibuatnya.

"nah, abis senyum senyum gini gausa ngomel ngomel dulu, gua lagi mau berdamai sama lo" ujarku.

"ya makannya kalo gamau gue-"

"udah ayo ikut gua" aku menyela omongannya dan menarik tangannya menuju tukang es krim di taman dekat minimarket kemarin aku singgahi.

"mau kemana sih ? ko malah keluar sekolah ? kan di kantin juga ada tukang es krim, Taeyooonnnggggg"

"sabar Lisa, udah ikut aja sama gua, kalo lu bawel, gua tinggalin ni dipinggir jalan"

"yang kaya mak tiri tuh elo, galak banget sama cewe"

"yeh, elu kek kuproy"

gadis itu mulai terengah-engah begitu juga denganku tapi beberapa langkah berikutnya kami sudah tiba.
dia langsung duduk di kursi teras minimarket.

Lisa terduduk lelah sambil mengipas wajah dengan tangannya.
aku hanya berdiri di hadapannya.

"aduh, lo tuh ya, kenapa ga bilang aja sih kalo beli es krimnya disini ? kan gua bisa bilang nanti aja pas pulang sekola, liat nih jam berapa, panas banget tau" dia mulai menggerutu.

"ya biarin lah suka-suka gua, kan gua yang mau beliin es krim"

"yauda buru deh beliin es krim nya, kaga kasian apa liat gua ngos ngosan mana panas banget" Lisa masih saja menggerutu.
"tadi katanya gamau gua ngomel ngomel, elu juga si yg bikin gua ngomel" lanjut gadis itu.

"yehh enak aja, jalan sendiri, tuhh kedepan situ doang noh abangnya" aku menunjuk tukang es krim yg tepat berada di depan aku dan Lisa, aku pun melangkah menuju tukang es krimnya, Lisa hanya menatapku jengkel.

aku melambaikan tanganku kearah Lisa untuk menyuruhnya mendekat. perlahan dia berdiri dan menghampiri aku sambil menutupi wajahnya dari sinar matahari yang lumayan menyorot.

"nih mas, uangnya, saya juga bayarin punya cewe ini ya, nanti kembalian nya kasi ke dia aja" aku kembali ke tempat duduk tadi selagi Lisa masih memilih es krim yang ia mau.

Keep you mine {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang