Episode 2

2K 151 10
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Sumpah, dia bego banget, gue benci"

"heh!!"
Plokk!! tangan halus Rose mendarat di bibirku.

"kenapa lagi ini maen gaplok gaplok aja" Aku menoleh kearah Rose yang menatapku.

"mungkin Mark ngerasa gaenak sama lo kesannya dia udah maksa lo buat jadi pacarnya, atau mungkin dia cuma mau kasi kesan terakhir setelah ditolak sama lo dan dia ga akan ganggu lo lagi, lo juga si malah emosi duluan" gadis pirang itu ngoceh sambil menyedot segelas jus strawberry yang ku berikan padanya.

"tapi sama aja, caranya dia itu salah, dan gua gasuka banget, pertama dia bukan siapa-siapa gue tapi nyium gue, kedua dia tarik tangan gue itu namanya maksa" Aku hanya bisa menggerutu.

"hufttt" si pirang hanya menghela napasnya panjang.

"gue mau lupain dia dan sebisa mungkin gamau ketemu dia dulu "

"ya gabisa lah bodoh, lo sama dia itu satu sekolah, kalo sekolah kita segede disneyland sih bisa aja ga ketemu sama dia"

"bisa, Rose kalo Mark nanyain gue sama lo lagi, lo jangan jawab apa-apa, gua gamau Mark tau keadaan gua sekarang" lagi-lagi aku menggerutu yang hanya di balas gelengan kepala Rose.

"baiklah, tuan putri" Rose menjawab dengan malas.

...

Hari ini adalah hari baikku sepertinya, aku tidak terlambat kesekolah, aku tidak menyapu lantai lobby, aku tidak harus mendengar omelan Ms. Dara pagi-pagi, benar-benar hari yang indah, dan aku juga bisa menikmati istirahat pertama dengan sahabat-sahabatku tanpa harus merasa kelelahan setelah menjadi babu sekolah seperti kemarin, dan hari-hari sebelumnya saat aku terlamat masuk sekolah, tapi, keindahan hari ini berubah ketika-

BRUKK!

"eh sorry, ga sengaja"

aku menatap anak itu, begitu juga dia.

"astaga, manusia ini nongol lagi" aku melihat anak laki-laki yang kemarin bertemu denganku saat aku menyelesaikan hukuman atas keterlambatanku.
"gabisa ya kalo jalan itu pake mata ?" sinisku.

"tadi kan gua udah bilang, gua ga sengaja" ia membela diri.

"terus ? es krim gua bakal balik lagi gitu ?"
yang ku ajak bicara menatapku malas.

"denger ya perempuan, hari ini gua belom resmi jadi murid disini, gua baru masuk pelajaran mulai besok, jadi-"

"elo ? mau jadi murid disini ?" aku sangat terkejut.

"oh iya dong, ini seragam lo ini, gue udah punya dirumah, seragam laki-laki nya"

aku menatapnya kesal.
"kalo lo kesel kesel gitu gara-gara gue mau sekola disini, gue ga jadi gantiin es krim lo besok" ujarnya lagi.

Keep you mine {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang