Episode 6

978 76 8
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Lalisa POV

"Tiyong!" aku memanggil lelaki itu.

ia menoleh.
wajahnya seperti orang heran.

"kalo emang lu cuma sebentar disini, izinin gua buat jadi orang yang selalu ada buat lu selama lu disini" lanjutku lagi lalu membuang wajahku menatap arah lain, rasanya sedikit deg degan untuk mengatakan hal tadi.

anak yang ku ajak bicara terdiam sambil menatapku bingung.
"ga ada nama panggilan lain gitu yang lebih bagus?" ujarnya.

"gak ada" jawabku sambil menoleh kearahnya lagi.

"yauda terserah lu aja" ia terkekeh kecil dan mengusak kepalaku lalu meninggalkanku disana.

"terus ? uda gitu doang ? bilang makasih juga engga tu anak, masih syukur mau gua temenin, itu anak emang bener-bener" aku bergumam sendiri, namun aku juga paham dengan sikap Taeyong yang seperti itu, aku tau, didalam hatinya dia pasti merasa senang mungkin walau sedikit, entahlah.

aku masih terduduk santai sambil masih memikirkan Taeyong, dia anak yang baik, hanya saja caranya untuk memperlihatkan kebaikannya sungguh tidak biasa, aku rasa aku sudah dibuat penasaran olehnya.
aku pun langsung bergegas ke kelas juga untuk mengambil tasku dan segera pulang.

tak sampai dua jam kemudian aku sudah berada di dekat rumahku.
dari kejauhan aku melihat seseorang tengah berdiri tepat di depan gerbang rumahku. aku segera mendekat untuk mengatahui siapa laki-laki itu.

aku tersontak.
"Jaehyun?" anak itu menoleh.
"lo ngapain di rumah gua ?" tanyaku.

"Lis, gua mau ngomong sesuatu"
aku memutar bola mataku.

"yauda ayo masuk"

"gausa, di sini aja, gua ga lama ko"
aku hanya mengangguk.

"Lisa, maaf ya kalo lu ngerasa tergangu atas kehadiran gua, gua tau lu gasuka sama gua tapi gua tetep mau maksain, gua ga bakal deketin lu lagi Lisa, gua ga bakal maksa lu buat suka sama gua juga" ujarnya.

aku masih tidak terlalu mengerti apa yang ia maksud dan bagaimana tia bisa bicara seperti ini.
"gua ga ngerasa tergangu, tapi lu bener, perasaan gua ini ga bisa di paksa Jae, gua mau jujur kemaren tapi gua ga enak bilangnya sama lu" jawabku.

Jaehyun tersenyum kecil.
"bagus kalo lu ga tergangu sama gua yang tiba-tiba bilang suka sama lu, gua cuma baru sadar aja hari ini"

aku hanya mengangguk.
"lo pantes dapetin yang lebih baik dari gua ko Jae"

Jaehyun tersenyum lagi, kali ini senyumannya terkihat beda, seperti ada yang mengiris hatinya tapi dia memaksakan bibirnya untuk tersenyum.

"ngomong-ngomong lo cocok ko sama si anak baru"

Keep you mine {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang