Episode 21

508 47 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

tubuhku spontan meraih tangan Taeyong di hadapanku dan ku peluk dia erat, dia memelukku juga sambil memegang sesuatu ditangan satunya.

"ahahaha, punya tentakel lu ya meluknya kenceng bener" ucapnya yang masih memelukku.

aku melepaskan pelukanku cepat.
"anjir sorry banget spontan banget gua tadi"

"iye ilah, nih buat lu, maaf ya gua ga ngabarin hari ini" dia menyodorkan sebuah kotak padaku.

aku meraih barang itu cepat dan langsung menatap Taeyong.
"omdo banget mau nelfon lagi tapi ga nelfon nelfon" ucapku ketus.

"ya sengaja lah, biar lu deg-deg an mau ketemu gua"

"sialan"

Taeyong terkekeh mendengar ucapanku.

"ini apa?" tanyaku.

"makanan kadal,, ya oleh-oleh lah buat lu" ia menjawab.

aku membuka bungkusnya dan melihat kotak coklat di tanganku, Taeyong memberiku coklat, aku sedikit tersipu melihat apa yang ia berikan padaku ini.

"seneng?" ia bertanya.

aku tak menjawabnya melaikan hanya menatap Taeyong dan terus menatapnya heran.

"suka ga?" ia bertanya lagi.

"hmmm" aku hanya berdehem tanpa jawaban dan hanya menatapnya heran.

tanpa kusangka Taeyong mendekat kearahku, semakin dekat sedikit menunduk mendekatkan wajahnya pada wajahku, dan mengendus-endus sekitar leherku.
"hmmm" ia berdeham juga.

Plak!!

aku memukul kepalanya spontan.

"adaahh" Taeyong mengelus kepalanya kesakitan.

"lu ngapain anjir ngendus gua, udah gila lu"

"lagian gua tanya ga jawab, gua kasih oleh-oleh juga, kan gua takut lu ga suka anjir"

"ya tapi ngapain ngendus ngendus kek anjing aja lu"

"ya elu juga ngapain malah ngeliatin gua doang anjir gajelas orang gua nanya tadi"

"ya elu lebih ga jelas anjir"

"yaudah jawab sekarang"

Keep you mine {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang