Episode 16

479 50 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Taeyong POV

gua yakin pasti kalian semua paham betapa dodol nya curut bernama Lisa satu ini, awalnya gua cuma berniat ngasi tau sesuatu kabar tentang gua secara serius ke Lisa tapi ujung-ujungnya tetep aja kalo ga berantem, ribut, atau malah debat, ya pokoknya membuat keributan, namanya bukan Lisa kalo ga ngajak gua gelut sih.

dari awal dia ngajak gua bercanda buat main jitak-jitakan emang firasat gua gaenak aja, gatau kenapa, rasanya kaya bakal ada yang terjadi nih, eh bener aja, itu anak nyusruk tapi jatohnya nibanin badan gua, iya dia diatas badan gua karena gua juga jadi jatoh gara-gara ketabrak dia, gua sempet mikir gara-gara siapa kita bisa jatoh kaya gini ? mata gua jelas banhet ngeliat dia kepeleset tetesan aer dingin yang tadi gua ambil, terus salah gua ? apa emang salah Lisa yang ga bisa diem ? atau -

"Lisa,,,!! lu ngapain??"

sialnya, pas lagi posisi begini malah ada yang mergokin.
Fix, Lee Taeyong tercap sebagai fakboy yang mesumin anak tetangga.

Lisa langsung bangun karena kaget, begitu juga denganku jadi latah kaget.

"abis kepeleset gua terus malah nimpa Taeyong, gausa aneh-aneh otak lu deh" Jawab Lisa cepat.

aku hanya tersenyum pada orang tadi.

"oh iya, Kak kenalin, ini Taeyong, yang kemaren gua bilang tetangga baru, Tiy ini kakak gua Johnny"  ujar Lisa lagi dan aku tersenyum lagi.

aku menghampiri Johnny dan kami berjabatangan.
"hmm, boleh lah, cocok ko lu jadi pacarnya adek gua" ujar Johnny padaku seraya menjabatanganku dan menatapku usil.

"dia bukan pacar gua kak"
"gua bukan pacar Lisa"
serempak.

Johnny hanya tertawa.
"bercanda, gua ke kamar dulu" ujar Johnny sambil cekikikan dan meninggalkan aku dan Lisa di dapur.

Lisa tampak menghela napasnya saat aku menoleh kearahnya.
"maap ya tadi, ga sengaja gua sumpah, gara-gara lu ngambil aer ga bener netes-netes gua jadi kepeleset"

"gara-gara elu si ga bisa diem jadi bocah, sakit tau punggung gua anjir"

"serius ? coba sini gua liat, takutnya ada luka gores atau memar"

"enggak, bercanda, ga sakit ko yaelah perhatian banget sama gua"

"argghhh" geramnya.

aku terkekeh melihat tingkahnya saat itu.
"yauda gua mau balik dulu, makasih ni udah dikasi cemilan sama aer dingin, besok-besok gua mau minta makan"

"ogah dah gua ngasi makan lu"

"sewot aja kerjaan lu terus"
aku melangkahkan kakiku menuju pintu begitu juga Lisa yang mengantarku sampai ke depan pagar rumahnya.

"dah jelek" ujarku.

"dah juga jelek" balas Lisa.

"dadah yang lebih jelek dari gua"

"dadah juga yang jelek banget lebih jelek dari gua"

"ini kenapa jadi lomba jelek gini sih"

"ya elu duluan ngatain gua jelek"

"yauda makannya jangan sewot mulu"

"iya engga dah ah"

aku terkekeh dan menggoeskan sepedaku menjauh dari rumah Lisa untuk menuju rumahku.

Aku jadi terus memikirkan Lisa, walaupun tidak sedang meikirkannya pun seperti Lisa selalu tetap berada di benakku, dan aku juga terus memikirkan bagaimana caranya agar aku tidak ikut bersama orang tuaku lusa nanti tapi itu mustahil, aku tau betul jawaban papa dan mama tidak akan memberiku izin, ah lagipula mengapa aku jadi seperti ini ?

singkatnya, hari itu selalu cepat berlalu untukku, aku sudah terbangun di pagi hari yang cerah ini dan -

"Lee Taeyong, Lee Taeyong bangun nak, kita harus siap-siap buat besok, Lee Taeyong!!" suara papa terdengar di balik pintu kamarku, aku membuka mataku perlahan.

"iya pa" sahutku dengan suara berat yang serak.

terdengar papa tak lagi meneriakiku dan memggedor pintu kamarku, aku mencoba duduk di ranjangku dan merasakan tubuhku, ah hari ini aku harus bertemu Lisa.

siang ini pun menjadi waktu yang sibuk untuk keluargaku, karena ayah juga akan membawa beberapa barang kerjaannya yang lumayan banyak sekalian, jadi lumayan menguras waktu untuk sekedar bersiap-siap agar besok hari berjalan lancar, tapi itu tidak terlalu ku fikirkan, aku sudah sangat terbiasa dengan keadaan seperti ini, jadinaku memutuskan malam nanti aku akan menemui Lisa dirumahnya.
ah tapi apa yanh akan ku katakan padanya setelah itu ?
tapi bisa saja aku ajak dia makan makan diluar.

°°°

Malam pun tiba, ah tepatnya pukul 19.00 tidak terlalu malam sih tapi udaranya lumayan dingin hari ini tidak seperti beberapa hari kemarin yang masih terasa hangat diluar.
aku keliar rumah menggunakan jaket dan syal tebalku karena aku adalah orang yang tidak terlalu kuat menahan dingin.
ku kayuh sepedaku menuju rumah Lisa dan berhenti tepat di depan pagar rumahnya yang tertutup.

"Lisaaaaaaa"

"Lisaaaaaa"

"Lisaaaaaaaa"

Klik!!
pintu rumah nya mulai terbuka dan seseorang keluar dari sana.

"Lisa nya lagi keluar, ke minimarket taman" seorang laki-laki yang lebih muda berkata demikian.

aku pun tersenyum.
"oke makasih ya"
ku goes kembali sepedaku menuju minimarket taman yang biasa kulalui bersama Lisa.

ah anak itu sedang apa malam-malam seperti ini keluar, apa dia sendirian ? apa dia menggunakan baju hangat ? aku harus cepat melihatnya.

setelah kucoba menuju kesana dengan kecepatan tinggi aku pun tiba, dan segera memarkirkan sepedaku tepat didekat minimarket itu, aku berjalan mendekat kearah minimarket dan melihat keseluruh penjuru ruangan minimarket dari luar dan Yap, aku melihat Lisa tengah mengantri untuk membayar belanjaannya dan dia sendirian, dia juga tidak menggunakan baju hangatnya.

aku berdiri tepat di samping pintu minimarket saat Lisa hendak selesai berurusan dengan kasir, Lisa keluar dari minimarket tanpa melihatku, degan cepat aku menggenggam tangannya.

Greb!!!

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


TBC

Keep you mine {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang