CHAPTER 8
BELLA'S P.O.V
Oh God, why is time moving so slow? Fed up saya terlampau study. This time Malaysian Taxation Law. Sudahlah saya benci law, accounts lah lagi saya benci.
Bilalah God will grant my wish to become artist K-Pop kah, Broadway singer kah? Ah, I wanna fly to the Hollywood sky. Ching! Syok lagi performing on stage, if I can have one wish in life, it is to sing and be happy. No worries, no studies, no headaches.
Beginikah kali anak bongsu dan satu-satunya anak perempuan? Memang manja, spoilt dan malas macam saya. Hahahaha! Then fikiran saya melayang teringat JI CHANG WOOK. Jordan.
Macam terasa ketat saja dada saya teringat dia. Macam ada keinginan yang mendalam, something yang saya tidak boleh describe sebab saya tidak memahami apa perasaan saya. Tidakkan saya rindu sedangkan baru satu kali kami bercakap? Tu pun time saya mabuk dan dua kali saja ternampak each other, di bar Chester and di lift HK Heights.
It has been three weeks sejak kejadian di rumah Jordan. Hurmmm, I only know his name and where he lives. Erm, condo dia. Banyak persoalan yang bermain di fikiran saya. Is he still single? Atau ada girlfriend? Alamak! Macam mana kalau dia sudah ada bini? Tapi sundal juga mahu berclubbing di bar kalau sudah berbini. Is he working or studying? Kalau tengok muka, mustahil lah student university. He looks matured. Dia Sabahan juga kan? Baru saya sedar bila saya ter-flashback memory mabuk saya tu malam. Yang paling saya ingat dia panggil saya Gila!
Hmmpphh! Sudahlah dia ambil virginity saya, dia panggil saya gila lagi. Saya mahu balas dendam ni sama dia! Kau tunggu, Jordan. Saya tersenyum sendiri sedang fikirkan my revenge plan.
Rupa-rupanya saya masih berada dalam class. Looking straight at my professor tapi tidak pun mendengar any of his lecture. Suddenly.
PAP! PAP! PAP! Prof. Loh clapped his hands ngam-ngam depan muka saya. Terkejutnya saya.
"Miss Robinson, I believe you are already in Tokyo?" Sarcasm si Prof. ni kan boleh tahan juga. Boleh fight sama daddy and abang-abang saya.
"Huh?" Masih blur lagi saya. "Yeah, prof.?" Kalau dia sudah panggil surname saya tu, mahu berhati-hati sudah saya.
"Question." Macam satu bangunan campus boleh dengar suara Prof. Loh.
"Yeah, prof.?" OMG, Bells. Kenapalah out of all the days ini hari juga kau kena kasi quiz? "State two exemptions in RPGT." Prof. Loh memeluk tubuh dia sambil memandang muka saya dengan expression dia yang selamba.
"RP... ummm GT." Saya gosok mata saya. R to the P to the G to the T... T... sempat ber-rapping lagi saya di kepala saya. "Real Property Gain Tax." Saya cakap dengan senyuman yang teramat manis sampai boleh dapat Diabetes.
"I didn't ask for the full description of RPGT, Miss Robinson." Bella, you can call me Bella, Prof. itu dalam hati saja saya bercakap. Manalah saya berani kasi keluar di mulut.
"EXEMPTION." Besar juga bah suara ni orang tua dalam hati saya bilang.
Tiba-tiba saya terdengar kerusi screeching. Saya menoleh ke belakang to see Jonathan, course mate saya, berdiri sambil angkat tangan dia.
"Prof.!" Jonathan called out, bingung muka Prof. Loh. "Disposal of assets to REIT and Property Trust Funds and gain accruing to the government, state government or local authority."
OMG Jonathan, kau jugalah life savior saya everytime when I get into trouble dengan lecturers dia lah guardian angel saya.
Prof. Loh rolled his eyes.
YOU ARE READING
I Need A Doctor
Romance1st RCB Love Legacy 1st published on Wattpad March 2020 #INAD Original Writer: Amanda Dulagan Genre: Sabahan Slang Love Story Category: Love Story, 🔞🔞🔞-read at your own risk *** "There is never a time or place for true love. It happens accidenta...