Perpisahan...
Yahh hari ini adalah hari kelulusan SMP Revana Alea Wijaya, gadis cantik yang memiliki tinggi 153 cm, berkulit putih, memiliki bulu mata lentik dan hobi baca novel, serta jangan lupakan hobi nya yang lain yaitu sangat suka skincarean dan make up, etss tapi bukan make up menor yaa make up natural kok.Hari ini Revana merasa bahagia sekaligus sedih. bahagia karena bisa lulus dengan nilai ujian yang lumayan memuaskan, walaupun bukan juara pertama. Serta sedih karena itu artinya Reva, sapaan akrabnya akan segera berpisah dengan para sahabatnya dan juga dia.
"Enggak terasa yah guys, sekarang kita sudah lulus SMP aja" Ucap Ayuna Zara dengan raut wajah sendu, Ayu adalah sahabat Reva yang tomboi dan paling berani diantara yang lain. Ia tak segan segan maju paling depan untuk membela para sahabatnya jikalau ada yang mengganggu mereka.
"Iyaa ya, padahal perasaan baru kemarin kita masuk SMP." Liana Aprilina berucap dengan nada sedih, Liana merupakan sahabat Reva juga. Gadis berkacamata yang hobi sekali membaca buku pelajaran. Jadi tak perlu heran kalau Liana adalah peraih nilai UN tertinggi di Kabupaten.
"Lia, lo jadi daftar sekolah di MAN ??" Tanya Faiza Nabilla, gadis super duper pecicilan, paling rame, paling heboh, dan paling enggak bisa diem. Pokok nya kalau ada Fai suasana pasti asyik deh, soal nya dia punya banyak bahan obrolan. Faiza juga gadia yang hobi sekali mempunyai gebetan.
"Ya jadi lah, emang kenapa kalau enggak jadi?"
"Kali aja gitu berubah pikiran mau daftar di SMA, jadi kita bisa satu sekolah lagi deh." Ikut Reva menanggapi.
"Iya Lia, mending lo daftar di SMA aja deh bareng gue, Reva, sama Fai." Sahut Erisa Febriani, gadis yang paling dekat dengan Reva. Ica sapaan yang digunakan oleh para sahabat untuk memanggilnya. Sifatnya sangat mirip dengan Reva, suka membaca novel dan juga skincarean.
"Nggak mau ah, gue mau cari suasana baru. Lagian ya kalau gue daftar di SMA sebelah, pasti orang orang nya itu lagi itu lagi, bosen liat nya." Jawab Lia
"Nahh gue setuju tuh sama lo, makanya gue lebih milih SMA lain daripada SMA sebelah." Sahut Ayu yang juga daftar sekolah di SMA berbeda dengan Reva, Fai, dan Ica.
"Eh guys guys, tuh kita dipanggil sama yang lain buat foto kelas" Ucap Reva lalu segera berdiri diikuti yang lain.
Reva serta yang lain berjalan berdampingan menuju spanduk yang telah disiapkan osis untuk spot Foto. Didepan spanduk masih terlihat ramai oleh murid kelas lain yang juga ingin berfoto.
"Eh fotbar dong sama kami" Ajak Ayu kepada para laki-laki teman sekelas mereka yaitu Riko, Anaz, Tio, Ilham, Ansa, Syarif, dan Azzam. Yaa Muhammad Azzam Syauqi, dia laki-laki yang memiliki tempat tersendiri di hati Reva.
"Iya ayo ih, buat kenang kenangan" Ucap Reva. Padahal dalam hati ia cuma mau foto bersama Azzam.
"Nggak ah nggak" Jawab Riko.
Reva melotot tertahan. Sangat ingin rasanya ia menabok si Riko itu, karna sudah menggagalkan niat terselubungnya.
"Ayolahh ehh, ham, tio, ayo fotbar yoo" Bujuk Fai lagi kepada yang lain. Reva terus berdoa supaya diberikan jalan agar bisa berfoto bersama Azzam, walaupun rame-rame dengan sahabatnya.
"Enggak mau ah, foto kelas aja nanti" Jawab Tio.
Reva menghela napas. Memang benar sih nanti juga akan berfoto satu kelas. Tapi tetap saja feel nya itu. Reva hanya mau gengnyaberfoto dengan geng Azzam.
"Iihhh sombong banget sih lo pada" Sahut Lia dengan kesal.
"Iya iihh, yuk tinggalin aja mereka" Ajak gue yang juga kesal, karena tidak jadi foto dengan azzam.
"Yahh enggak jadi deh foto sama Azzam" Batin Reva sedih, tetapi Reva berusaha biasa saja. Soalnya tidak ada seorang pun yang tau bahwa Ia suka dengan Azzam termasuk para sahabat gue.
Setelah puas berfoto foto bersama teman sekelas dan wali kelas dengan berbagai macam gaya. Reva, Ica, Fai, Lia, dan Ayu berjalan ke dekat panggung untuk bernyanyi bersama teman yang lain.
Para kelas 9 yang sudah dinyatakan lulus berangkulan dengan membentuk sebuah lingkaran diiringi lagu Sampai jumpa, yang terasa sangat pas dengan keadaan sekarang. Mereka semua menangis, mengingat 3 tahun yang sudah mereka lewati. Sekarang mereka harus berpisah, dan melajutkan mimpi masing masing.
Bersambung..
Semoga suka ya sama cerita pertama aku🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Dalam Diam (Sudah Tamat)
RomanceDisaat cinta dalam diamnya hampir terbalaskan. Namun, suatu kejadian membuatnya terpaksa menjauh. Memaksanya melupakan semua yang telah terjadi. Hancur. Satu kata itu dapat diibaratkan untuk keadaan hati seorang perempuan. "Mengapa takdir memperma...