"Kak tuh udah ada kak Azzam di ruang tamu, cepetan ah dandannya" Suara Raina begitu masuk ke kamar kakaknya.
"Iyaa, kakak juga tau. Tadi Azzam udah nelpon" Sahutnya tanpa melihat Raina karena sibuk memasang pashmina.
"Yaudah cepetan lama banget sih. Rain aja udah siap nih" Jengkel Raina melihat kakaknya itu begitu lemot.
Yap. Hari ini adalah resepsi pernikahan Riko dan Risda. Jadi semua sahabat mereka berdua akan menjadi bridesmaid. Raina juga turut diundang di pesta pernikahan, berhubung dirinya adalah pacar dari Anaz.
"Iyaa iyaa ayo ah" Dengan cepat Reva mengambil tas lalu berjalan keluar dari kamar, bosan sudah dengan omelan Raina.
"Hahahaaa" Gelak tawa terdengar dari ruang tamu. Disana terlihat sepasang suami istri dan dua orang pria seumuran Reva.
"Ramee banget sih" Celetuk Reva baru muncul di ruang tamu bersama Raina.
"Ngapain lo ikutin kain baju gue Rev" Ucap Anaz.
"Kain dikasih nggak usah sombong deh" Sahut Reva.
Jadi sekarang itu Reva memakai baju dengan motif yang sama dengan Anaz dan Azzam. Lantaran Anaz dan Azzam adalah sahabat Riko serta Reva merupakan sahabar Risda. Ica, Fai, dan Liana juga nanti turut memakai kain yang sama. Sementara Raina memakai pakaian dengan warna senada dengan mereka.
"Mau berangkat sekarang nggak??" Tawar Azzam.
"Iyaa berangkat sekarang aja nanti telat lagi" Balas Reva.
Mereka pamit kepada Januar dan Latifah untuk segera berangkat. Reva semobil dengan Azzam dan Raina semobil dengan Anaz.
"Zam yang lain udah nyampai sana?"
"Tio sama Ilham udah katanya"
"Berarti nanti ada temen SMP sama SMA kita juga dong??"
"Kalo datang iyaa. Soalnya Riko ngundang semuanya"
"Berarti nanti kamu ketemu mantan-mantan dong?" Pertanyaan Reva membuat Azzam meliriknya.
"Enak aja mantan-mantan, mantanku cuma satu"
"Mantan gebetan"
"Siapa?"
"ELDA!" Tekan Reva menggoda Azzam.
"Itu mah dia yang ngejar aku. Aku aja nggak suka sama dia" Jelas Azzam sewot mendengar nama itu lagi.
"Yaudah santai dong Aa, nggak usah sewot"
"Nanti kalau aku ketemu dia, kamu cemburu nggak??" Tanya Azzam balik menggoda.
"Nggak. Ngapain cemburu" Reva malu mengakuinya.
"Hallahh. Kita liat aja deh nanti" Tawa Azzam.
"Hemm, zam" Panggil Reva ragu.
"Kenapa??"
"Boleh aku minta sesuatu?"
"Kamu mau apa? Aku akan selalu berusaha penuhin kemauan kamu Rev" Jawab Azzam tulus.
"Aku pengen deh gaun yang aku pakai saat akad nanti, Ica aja yang bikinin. Kalau saat resepsi, terserah kamu" Ucap Reva hati-hati. "Kamu keberatan nggak??"
"Nggak sama sekali. Aku setuju sama kamu, nanti kamu hubungin aja Ica yah" Perkataan Azzam membuat senyum terlukis di wajah Reva.
"Yang bener?? Aahhh makasihh banget yahh" Balas Reva begitu senangnya.
"Iyaa. Selagi kamu bahagia, aku juga bahagia" Seraya menatap Revanya.
~•-•~
KAMU SEDANG MEMBACA
Dalam Diam (Sudah Tamat)
RomanceDisaat cinta dalam diamnya hampir terbalaskan. Namun, suatu kejadian membuatnya terpaksa menjauh. Memaksanya melupakan semua yang telah terjadi. Hancur. Satu kata itu dapat diibaratkan untuk keadaan hati seorang perempuan. "Mengapa takdir memperma...