41. Persiapan

121 7 0
                                    

"Assalamualaikum cantik" Sapa Azzam ketika Reva baru saja memasuki mobilnya.

"Waalaikumsallam Aa" Balas Reva menampilkan senyumnya.

"Kamu kok pucat banget, lagi sakit?" Tanya Azzam begitu melihat wajah Reva.

"Nggak kok. Aku nggak papa"

"Ke dokter yah? Biar diperiksa" Azzam berusaha membujuk Reva karna merasa khawatir.

"Nggak usah zam, aku nggak papa. Oh iya ini aku buatin sesuatu buat kamu"

"Wahh apa ini??" Azzam menyambut kotak persegi panjang, berukuran sedang dengan label tupperware di tutupnya itu dan langsung membukanya.

"Isinya cuma kentang goreng sama nugget ayam sih. Tapi itu bikinan aku sendiri lohh zam. Semoga kamu suka yahh"

Azzam mencoba mencicipi cemilan yang Reva buatkan untuknya. Dengan ekspresi sok menilai rasanya. Sementara Reva harap harap cemas melihat Azzam mencobanya. Takut kalau Azzam tak menyukai itu.

"Gimana? Enak nggak? Atau malah nggak enak?"

"Wihh ini mah enak banget tau nggak Rev. Beneran! Sumpah deh aku" Jawab Azzam dengan lahap memakan lagi.

"Yang bener zam??" Mata Reva berbinar mendengar itu.

"Iya beneran. Kamu belum coba? Nih cobain enak banget" Azzam menyuapkan kentang goreng ke mulut Reva.

"Aku udah nyoba. Tapi takutnya rasanya itu nggak pas di lidah kamu"

"Pas banget ini. Lain kali buatin lagi yah" Pinta Azzam cengengesan.

"Nggak bo'ong kan zam? Kalau ada yang salah, boleh kok kamu kritik aku sekalian saran juga nggak papa. Aku nggak marah tenang aja" Kan bisa saja Azzam berbohong mengatakan enak karna takut Reva merasa sedih.

"Nggak ada yang salah, ini tuh rasanya pas banget di lidah aku. Makasih ya udah dibikinin"

"Iihhh aku senang banget loh zam kamu suka. Iyadeh nanti aku bikinin lagi"

Reva rasanya sangat bahagia karna Azzam begitu menghargai usahanya membuatkan sebuah cemilan sederhana.

"Nih simpan dulu. Sampai lupa mau berangkat karna keenakan makan" Ucap Azzam menutup kembali kotak tersebut.

Dihari Sabtu ini Reva dan Azzam akan pergi ke butik Ica untuk fitting busana Akad dan juga sekalian mengecek yang lainnya juga. Berhubung Reva dan Azzam sama sama sibuk bekerja, jadilah hanya hari sabtu dan minggu yang bisa digunakan untuk mengecek persiapan pernikahan.

Azzam mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang yang pada akhirnya membawa mereka sampai di depan butik "Erani Boutique". Nama butik itu disambil dari nama panjang Ica yaitu Erisa Ferbriani.

" Selamat pagi" Sapa ramah pegawai butik.

"Selamat pagi" Sahut Reva tak kalah ramah.

Pegawai butik itu masih muda. Reva menebak mungkin seumuran dengan Raina, adiknya.

"Erisanya ada?"

"Nona Erisa ada di ruangannya. Ini mbak Revana yah?"

"Iya saya Revana, teman Erisa"

"Mari saya antarkan mbak"

Pegawai itu berjalan didepan sementara Reva dan Azzam mengikuti dibelakang.

Tok tok tok

"Masukk" Sahut Erisa dari dalam begitu pegawai tersebut mengetuk pintu.

Dalam Diam (Sudah Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang