25. Sahabat

87 12 4
                                    

"YaAllah kenapa semua ini terjadi kepada hamba. Baru saja hamba merasa bahagia karena tau bahwa rasa hamba kepada Azzam terbalaskan.

Tapi.. kenapa sekarang bahagia itu kembali dihancurkan dan dipatahkan menjadi berkeping-keping. Apakah ini teguran untuk hamba yaAllah? Apakah itu caramu menegur hamba yang sudah terlalu dekat dengan laki-laki yang bukan siapa siapa hamba.. Hamba minta ampun kepadamu yaAllah.

Jika memang Azzam bukan jodoh hamba, maka hapuskanlah perasaan hamba untuknya...."
Doa Reva diakhir sholat Isya.

Sejak pulang dari Rumah sakit tadi, Reva menyediri dikamar. Ia keluar kamar hanya untuk makan malam bersama orang tua serta adiknya. Lalu kembali lagi ke kamar.

Azzam.
Laki-laki itu rasanya sudah menguasai hati Reva. Mampu mengisi hati seorang Revana Alea Wijaya lebih dari empat tahun lamanya tanpa ada seorang yang tau.

Namun, tanpa di sangka-sangka Azzam juga memiliki rasa yang sama terhadapnya. Walaupun tidak selama Reva menyimpan rasa.

Dan kini..
Semuanya telah hancur.
Semuanya telah sirna.
Laki-laki tersebut lupa dengan Reva beserta kenangannya.

Laki-laki yang dulunya lembut, sekarang berubah jadi kasar.
Laki-laki yang dulunya menatap penuh rasa, sekarang hanya ada tatapan datar.

Airmata Reva kembali menetes mengingat itu semua. Rasanya ia tak sanggup kalau kehilangan Azzam. Laki-laki yang mampun mengambil semua hatinya.

Seperti yang biasa Reva lakukan, Reva mengambil sebuah kertas untuk menuangkan segala keluh kesah dirinya.

From : Revana
To : MAS

Hai kamu..
Iya kamu. Kamu yang telah lupa denganku.

Baru saja kamu mengatakan akan terus mengingatku saat kamu pergi...
Tapi sekarang, saat kamu masih disini kamu telah lupa denganku.

Kamu begitu mudah melupakan.
Tapi mengapa aku sulit melupakan??

Baru saja kamu membuatku bahagia.
Tapi kini, bahagia tersebut sudah kamu rebut kembali.

Katanya, kamu tidak bisa melihat orang kasar denganku.
Tapi kini, kamu yang kasar terhadapku.

Kamu tau??..
Hatiku sakit mendapat perlakuan kasarmu.
Hatiku sakit mendapat tatapan datarmu.
Hatiku sakit mendapat suara bentakanmu.

Namun, bodohnya aku masih bisa mencintaimu setelah semua itu.

Reva membekap mulutnya dengan tangan supaya suara tangis dirinya tidak kedengaran oleh orang lain.

"Mengapa jatuh cinta sesakit ini? Kalau tau akan sakit, aku memilih tidak mau jatuh cinta" Kata Reva pelan.

Tok.. Tok.. Tok..
Terdengar bunyi ketukan di pintu kamarnya. Reva segera menghapus air mata dari wajahnya.

Cklek..
Reva terkejut begitu melihat siapa yang mengetuk.

"SURPRISEE!!" Ucap semuanya semangat.

"Kok kalian semua ada disini??" Tanya Reva heran begitu melihat keempat sahabatnya sudah berkumpul di depan pintu kamarnya.

"Pengen nginep" Jawab Liana.

"Hah?? Nginep?"

"Iyaa Revanaa. Kita semua nginep di sini ya. Nggak papa kan?" Izin Ayu.

"Ya nggak papa lah. Lagian gue kangen sama lo semua" Ucap Reva langsung memeluk sahabatnya.

Dalam Diam (Sudah Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang