From : Revana
To : MASAkhir-akhir ini aku bingung dengan sikapmu.
Kau berubah tanpa kutahu alasan
Tapi...aku takut ini semua hanya ilusi.Aku takut..
Kamu hanya memberi harapan, tanpa sebuah kepastian.Aku takut..
Sekarang kamu perhatian, tapi kemudian mengacuhkan.Aku takut..
Kamu hanya singgah, tanpa menetap.Ada yang ingin aku tanyakan..
Apakah rasaku terbalaskan??Reva kembali menulis disebuah kertas untuk mengungkapkan perasaannya.
Reva juga bingung, ada apa dengan sikap Azzam akhir-akhir ini yang selalu menggombalinya. Azzam yang biasanya tidak pernah seperti itu kepada cewek, tapi mengapa sekarang ia bersikap seperti itu kepadanya.
Kalau yang melakukannya Tio atau Ilham, mungkin Reva tak perlu ambil pusing. Karena memang meraka berdua sering seperti itu kepada cewek. Tapi ini Azzam.
"Argghh"
"Kenapa sih lo tuh membinggungkan Zam??"
"Kenapa lo seperti itu??"
"Apakah lo juga punya rasa sama gue??"
Reva pusing sendiri memikirkannya.
Reva baru ingat setelah pulang dari rumah Azzam tadi, ia sama sekali belum membuka Hp nya.'Azzam' lirihnya.
Terlihat ada WA dari kontak yang Reva beri nama "Azzam Syauqi". Ia penasaran ada apa Azzam mencaht dirinya. Padahal saat ini tak ada tugas yang bersangkutan dengan dirinya. Karna biasanya Azzam hanya akan menchat kalau ada tugas.
Azzam Syauqi
Sudah sampai Rev??
Iyaa sudah Zam.
Zam maaf banget ya baru bales,
soalnya gue baru buka HpItu adalah WA Azzam pas sebelum magrib. Reva tak pernah punya pikiran kalau Azzam akan menanyakan dirinya.
Tak lama Azzam membalasnya.
Alhamdulillah
Iyaa Rev nggak papa kok😂
Hehee iya Zam😂
Lagi ngapain Rev??
What!!! Mata Reva terbelalak sempurna begitu membaca pesan dari Azzam. Hal ini baru terjadi sekarang.
Lagi balas pesan lo Zam😂
Bisa aja adek😂
Aa lagi ngapain??🤣
Lagi mikirin adek
"Astaga Azzam lo kenapa sih, kesambet beneran ya" Batin Reva berbicara.
Hahaha apaan sih🤣🤣
Hahaha canda🤣
Rev gue mau nanya dong??
Mau nanya apa??
KAMU SEDANG MEMBACA
Dalam Diam (Sudah Tamat)
RomanceDisaat cinta dalam diamnya hampir terbalaskan. Namun, suatu kejadian membuatnya terpaksa menjauh. Memaksanya melupakan semua yang telah terjadi. Hancur. Satu kata itu dapat diibaratkan untuk keadaan hati seorang perempuan. "Mengapa takdir memperma...