Didalam sebuah kamar bernuansa biru, seorang gadis dibawah selimut masih asik merangkai mimpi.
"Reva bangun nak, sudah subuh ayo cepat bangun" Yaa gadis itu adalah Reva dan yang membangunkan nya itu adalah LATIFAH, mamah tersayang Reva.
"Iyaa mah iyaa, ini Reva bangun" Jawab Reva masih dengan setengah sadar.
"Setelah sholat, cepat mandi ya, kan hari ini hari pertama kamu masuk SMA"
"Iyaa mama ku sayanggg, ini Reva mau wudhu dulu" Ucap Reva berjalan menuju kamar mandi
Setelah Reva sudah bangun, Latifah berjalan keluar kamar menuju dapur untuk menyiapkan sarapan.
~~~
Hari ini hari pertama Reva masuk SMA, tapi tidak langsung resmi menjadi murid disana, ia akan menjalani PLS (pengenalan lingkungan sekolah) terlebih dahulu.
Sekarang Reva sudah siap dengan memakai seragam SMP dan kerudung putih SMP. Setelah dirasa cukup cantik, Reva pun keluar menuju ruang makan.
Di meja makan sudah ada sang papah, Januar Wijaya dan adiknya, Raina Elia wijaya yang sudah duduk di kelas 6 Sd.
"Pagi semuaa nyaaa" Ucap Reva dengan suara yang cukup keras sambil merentangkan tangan.
"Pagi jugaa" Jawab mereka semua.
Reva menuju dapur untuk membantu sang mamah membawa sarapan yang telah dimasak ke meja makan.
Mereka semua makan nasi goreng, sarapan yang dimasak oleh Latifah pagi ini. Ketika semua sudah menghabiskan makanan, Reva membantu mama membereskan meja makan dan meletakkan piring kotor ke tempat cuci piring.
"Reva, Raina ayo berangkat papah anter" Ucap Januar, karena hari ini kebetulan papa gue sedang of kerja, jadi papa gue itu karyawan tambang yang kerja nya shift malam dan shift siang, serta of pada hari senin.
"Iyaa pah" Jawab Reva dan Raina
"Mah Rain sama kak Reva pamit yaa" Kata Raina sambil mencium tangan Latifah, diikuti gue.
~~~
Sekarang Reva sudah sampai di depan gerbang SMA 1, ayah nya pun sudah pulang.
Reva berjalan masuk sambil melihat lihat sekitar sekaligus mencari sahabat nya, Fai dan Ica.
"Revaaa!!" Terdengar teriakan Fai dari arah kiri Reva sambil melambaikan tangan, disamping Fai sudah ada Ica. Reva membalas melampaikan tangan dan berlari kecil menuju Fai dan Ica.
"Haii guys guys kuu" Sapa Reva kepada dua sahabatnya
"Haii juga, yahh kita tinggal bertiga yaa" Ucap Ica mengingat Ayu lebih memilih di SMA 3 dan Lia memilih sekolah di MAN.
"Iyaa, tapi enggak papa deh, kan selama nya kita akan tetap sahabatan" Ucap Reva tersenyum
Saat pandangan Reva jatuh di gerbang, Ia melihat rombongan laki-laki teman sekelasnya dulu saat SMP. Kecuali Ansa, karena ia melanjutkan ke SMK. Dirombongan itu juga ada Azzam, Reva berusaha melihat nya biasa saja agar tidak ketahuan sahabatnya. Padahal dalam hati Reva sangat senang ia dan Azzam bisa satu sekolah lagi, dan semoga saja nanti bisa satu kelas.
"Hai hai hai, ketemu lagi ya kita" Sapa azzam sambil sedikit tertawa kepada Reva, Fai, dan Ica.
"Iyaa dong, emang mau sekolah kemana lagi, kan cuma SMA ini yang dekat sama rumah gue" Kata Reva sambil bercanda. Perlu diketahui bahwa Reva dan sahabat nya cukup dekat dengan mereka semua, jadi sudah biasa kalau bercanda.
"Pengumuman bagi murid murid yang ikut PLS untuk segera berbaris di lapangan, karena acara sudah mau dimulai" Perintah dari sang ketua osis
Mereka semua pun berlarian menuju lapangan untuk mengikuti semua kegiatan.
~~~
3 hari sudah berlalu....
Reva sampai didepan gerbang SMA setelah diantar oleh Latifah. Hari ini Reva beserta yang lain sudah resmi menjadi murid SMA 1 setelah mengikuti PLS yang sungguh-sungguh melelahkan itu.
Dari gerbang Reva bisa melihat Fai dan Ica sudah datang, mereka duduk di kursi dekat pohon sambil mengobrol. Reva pun segera menghampiri mereka.
"Selamat pagii guys" Sapa gue dengan tersenyum.
"Pagi juga vava kuu" Jawab mereka serentak.
"Waahhh enggak terasa yaa sudah SMA aja nihh kita" Kata Ica.
"Hooh yaa, saat nya cari pacar kakel nih disini" Ucap Fai dengan heboh.
"Yeeee cowok mulu dipikiran lo Fai" Sahut Reva.
"Yaa enggak papa kali, kan gue juga mau punya pacar enggak kaya lo sama Ica tuh jomblo" Canda Fai sambil tertawa
"Yee jomblo teriak jomblo, lagian ya lo kan hobi banget tuh cinta dalam diam" Balas Ica
"Tau lo Fai" Jawab gue terkekeh
"Padahal gue jua mencintai dalam diam" Batin Reva."Iyaa deh iya" PasrahFai karna sudah malas berdebat.
"Eh gue berharap banget tau enggak sih kita bertiga sekelas" Ucap Reva penuh harap. Karena dirinya termasuk anak yang susah akrab dengan orang lain.
"Iyaa semoga aja kita sekelas ya" Ucap Ica
Walaupun sudah resmi jadi murid SMA 1, semua murid baru belum diberitahukan kelas mereka semua.
Kelas akan dibagikan pada hari ini."Assalamualaikum Wr. Wb. Pengumuman kepada seluruh murid baru untuk masuk ke kelas yang sudah dibagikan sementara sesuai dengan kelompok PLS kemarin, Terimakasih wassalamualaikum Wr. Wb." Suara dari toa sekolah terdengar.
Kebetulan saat PLS kemarin Reva satu kelompok dengan Ica. Alhasil sekarang Reva dan Ica sedang mencari kelas sementara mereka dan Fai sudah berjalan dengan teman satu kelompoknya.
Saat masuk ke kelas sementara, terlihat masih ada beberapa bangku yang kosong.
"Kita duduk dimana ya ca?"
"Disitu aja va, enak dekat kipas angin" Tunjuk Ica pada bangku dekat tembok barisan kedua.
Dikelas ini banyak jua teman sekelas Reva saat SMP, tetapi Reva dan Ica sama sama kurang akrab dengan mereka. Disini juga ada Anaz dan Ilham. Sedangkan Azzam, Reva tidak tahu dia berada dikelas mana.
Bersambung...
Sabar yaa masih awal awal😄
KAMU SEDANG MEMBACA
Dalam Diam (Sudah Tamat)
RomanceDisaat cinta dalam diamnya hampir terbalaskan. Namun, suatu kejadian membuatnya terpaksa menjauh. Memaksanya melupakan semua yang telah terjadi. Hancur. Satu kata itu dapat diibaratkan untuk keadaan hati seorang perempuan. "Mengapa takdir memperma...