Enggak lama kemudian, seorang guru laki-laki masuk. "Assalamualaikum" "Waalaikumsallam" Jawab kami semua. Beliau berjalan masuk dan langsung duduk di kursi guru yang disediakan."Sepertinya guru itu juga guru baru deh Ca" Pikir gue yang gue ucapkan kepada Ica, karena kalau dilihat lihat guru itu masih muda.
"Iya deh kayanya va, dan gue tebak ya guru itu adalah guru agama di sekolah ini." Tebak Ica yang juga menurut gue benar. Guru itu kelihatan alim banget, dengan memakai peci, batik warna coklat, celana bahan dan sepatu hitam.
"Baiklahh, Assalamualaikum semuanya. Apakah sudah ada yang tau nama bapak?" Tanya beliau
"Belum pak" Jawab murid-murid
"Baiklah perkenalkan nama saya Affan Fuadi Harisul Haqi" Jawab beliau dengan tersenyum. Lumayan ganteng jua sih tu guru, karna gue tadi liat para murid perempuan memandang dengan pandangan kagum.
"Hah siapa tadi nama nya va?" Tanya Ica kepada gue.
"Lahh lo salah kalau nanya sama gue, udah tau gue agak budek" Jawab gue sambil bercanda
"Lagian ya tu nama panjang banget sih" Gerutu Ica.
"Ada yang bisa mengulang nama saya tadi??" Tanya bapak affan
Karna gue dan Ica enggak tau,alhasil kami berdua diam aja.
"Saya pak" Jawab seorang murid laki laki mengacungkan tangannya yang gue enggak tau namanya.
"Iyaa silahkan"
"Afdan Fandi Harsul Haqi"
"Siapa namanya?"
" Muhammad Fadil pa"
"Okee, 78 buat Fadil, tepuk tangan" Perintah pa Affan"Adalagi yang mau mencoba??"
"Saya pak" Ucap Zahra,teman sekelasku saat SMP
"Iyaa silahkan"
"Affan Fandi Harisul Haqi"
"Siapa namanya"
"Zahra Amanda pak"
"95 buat zahra, tepuk tangan semua""Sekali lagi nama saya adalah Affan Faudi Harisul Haqi. Faudi yaa bukan Fandi." "Ada yang ingin ditanyakan??, hari ini kita santai santai saja"ucap pa Affan
Gue dan Ica diem aja daritadi, merasa tidak ingin kepo dengan pa Affan ini. Menunggu yang lain aja yang bertanya.
" Sudah nikah belum pak" Celetuk Anaz
"Alhamdulillah saya masih single" Jawab pak Affan tersenyum."Tanggal lahir pak tanggal lahir"tanya seorang murid perempuan.
"Saya lahir tanggal 17 juli 1996" Jawab beliau"Muda banget caa" Celetuk gue kepada Ica.
"Hooh, gebet gih va" Kata Ica tertawa
"Dihh, lo aja sana, biar nilai lo bisa tinggi" Ucap gue sambil tertawa."Ada pertanyaan lagi?? Kalau tidak ada saya minta kalian kedepan dan perkenalkan diri kalian masing-masing" Perintah pak Affan
(Semua murid di dalam kelas tersebut maju satu persatu memperkenalkan diri tak terkecuali Reva dan Ica.)
"Baiklah semua sudah memperkenalkan diri, sekarang silahkan kalian istirahat dulu, Wassalamualaikum" Ucap pak Affan berlalu ke pintu
"Kuy kantin ca, eh tapi cari Fai dulu ya" Ajak gue
"Enggak usah dicari, tuh anaknya udah nongol di depan pintu" Tunjuk Ica.Gue pun berbalik melihat pintu. Benar disana sudah ada Fai, Alin,dan Rahma, yang juga teman sekelas gue saat SMP.
Gue dan Ica berjalan menghampiri mereka.
"Kantin yokk ehh, laper nihh" Ajak Fai"Yokk" Jawab gue dan Ica
Kami berlima berjalan menuju kantin, sampai dikantin kami semua binggung mau makan apa. Karena belum terbiasa dengan tempat ini, ditambah sangat banyak murid yang sedang jajan.
"Ehh pada mau makan apa??" Tanya Alin
"Enggak tauu" Jawab gue bingung.
"Bakso aja yo bakso" Heboh Fai yang memang doyan bakso.
"Boleh dehh" Jawab IcaBerjalanlah kami menuju bibi yang berjualan bakso.
" Bi bakso nya 5 ya" Pesan Rahma
" Iya, mau minum apa??" Tanya bibi kantin
"Es teh aja" Sahut gue
"Yang lain minum nya apa?" Tanya bibi lagi
"Samain aja bi" Ucap FaiKami pun berjalan ke meja.
"Fai lo tadi dikelas mana sih?" Tanya gue
"Di kelas X Ipa 3, bareng Alin sama Rahma juga" Jawab Fai
"Oohhh"
"Eh tadi ada guru ganteng ya va,ca masuk ke kelas kalian" Tanya Fai bersemangat
"Hah guru ganteng?" Bingung Ica
"Pak Affan ya maksudnya?" Tanya gue. Memang hari ini kan cuma pak Azzam yang masuk ke kelas kami.
"Enggak tau namanya gue mah, tau nya bapak itu ganteng dan masih muda" Cerita Fai
"Iya pak Azzam itu" Jawab gue
"Gebet aja Fai gebett, biar makin panjang tuh kisah cinta lo" Sahut Ica
"Entar yaa" Jawab Fai cengengesan.Pandangan gue menyapu kepenjuru kantin, dan pandangn gue terhenti di bangku paling ujung kantin. Azzam,yaa Azzam dengan rombongan teman teman nya. Entah perasaan ini akan terbalaskan atau tidak.
Tidak lama, semua pesanan kami pun datang. Kami menyantap nya dengan bersenda gurau, yang obrolan nya paling banyak dari Fai.
Tiba-tiba datang seorang teman SMP kami juga.
"Ehh pembagian kelas sudah ada loh" Kata Yanti
"Hah dimana?" Tanya Ica penasaran
"Di tempel di kaca depan kelas" Jawabnya
"Lo kelas apa Yan?" Tanya gue masih sambil makan bakso
"Kelas X ipa 2, lo sekelas sama gue ca" Jawab Yanti
" Yang bener?? Ehh kekelas yuk" Ajak Ica yang diangguki Alin dan Rahma.
"Kalian duluan aja, gue sama Reva nanti nyusul. Bakso kami belum habis nih" Kata Fai, memang benar. Gue dan Fai belum selesai makan, yang memang kami lambat dalam urusan makan. Berbeda dengan Ica, Alin dan Rahma yang sudah selesai duluan.
"Oke, kami duluan ya" Pamit Rahma
"Sipp" Jawab kami berdua.Gue dan Fai segera menghabiskan makanan kami dan tidak lupa membayarnya dengan bakso bakso tadi,mereka sudah menitipkan uang nya.
Kami bergegas menuju kelas untuk melihat pembagian kelas. Dalam hati gue berdoa semoga sekelas dengan kedua sahabat gue dan juga dia.
Tiba di kelas X ipa 1 gue dan Fai melihat daftar nama. Dan nama gue ada disitu 23. Revana Alea Wijaya, tapi tidak dengan nama kedua sahabat gue. Fai pun sudah hilang mencari nama nya, dan Ica gue belum melihat nya.
Setelah gue lihat lagi daftar namanya gue sekelas dengan Rifa,Rina,dan Ziza. Mereka bertiga adalah teman deket gue waktu sd. Dalam hati gue bersyukur ada teman yang deket dengan gue.
"Revaaa" Panggil Rina
"Rinaa kita sekelass" Ucap gue heboh.
"Iyaaa ihh, enggak nyangka gue masuk ipa 1, padahalkan gue enggak
pinter pinter banget" Curhat Rina.
Yaa, di Ipa 1 terkenal dengan para murid nya pintar atau dijadikan sebagai kelas unggulan.
"Lo pikir gue pinter banget gitu?" Jawab gue.
"Yaa lo kan sd masuk 2 besar terus, saat Smp jugaa lo kan masuk kelas unggulan" Sahut Ziza yang daritadi diam saja.
"Kebetulan itu mahh" Kata gue.Gue pun sekali lagi membaca daftar nama untuk mengetahui siapa saja yang akan sekelas dengan gue. Dan ada sebuah nama yang menarik perhatian gue...
Bersambung...
Share keteman teman kalian ya guys cerita ini🤗
Terimakasih💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Dalam Diam (Sudah Tamat)
RomanceDisaat cinta dalam diamnya hampir terbalaskan. Namun, suatu kejadian membuatnya terpaksa menjauh. Memaksanya melupakan semua yang telah terjadi. Hancur. Satu kata itu dapat diibaratkan untuk keadaan hati seorang perempuan. "Mengapa takdir memperma...