4 bulan setelah Anaz dan Raina meminta izin kepada Reva. Mereka hari jum'at kemarin melaksanakan akad nikah. Dan hari sabtu ini akan diadakan resepsi pernikahan di gedung yang sama seperti Reva dan Azzam.
Semua keluarga berangkat langsung dari rumah Reva. Alhasil sekarang ini walaupun masih jam 6 pagi, rumah Reva sudah begitu banyak orang. Semuanya mondar mandir mengurus segala persiapan menuju gedung.
Sementara disebuah kamar terlihat seorang pria masih bergelung malas dibawah selimutnya. Ia tertidur kembali setelah sholat subuh tadi.
"A, bangun dong. Aa!" Reva menggoyangkan badan suaminya seraya menepuk pelan pipinya.
Reva kira Azzam sibuk dengan Hpnya setelah sholat subuh tadi. Tapi nyatanya setelah ditinggal mandi, ternyata orangnya malah asik tidur lagi.
"A... Bangun, ayo mandi dulu" Reva masih berusaha membangunkan Azzam.
Azzam menggeliat dan meracau tak jelas akibat ada yang mengganggu tidurnya.
"Aa.. Ihhh!! Susah banget sih dibangunin"
Masih dengan mata terpejam, Azzam langsung menarik tangan istrinya. Reva yang tak siap pun, menjadi oleng. Jadilah Reva sekarang masuk kedalam pelukan Azzam. Azzam seakan menjadikan Reva sebagai gulingnya. Wangi sabun menyeruak sampai menusuk hidung Azzam.
"Aku nyuruh Aa itu bangun, bukannya peluk aku" Berusaha melepaskan diri dari pelukan Azzam. Tapi Azzam semakin mempererat pelukannya.
"5 menit lagi sayang. Aku masih ngantuk. Kamu tau kan malam ini aku begadang sama yang lain" Jawab Azzam akhirnya dengan suara serak khas bangun tidur.
"Lagian yang nyuruh Aa begadang siapa?"
"Ya nggak ada. Tapikan aku udah lama sayang nggak kumpul-kumpul sama mereka"
Tadi malam Azzam, Anaz, Riko, Ilham, dan Tio berkumpul di rumah Reva. Syarif tak bisa ikut karna dia sudah pindah keluar kota dan tak bisa kembali kesini dalam waktu dekat. Semuanya bercerita cerita tentang apa saja dan sambil flashback kejadian kejadian yang dulu dialami. Sebenarnya Reva juga ikut berkumpul, akan tetapi pada saat jam 8 malam Reva pamit undur diri. Dirinya sudah terlalu lelah mengurus pernikahan adiknya.
"Aa sampai jam berapa sih tadi malam?"
"Jam 12 malam kayaknya"
"Pantesan ngantuk"
"Nah makanya biarin Aa tidur bentar lagi" Azzam kembali memejamkan mata. Tak lupa juga memeluk istri tercintanya.
"Iihh A! Bangun, cepetan mandi. Nanti mepet mau ke gedung" Tak mau semakin kena omel Reva, Azzam memilih bangun walaupun masih mengantuk.
"Nah gitu dong bangun, habis itu kita sarapan dulu"
"Iya sayangkuuu" Ucap Azzam lalu mencium Reva terlebih dahulu.
Azzam berdiri sambil meregangkan tubuhnya kekiri dan kanan. "Sayang handuknya mana?"
"Udah aku siapin di kamar mandi"
"Okedeh"
Selama Azzam mandi, Reva menyiapkan segala keperluan Azzam. Mulai dari pakaian, jam tangan, sampai sepatu yang nanti akan dipakai. Saat ini Reva masih memakai gamis rumahan, karna kalau langsung pakai dresa nanti takutnya akan kotor. Berhubung dirinya juga masih harus mengurus Azzam dulu.
Hanya perlu waktu 10 menit Azzam sudah keluar dari kamar mandi. Ia melihat Reva duduk di meja rias sambil memainkan Hpnya. Dan langsung lah memeluk istri dari belakang.
"Aa dinginn" Rengek Reva karna Azzam baru saja selesai mandi.
"Yaa peluk dong biar anget"
Reva hanya mengabaikan perkataan Azzam itu. "A, langsung pakai batik atau kaos biasa dulu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dalam Diam (Sudah Tamat)
RomanceDisaat cinta dalam diamnya hampir terbalaskan. Namun, suatu kejadian membuatnya terpaksa menjauh. Memaksanya melupakan semua yang telah terjadi. Hancur. Satu kata itu dapat diibaratkan untuk keadaan hati seorang perempuan. "Mengapa takdir memperma...