Ditempat tidur seorang wanita masih tertidur dengan pulas. Dia tidur sendirian, karna sang suami entah pergi kemana saat ini.
Clekk..
Pintu terbuka menampilkan seorang pria membawa nampan ditangannya. Nampan tersebut berisi sarapan dan segelas susu ibu hamil.Azzam meletakkan nampan tersebut di nakas samping tempat tidur. Lalu membangunkan Reva. Sebenarnya ia juga tak tega mengganggu tidur pulang istrinya. Tapi mau bagaimanapun Reva harus segera sarapan.
"Sayangg.."
Reva mengguman tak jelas seakan tak rela tidur indahnya terganggu.
"Sayang bangun.. Sarapan dulu"
Reva mengerjap-ngerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya. Tiba-tiba saja Reva langsung bangun dari berbaringnya ketika sudah sadar sepenuhnya. Matanta membulat dengan sempurna.
"A ini udah jam berapa??" Tanyanya panik membuat Azzam heran.
"Jam setengah 8 sayang. Kenapa sih panik gitu?"
"Hah?! Jam setengah 8?!! Kok Aa nggak bangunin Reva sih?? Reva belum bikin sarapan, belum beresin rumah. Ini juga kok Aa nggak siap siap kerja?. Bentar Reva siapin air dulu buat Aa mandi" Reva langsung berniat ingin turun dari kasur setelah berbicara begitu heboh. Bagaimana ia bisa kebablasan tidur setelah sholat subuh tadi pikir Reva.
"Eehhh mau kemana?" Cegat Azzam langsung menarik tangan Reva.
"Reva mau siapin air buat Aa mandi. Entar Aa telat berangkatnya" Sahut Reva panik.
"Sayang heyy! Kamu lupa? Aku hari ini udah mulai cuti. Jadi nggak usah berangkat kerja"
Reva memasang wajah cengo mendengar penuturan Azzam. Ia lupa Azzam sudah mulai cuti.
Yap! Azzam memutuskan segera mengambil cuti karna sebentar lagi Reva akan segera melahirkan. Menurut perkiraan dokter, Reva akan melahirkan 10 hari lagi. Ketika Azzam belum cuti, baik Latifah ataupun Malika akan berada disini menemani Reva saat Azzam bekerja. Azzam merada tak tenang kalau meninggalkan Reva sendirian.
"Reva lupa A. Aa pasti laperkan? Bentar yah Reva buatin sarapan dulu?"
Reva mau berdiri lagi. Tapi lagi-lagi dicegat Azzam. "Kamu duduk aja, aku udah bikinin kamu sarapan"
"Maaf yah gara-gara Reva ketiduran jadi ngerepotin Aa bikin sarapan. Harusnya tadi Aa bangunin Reva aja"
"Sayang, aku nggak pernah repot kalau itu menyangkut kamu. Aku ikhlas melakukan semua ini demi kamu dan calon anak kita" Ujar Azzam tulus seraya tangannya mengelus perut Reva.
"Makasih ya Aa" Reva tersenyum membalas Azzam.
"Nggak mau ah kalau kata-kata aja" Ucap Azzam membuat Reva mengerutkan keningnya.
"Lah? Terus Reva ngapain?"
Azzam mengetuk ngetuk pipinya dengan telunjuk sambil menatap Reva. Tak lupa dengan semyum jahilnya.
Reva yang paham akan hal itu langsung menurutinya.
Cup.
"Makasih Aa" Ucapnya lagi.
"Gemes banget sih... Istri siapa ini.." Azzam memberikan ciuman bertubi tubi di wajah Reva. Reva yang mendapat hal itu hanya tertawa geli.
"Yaudah ayo sekarang nyonya Azzam harus makan dulu" Azzam mengambil nampan yang berada di atas nakas tadi.
"Aa Reva mau sarapan di balkon" Pintanya manja.
"Okee. Apapun untuk sayang"
Reva dan Azzam berdiri dari kasur. Segera menuju balkon untuk sarapan disana. Saat sampai di balkon Reva dan Azzam duduk di kursi yang ada. Dan Azzam menyuapi Reva sarapan dengan telaten.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dalam Diam (Sudah Tamat)
RomanceDisaat cinta dalam diamnya hampir terbalaskan. Namun, suatu kejadian membuatnya terpaksa menjauh. Memaksanya melupakan semua yang telah terjadi. Hancur. Satu kata itu dapat diibaratkan untuk keadaan hati seorang perempuan. "Mengapa takdir memperma...